Chapter 30.

499 33 2
                                    


Para Dokter sudah keluar setelah memberi tindakan kepada Seokjin.
Termasuk Dokter Nam yang kembali di kerubungi oleh keluarga dan teman-teman Seokjin.

Sebenarnya Dokter Nam tidak tega harus menyampaikan keadaan Seokjin kepada mereka, mereka terlihat sangat kacau dan berantakan.
Namun Dokter Nam tetap harus memberi tahu mereka perihal Seokjin.

Seokjung terlihat tidak bersemangat, ia hanya menunduk lesu. Seperti tidak siap mendengar setiap kata yang akan diucapkan oleh Dokter itu.
Ia cukup tahu jika keadaan adiknya sangat buruk.

" Putraku! Bagaimana dia!? katakan sesuatu yang baik tentang dia ! " Suara Ayah terdengar pertama kali. Mata tuanya terlihat penuh harap.
Tidak ada lagi wajahnya yang penuh jumawa dan kesombongan, yang ada hanya wajah yang terlihat sedih dan khawatir.

" Semoga kalian semua bisa tegar!
Kami tidak mempunyai kabar baik, maafkan kami." Dokter yang mungkin usianya hampir sama dengan Ayah itu menarik nafas panjang.

" Keadaannya sangat buruk,, " sebuah kata yang juga sangat buruk untuk di dengar, menembus gendang telinga mereka.

"Kami kembali menemukan beberapa pendarahan pada tubuhnya, termasuk pendarahan intratorax yang menyebabkan traumatic padanya,
hal itu membuat beberapa sumbatan di tenggorokannya, sehingga dia tidak bisa bernafas dengan baik.. " Lagi, itu sebuah kalimat panjang yang sebenarnya sangat tidak ingin mereka dengar.

"Kerja paru-parunya mengalami penurunan, kami terpaksa melakukan intubasi untuk membantu jalan nafasnya dan memasang ventilator kepadanya, karena Seokjin tidak mampu bernafas sendiri sekarang, dia membutuhkan bantuan mesin.." Dokter Nam memberi penjelasan dan membetulkan letak kacamatanya.

Mengapa setiap kalimat yang diutarakan oleh Dokter itu begitu menyakitkan? Tidak adakah sedikit saja kabar baik yang diberikan? Setidaknya agar mereka tidak kehilangan harapan.


Rasanya ada ribuan belati yang menancap di hati mereka semua, mereka tidak mampu berkata-kata,
Hanya ada rasa takut dan penyesalan yang semakin menjadi.

" Untuk saat ini, dia tidak bisa dijenguk oleh siapapun, kami akan melakukan observasi kepadanya, kami akan memantau setiap perkembangannya sampai dia berhasil melewati masa kritisnya,, "

"Berdo'alah lebih banyak, agar dia mampu melewati semuanya dan masih bertahan bersama kita.. " Dokter Nam menepuk bahu Seokjung, tatapan nya sendu.


Ibu sudah tidak mampu mendengar penjelasan Dokter, mengenai keadaan putra bungsunya, Ibu jatuh pingsan menimpa tubuh Ayah yang berada di sebelahnya.

=======

Eunbi kembali menangis di dalam pelukan Hoseok, ia tidak menyangka jika keadaan Seokjin seburuk ini. Seperti baru kemarin ia melihat pemuda bermanik hazel itu tersenyum, tertawa renyah, memamerkan deretan gigi-gigi kecilnya yang putih dan rata, saat dia bermain uno di kedainya.

Seperti baru kemarin Eunbi mendengar seruannya, saat dia meminta tambahan porsi dumpling karena dia sangat menyukainya.

Lalu tiba-tiba, senyumnya menghilang, tawanya pudar, berubah menjadi kesakitan yang tiada terperi, dan memilih menanggungnya dalam kesendirian di ruangan serba putih di dalam sana.

Ada perasaan bersalah yang datang kepadanya. Eunbi tidak mampu mengatakan apa-apa. Ia terlalu terkejut.

" Seokjin,, hiks,, " racaunya.

Hoseok mengangguk mengerti, ia sangat mengerti, bukan hanya Eunbi yang merasakannya, namun semua orang disana juga merasakannya, perasaan yang sama, perasaan takut dan sedih, perasaan takut kehilangan seseorang yang mereka sayangi.


𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang