Waktu melesat cepat bagai peluru.
Hari-hari pun berlalu, berjalan seperti biasa, Seokjin semakin disibukan dengan kegiatan kampusnya karena ia mahasiswa tingkat akhir, sebentar lagi harus menyusun skripsi.Jika ada waktu luang, ia juga menyempatkan pergi ke kedai Eunbi bersama teman-temannya.
Hubungan mereka semakin akrab.
Walaupun Eunbi masih malu-malu mengakui hubungannya dengan Seokjin.
Namun Seokjin tak ambil pusing.
Ia hanya menikmati waktu setiap harinya dengan perasaan bahagia.Hubungan Hoseok dengan teman-temannya juga lebih baik.
Meskipun Yoongi tetap tidak banyak bicara kepada Hoseok.Sesekali mereka masih membantu bekerja di kedai, karena kedai yang selalu ramai, belum ada pekerja baru disana, Jungkook mungkin terlupa dengan ucapannya, dan Seokjin akan menerima banyak omelan dari Taehyung maupun Namjoon agar ia tidak perlu banyak bekerja.
Dan menyuruhnya duduk bersama Yoongi, si pemalas.Namun mereka sepertinya lupa jika Seokjin itu keras kepala, ia akan ikut membantu bekerja di kedai semampunya, Hoseok masih memerintahnya dengan mengerjakan beberapa hal, tapi dengan suara yang lembut dan jauh dari kata sinis.
Beberapa pengunjung kedai perempuan dan anak-anak remaja pun senang jika dilayani oleh Seokjin.
Mereka sering berbisik-bisik jika Seokjin layak menjadi aktor maupun idol.Seokjin hanya menanggapinya dengan senyuman.
======
Seokjin bangun di pagi hari dengan kepala yang sedikit berdenyut.
Ia merasa tidak enak badan kali ini.Seokjin berjalan gontai menuju kamar mandi, setelah menggosok gigi, ia membasuh wajahnya di wastafel. dan mendapati pantulan dirinya di cermin yang memperlihatkan wajahnya yang pucat.
Sesuatu dari dalam sana memaksa untuk keluar, tiba-tiba ia merasa sangat mual. Ia belum makan ataupun minum apapun, tapi seperti ada yang akan keluar dari kerongkongannya.
Ia muntah, Seokjin sedikit terkejut dengan cairan yang baru saja ia muntahkan, cairan berwarna merah pekat, yang ia yakini sebagai darah.
Tidak terlalu banyak, hanya beberapa bercak dengan cairan kuning dari lambungnya yang menyisakan rasa pahit di lidahnya, namun mampu membuat tubuhnya lemas dan kepalanya semakin berdenyut.====
Seokjin menikmati sarapan nya dengan tidak berselera, pakaiannya sudah rapi dan ia bersiap untuk berangkat kuliah hari ini, sejenak ia melupakan kejadian yang baru saja ia alami. Ia tidak ingin banyak berpikir, karena hal tersebut sudah pernah ia alami sebelumnya.
" Jin? kenapa kau tidak menghabiskan makananmu? kau sakit? " tanya Seokjung dari seberang meja makan. Saat melihat roti isi milik Seokjin masih tersisa separuh.
Seokjung memperhatikan wajah Seokjin yang terlihat pucat.
" Tidak Hyung! Aku hanya sudah merasa kenyang." Senyum Seokjin, ia berbohong! Ia memang merasa tidak berselera makan.
" Wajahmu pucat, sepertinya kau tidak perlu banyak beraktivitas hari ini, kau istirahat saja di kamar ya. " Seokjung berkata lembut.
Seokjin dengan cepat menggeleng, ia meneguk air putih beberapa kali.
Membersihkan bibirnya dengan tissu." Aku tidak apa-apa Hyung, semalam aku bermain game hingga larut, itu sebabnya aku pucat sekarang. " Seokjin mencari alasan.
" Ck! Harusnya kau lebih menjaga kesehatanmu Jin, apalagi hanya sekedar untuk bermain game, itu tidak penting! " Tegas Seokjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ
Fiksi PenggemarApapun yang terjadi dalam hidup.. Tersenyum dan bersyukur lah sebanyak-banyaknya... Kim Seokjin mungkin selalu merasa rendah diri dengan hidupnya disebabkan fisiknya yang lemah. Tapi dia punya kakak terbaik di dunia. Juga teman-temannya yang beri...