Chapter 50.

505 31 1
                                    


Mobil  yang dikendarai oleh Seokjung, berhenti di depan rumah. Seokjung melihat Seokjin yang duduk di sampingnya masih tertidur, dengan kepala menyandar agak kesamping mendekati pintu.

Sepanjang perjalanan pulang tadi,
Seokjin memilih untuk tidur, Seokjung tidak masalah, karena ia tahu adiknya itu sangat kelelahan.


Seokjung melepas sabuk pengaman Seokjin, gerakannya itu membuat Seokjin menggeliat, ia terbangun.


" Kita sudah sampai Seokjin-ah.. " Tukas Seokjung tersenyum.


Seokjin mengangguk, ia berusaha membuka pintu mobil, namun langsung dicegah oleh kakaknya.


" Kau tidak boleh banyak bergerak! " tegas Seokjung, ia lalu turun dan pergi ke sisi lain mobilnya. Membuka pintu untuk Seokjin.



" Aku akan menggendongmu, kursi rodamu ada di belakang mobil, aku sedang malas membukanya.. " Tawa Seokjung pelan.


Seokjin tersenyum tipis, wajahnya terlihat lelah dan mengantuk.



Seokjung  menggendong tubuh Seokjin di punggungnya, ia menolak bantuan dari para penjaga rumahnya.
Ia hanya menyerahkan kunci mobil dan meminta salah satu dari mereka untuk membawanya ke garasi dan mengambil kursi roda Seokjin.


"Kau ini makan berapa piring tadi? Kenapa kau berat sekali!? Aku seperti sedang menggendong induk gajah bersama anaknya bersamaan.. " Seokjung pura-pura menggerutu, sebenarnya ia hanya ingin menggoda Seokjin saja.


Seokjin tidak menanggapi, ia hanya terkekeh kecil, ia terlalu lelah.


" H-Hyung.. " lirih Seokjin, ia sangat mengantuk.

" Hmm"  Seokjung membalasnya, pipi adiknya bersandar di bahunya. Hangat, ia khawatir Seokjin akan mengalami demam malam ini.



" T-terimakasih.. " suara Seokjin pelan, matanya terpejam akibat kantuknya.


Seokjung hanya tersenyum mendengarnya.

" T-terimakasih s-sudah menjadi k-kakakku,," 


" M-meskipun k-kau t-tidak tampan, tapi kau K-kakak t-terbaik di d-dunia.. " pelan Seokjin, suaranya seperti menggelitik telinga Seokjung.



Seokjung terkekeh mendengar racauan adiknya yang masih berada di gendongannya. Ia melangkahkan kedua kakinya cepat menuju kamar Seokjin.



Seokjung membantu Seokjin membersihkan diri sebentar, dan mengganti pakaiannya dengan piyama berwarna hijau tua. Seokjin tidak banyak protes saat Seokjung membantunya berpakaian. Ia sangat lelah.


Seokjin meminum obat dan vitaminnya kemudian berbaring, ia ingin melanjutkan tidurnya yang sempat terjeda.


Seokjung memilih mengambil air hangat untuk mengompres memar-memar yang terlihat di beberapa bagian tubuh Seokjin.



Walaupun Seokjung sendiri juga merasa lelah, namun ia tidak akan tega membiarkan adiknya merasa tidak nyaman.


Seokjin mungkin sudah kembali tertidur, namun wajahnya yang sesekali meringis dengan dahi berkerut, menandakan bahwa ia merasa sakit.


Seokjung mengompres memar-memar di kedua kaki Seokjin dengan telaten dan hati-hati. Menghela nafas pelan dan terkadang memberi umpatan juga makian kecil pada Seokjin.

=======

Seokjin terbangun dari tidurnya karena mendengar dengkuran keras yang cukup mengganggunya.


𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang