Chapter 2

1.1K 78 4
                                    

Disinilah sekarang mereka berada, di sebuah kamar rawat rumah sakit yang sudah sangat mereka hafal,

Menunggui si bungsu keluarga Kim yang terbaring lemah di ranjang pesakitan nya,  wajahnya pucat, matanya terpejam rapat, sebuah selang oksigen terpasang di hidung mancunnya.

1 botol infus dan sebuah kantong darah yang terlihat hampir habis, sedikit demi sedikit masuk ke tubuhnya melalui selang-selang kecil tranpasan yang terhubung di lengan dan punggung telapak tangan nya.

Ny Kim duduk di sebuah kursi dekat ranjang putranya, dan Seokjung berdiri di sampingnya,  menatap nanar keadaan adik satu-satunya itu.

Sudah lama sekali Seokjung tidak melihat adiknya seperti ini,  walaupun Seokjin menderita Hemofilia, tapi dia tetap bisa menjalani kehidupannya dengan normal seperti orang -orang pada umumnya, dengan bantuan obat, vitamin dan suntikan yang didapatkan nya.

Seokjung tersenyum miris

Ny. Kim mengusap pelan rambut hitam Seokjin, sembari  sesekali menyeka keringat di sekitar kening dan pelipis Seokjin. Demam nya sudah sedikit berkurang.

" Ibu, sebenarnya apa yang membuat Seokjin stress? Ibu ingatkan kata dokter Nam tadi jika Seokjin merasa tertekan saat ini "  Kata Seokjung.

" Ibu tidak ingin membahas itu sekarang Seokjung -ah, Ibu hanya ingin Seokjin bangun sekarang " Ny. Kim menjawab pertanyaan Seokjung tanpa menoleh ke arahnya.

Seokjung mengangguk paham, sedangkan Tuan Kim yang duduk di sebuah soffa mendengar pembicaraan mereka hanya bisa terdiam, pikirannya sedikit menerawang.

" Ibu, sebaiknya Ibu pulang saja dengan 𝘈𝘺𝘢𝘩 -𝘴𝘦𝘫𝘶𝘫𝘶𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘰𝘬𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘈𝘺𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪. Ibu pasti lelah, biar aku saja yang menjaga Seokjin disini. "

Nampak Ibunya menggeleng pelan.

" Tidak, Ibu tidak akan pulang, Ibu akan menjaga Seokjin dan menunggu dia sadar. " Jawab Ny. Kim

" Ibu lelah, jangan paksakan dirimu bu, atau kau bisa ikut sakit"

Lagi-lagi Ibunya hanya menggeleng.

" Ibu aku mohon, setidaknya biarkan tubuh Ibu beristirahat, keadaan Seokjin sudah stabil, Ibu tidak perlu khawatir. " Bujuk Seokjung, dia tahu Ibunya saat ini sangat lelah.

" Yang Seokjung katakan itu benar Bu, ayo kita pulang sekarang, biarkan Seokjung menjaga Seokjin malam ini." Tuan Kim bangkit dari duduknya, menghampiri istrinya . Memperhatikan Seokjin sekilas dan tersenyum sendu.

" Tidak " tolak Ny. Kim kekeh.

" Ibu tolong jangan keras kepala, kau pasti tidak ingin jika Seokjin terbangun nanti melihat Ibu nya jatuh sakit karena dirinya, Ibu tahu, Seokjin pasti marah bu. "   Suara Seokjung sedikit meninggi.

Kedua orang tuanya sedikit terkejut dengan perkataan Seokjung,

" Ibu ayo kita pulang, besok kau boleh kemari lagi, " ajak Tuan Kim sedikit menarik lengan istrinya.

Ny. Kim bangkit, sejujurnya dia memang merasa pusing karena terlalu banyak menangis sejak tadi.
Mengangguk sebentar ke arah suaminya.

Lalu membungkuk dan mencium kepala Seokjin lembut.

" Ibu percaya kepadamu Seokjung-ah, tolong kau jaga adikmu, kabari kami jika terjadi sesuatu, "  kata Ny Kim kepada Seokjung.

Putra sulungnya itu tersenyum dan mengangguk.

𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang