Seokjin dan Seokjung menikmati makan di kedai Eunbi dengan nikmat.
Benar apa yang dikatakan Seokjin, makanan di kedai ini enak, Seokjung ingin mengajak Ahreum lain waktu.
Seokjung sudah lama tidak melihat adiknya seceria ini, akhir-akhir ini Seokjin lebih sering terlihat murung.
Seokjung merasa jiwa Seokjin kembali "hidup" Sekarang.
" Sepertinya hyung tahu alasanmu ingin makan disini. " Seokjung memulai pembicaraan.
Seokjin menoleh ke arah kakaknya, kemudian kembali menusuk sebuah sosis dengan garpu, dan mencelupkannya dalam mayonaise.
" Sepertinya kau,, kau menyukai gadis itu " Tebak Seokjung.
Uhuk
Seokjin tersedak Sosis yang belum sempurna terkunyah dengan lembut di mulutnya, ia buru-buru mengambil minum dan meneguknya dengan cepat.
" Apa!? apa maksudmu hyung!! " sungut Seokjin, tidak mengerti dengan perkataan Seokjung yang menurutnya melantur.
Seokjung tertawa pelan. Memperhatikan Seokjin yang mengelap mulutnya dengan tissue.
" Hyung tahu, kau tertarik dengan gadis pemilik kedai itu kan? Ekspresimu mengatakan demikian. " Tawa Seokjung.
" Hyung!! Kau ini bicara apa?! Aku tidak mengerti!"
" Seokjin-ah.. hyung sudah sangat hafal dengamu, kau tidak akan mudah tersenyum kepada seorang perempuan, dan sekarang apa kau tidak sadar? Kau selalu tersenyum kepadanya. " Kata Seokjung.
" Kau tersenyum dan mau menyapanya, itu tidak akan terjadi jika kau tidak tertarik kepadanya. " jelas Seokjung.
Seokjin terhenyak, benarkah yang Seokjung katakan? Benarkah jika dia menyukai Eunbi? Tidak mungkin! dia bahkan belum lama mengenalnya.
Bagaimana Seokjung bisa beranggapan jika Seokjin menyukai Eunbi . Ia rasa kakaknya itu benar-benar tidak waras.Memang Seokjin merasa nyaman setiap berbicara dengan Eunbi. merindukan makan di kedai, dan melihat senyum Eunbi yang menurutnya unik dengan gigi gingsulnya.
Tapi apakah itu bisa dijadikan alasan untuk mengatakan Seokjin menyukai Eunbi ? Secepat itu? Tidak,, ini jelas tidak mungkin.
" Hyung hentikan, kau membuatku malu saja, bagaimana jika nanti dia mendengar leluconmu itu huh? " Seokjin berkata dengan kesal. Bibirnya manyun.
" Memangnya kenapa? Hyung akan senang jika dia mengetahuinya, hahaha. " Tawa Seokjung meledak.
Seokjin benar-benar dibuat malu oleh tingkah kakaknya. Bagaimana mungkin Seokjung beranggapan Seokjin menyukai Eunbi hanya gara-gara dia tersenyum kepadanya.
Seokjin sudah menganggap kakaknya itu benar-benar sinting." Hentikan hyung!! itu tidak benar, aku tidak menyukai Eunbi ataupun siapapun sekarang! berhenti dengan omongan bodohmu itu. " Gertak Seokjin.
" Hahaha, maaf, intinya hyung hanya senang kalau kau merasa senang, kau tahu? Beberapa hari ini kau seperti zombie " gelak Seokjung.
Mereka kembali terdiam dan menikmati makanannya. Seokjin kembali memakan sosis dengan lahap, ia sudah tidak peduli dengan olokan kakaknya.
" Ehmm Jin? Kemarin yang lalu Ayah menemuiku di kantor. " Seokjung berkata pelan, mengaduk cappucino nya dengan sedotan asal.
Seokjin menghentikan aktifitas makannya, tubuhnya ia sandarkan ke belakang. Pasti ada hal serius yang ingin kakaknya katakan.
Ayah menemui Seokjung, tidak mungkin jika bukan hal penting, hubungan mereka sudah renggang sejak berbulan-bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ
FanfictionApapun yang terjadi dalam hidup.. Tersenyum dan bersyukur lah sebanyak-banyaknya... Kim Seokjin mungkin selalu merasa rendah diri dengan hidupnya disebabkan fisiknya yang lemah. Tapi dia punya kakak terbaik di dunia. Juga teman-temannya yang beri...