Chapter 28.

502 38 2
                                    


Seperti yang dikatakan si putra sulung , Seokjung pulang lebih awal. Ia ingin pergi bersama adiknya . Hitung-hitung menikmati waktunya bersama Seokjin yang sudah lama tidak ia perhatikan.


Seokjung masuk kedalam kamar adiknya, terlihat Seokjin yang sedang mematutkan dirinya di depan cermin.
Seokjin sudah sangat rapi dengan setelan semi formal yang ia kenakan.
Adiknya itu terlihat sangat tampan.


" Kau bersemangat sekali! " Seokjung tertawa, dan berhasil mengagetkan Seokjin.


" Bisakah kau gunakan tanganmu untuk mengetuk pintu sebelum memasuki kamarku huh! ? Beruntung aku sudah tampan, bagaimana jika aku sedang telanjang!? " hardik Seokjin kesal.

Tawa Seokjung semakin kencang.
Ia terbahak-bahak mendengar perkataan Seokjin yang menurutnya menggelikan.


" Kau tetap tampan walaupun telanjang, hahaha. " Seokjung semakin tergelak.

Seokjin mendelikan matanya, menatap tajam kepada Seokjung.

" Kau mesum! " pekik Seokjin.

" Kau sudah siap? ayo kita berangkat sekarang! " ajak Seokjung.

" Kau bersihkan tubuhmu dan ganti pakaian! Kau tidak sadar kalau kau bau? " cicit Seokjin mengibaskan tangannya pada Seokjung.

Tawa Seokjung semakin berderai.

" Oke,, tunggu sebentar ya.. " seru Seokjung sebelum berlalu.

Seokjin sebenarnya sudah merasa tidak nyaman pada tubuhnya, ia merasa lebih sakit dan lelah, alih-alih menggunakan waktunya untuk beristirahat, Seokjin malah bersiap-siap untuk datang ke kedai.
ia memaksakan untuk pergi, Seokjin tidak ingin mengecewakan Jungkook maupun Eunbi jika ia tidak datang.
Lagi pula ada sesuatu yang ingin Seokjin berikan untuk Eunbi.

=====

Seokjung menyetir dengan kecepatan sedang, ia terlihat lelah tapi bahagia karena bisa memberikan waktu untuk adiknya.
Selama perjalanan mereka saling melemparkan candaan.
Dan sialnya, Seokjin lah yang menjadi bahan candaan kakaknya. Membuatnya sering berteriak kesal, dan ditanggapi dengan kekehan dari Seokjung.


" Sepertinya kau betul-betul menyukainya ya? "


Seokjin hanya diam tidak menanggapi, ia lelah dengan candaan kakaknya yang sejak tadi tidak juga berhenti.

" Lihatlah dirimu, astaga kau seperti hendak berkencan saja,, ckckc. " decak Seokjung, kemudian tertawa

Seokjung masih melempar gurauan, menggoda adiknya seperti sebuah kesenangan untuknya. tidak peduli dengan wajah dan telinga Seokjin yang sudah memerah karena kesal.
Ia berhenti menganggu adiknya saat melihat Seokjin memijat pelipisnya pelan, dan meringis seperti menahan sakit.

" Seokjin-ah? ada apa? "

"Kau merasa sakit? katakan pada Hyung, apa kau sakit? " tanya Seokjung mendadak cemas.

Seokjin menoleh ke arah kakaknya dan terlihatlah wajahnya yang begitu pucat.
Astaga, kenapa Seokjung baru menyadarinya?

" Sedikit, aku merasa pusing Hyung! " angguk Seokjin, ia tidak berbohong.
Ia sudah merasa sakit dan menahannya seharian.
Sejak pulang dari mencari hadiah untuk Eunbi tadi, ia merasa tubuhnya lebih lemah.


" Mau ke rumah sakit? atau pulang saja, kau perlu beristirahat! " kata Seokjung, ia merasa khawatir karena akhir-akhir ini ia tidak terlalu memperhatikan Seokjin.


𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang