" Apakah ini lezat? " tanya Eunbi.Seokjin mengangguk, Kimbab buatannya memang lezat.
Seokjin sudah menghabiskan empat potong." Aku senang kau menyukainya.. " ia kembali memberikan potongan kimbab kepada Seokjin, dan Seokjin langsung menerimanya.
" Kau harus makan yang banyak, kau kurus sekali Seokjin-ah! "
Seokjin menelan kunyahannya, kenapa banyak orang yang memaksanya untuk makan banyak.
Bukankah perutnya memiliki batasan?" Maaf sudah merepotkanmu,, " Ucap Seokjin sungkan.
" Untuk apa minta maaf? aku senang melakukannya.. " Senyum Eunbi. Kembali mengarahkan sumpit ke mulut Seokjin.
" Benarkah? " tanya Seokjin, sebelum kembali melahap kimbab kembali.
" Tentu saja, aku lebih senang melakukan ini, dari pada harus melihatmu hanya tertidur dengan banyak peralatan medis yang menempel di tubuhmu, itu sangat mengerikan, aku selalu takut melihatnya, dan aku tidak ingin kembali melihatnya. " Terang Eunbi.
Seokjin terdiam, menghela nafas kasar, semua orang pasti menatapnya iba dan kasihan, sesuatu hal yang tidak bisa dihindari Seokjin, namun sangat ia benci. Seokjin memang angkuh, ia sakit, tapi ia tidak suka dikasihani.
" Apa aku terlihat sangat memprihatinkan!? " Lirih Seokjin.
" Seokjin-ah.. "
" Jawab saja, aku ingin tahu penilaianmu setelah mengetahui keadaanku! " ujar Seokjin, suaranya memang lembut, tapi mengapa terdengar mengintimidasi.
Eunbi dengan cepat menggelengkan kepalanya, tersenyum dan kembali memberikan potongan kimbab kesekian untuk Seokjin, namun Seokjin menolaknya.
" Kau belum menjawab pertanyaanku! " Seokjin sedikit ketus. Matanya menatapnya dalam.
Eunbi menelan salivanya, Seokjin di depannya tidak seperti Seokjin yang ramah yang ia kenal.
Apakah tidur terlalu lama membuat sifatnya berubah? Sepertinya Hippocampus dan amigdala di otaknya mengalami kerusakan akibat tidur terlalu lama. Juga hormon kortisol di tubuhnya yang meningkat membuatnya menjadi lebih mudah marah.
Ya pasti seperti itu! Eunbi menduga-duga.
"Kenapa kau tidak pernah mengatakan jika kau sakit? " Daripada menjawab pertanyaan Seokjin, Eunbi malah balik bertanya kepadanya.
Seokjin terlihat mendengus, sebelum akhirnya menghela nafas kasar.
"Untuk apa aku mengatakannya kepadamu? Untuk apa aku memberitahumu? " Seokjin membalas ketus.
Eunbi tersentak.
"Seokjin.. " lirih Eunbi, tatapannya lekat.
"Apakah jika aku memberitahumu, kau bisa menyembuhkan aku? "
"Apakah penyakit sialan ini bisa hilang dari tubuhku jika aku memberitahumu!? " Suara Seokjin parau, sekarang lebih banyak orang lagi yang mengetahui tentang kelemahannya. Tentang dirinya yang berbeda.
"Kim Seokjin! K-kau! " Eunbi mulai kesal. Tertegun dan sedikit memekik kepada Seokjin.
"Kau belum menjawab pertanyaanku! Kau tidak mau menjawabnya!? " Seokjin sedikit berteriak, entah, ia sangat emosional sekali, entah apa sebabnya, ia tidak mampu menguasai perasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ
FanficApapun yang terjadi dalam hidup.. Tersenyum dan bersyukur lah sebanyak-banyaknya... Kim Seokjin mungkin selalu merasa rendah diri dengan hidupnya disebabkan fisiknya yang lemah. Tapi dia punya kakak terbaik di dunia. Juga teman-temannya yang beri...