7

7.7K 261 1
                                    

Jika merasa kesepian, kau hanya perlu memutar video kehidupan di memori otakmu dan kau akan merasa kehangatan di setiap momennya.

---

Sore ini Alana sendirian di rumah opa. Ka Grace sudah pulang beberapa jam yang lalu dan sekarang ia sedang mengelilingi rumah ini. Melihat beberapa figura yang terpajang dari ruang tamu hingga ke ruang keluarga, lalu mengenang apa saja yang pernah ia lakukan di ruang keluarga ini. Menonton bersama opa nya, bermanja sembari memakan camilan buatan Oma.

Alana hanya bisa menghela nafas saat melihatnya. Ia sekarang sedang mencoba menerima keadaan.

~~~

Alana kemudian berjalan ke kamar opa oma nya. Ia pun duduk di atas kasur opa sembari melihat figura di meja samping meja. Figura kecil dengan desain yang sama dengan yang berada di kamar Alana.

Alana tak bisa menahan tangis nya lagi. Ia menangis sembari memeluk figura kemudian berbaring di kasur opa dengan nyaman.

Tak lama kemudian adzan Maghrib terdengar sehingga Alana segera menuju kamar mandi yang berada di kamar opa nya dan shalat menggunakan mukena oma nya.

Alana shalat dengan khusyuk dan kemudian berdoa dan mengaji untuk opa oma nya dan dilanjutkan dengan shalat isya.

Saat Alana sedang membereskan mukena untuk di simpan ke tempat nya, Alana melihat buku diary opa di atas meja. Ia kemudian membawa buku tersebut ke atas kasur dan membuka halaman pertama.

Di halaman pertama ia hanya melihat tulisan nama opa dengan tanggal dan tahun lahirnya. Ia kemudian membuka lagi ke halaman selanjutnya dan menangis.

Ia melihat foto dirinya saat kecil bersama opa oma nya. Ternyata opa nya suka menuliskan tentang apa yang terjadi dengan Alana. Halaman halaman berikutnya pun berisi dengan foto Alana yang semakin lama semakin besar dengan segala kisah nya.

Hingga Alana tiba di halaman terakhir. Di halaman ini tertulis tulisan tangan opa dengan hanya foto Alana sendirian yang baru di ambil satu minggu lalu. Alana kemudian membacanya.

"Yara sayang. Apabila opa telah tiada nanti menyusul oma, kamu harus sabar dan terima ya! Kamu harus kuat! Kamu harus bisa menjalankan hidup ini tanpa opa! Jangan jadi anak yang cengeng lagi ya, haha. Opa hanya berharap segala yang terbaik untuk mu.

Kamu harus tetap berbakti kepada kedua orang tua mu, karna bagaimana pun mereka pasti menyayangi mu dengan cara mereka sendiri, sama seperti dirimu yang menyayangi adik adik mu dengan cara mu sendiri.

Jangan lupa juga untuk berbakti pada Ken nanti ya, jangan terkejut mengapa opa tau Ken, karna sebenarnya opa menitipkan kamu kepada ayahnya Ken dan meminta Ken untuk menjagamu. Sepertinya jika Yara membaca ini, opa sudah tidak ada ya.

Tentu saja opa pasti sudah tidak ada. Karna jika opa masih ada, opa tidak akan membiarkan mu menyentuh buku ini. Dan opa juga yakin, pasti saat ini Yara sedang menangis sambil membacanya. Opa juga sebenarnya menangis sambil menulis ini. Haha.

Opa juga ingin berpesan bahwa Yara bisa ke rumah ini kapan pun karna opa sudah memberitahu kepada pengacara opa untuk memberikan hak ahli waris rumah ini sepenuhnya untuk kamu. Mungkin saat membaca ini, kamu pun sudah mengetahui nya.

Cukup hanya segini catatan terakhir opa untuk Yara. Yara juga bisa membawa buku ini. Buku ini memang opa persembahkan untuk Yara. Kenang selalu apa yang sudah pernah kita lewati sayang! Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya!"

Opa Irfin

~~~

Lagi lagi tulisan yang opa nya tulis benar benar membuat dirinya menangis tersedu-sedu. Alana berbaring meringkuk memeluk buku dan figura. Ia benar benar tidak menyangka jika Opa nya sudah mempersiapkan sebuah surat untuk dirinya. Alana sangat sangat merasa terpuruk sekarang.

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang