15

7.1K 235 1
                                    

Hellooo mari kita lanjutkan lagi perbincangan mereka!!

Ken kemudian duduk di samping Alana dan menggenggam tangan nya.

"Jangan pernah sekali pun berpikir kita akan bercerai ya Na!" Ucapnya lagi dengan lembut.

Alana hanya menatap Ken dan mengangguk perlahan sembari tersenyum tipis Ken lalu mengusap rambut Alana dengan penuh kasih sayang.

Sepertinya benih cinta itu sudah bertunas di hati masing masing, hanya tinggal menunggu untuk tumbuh kebih tinggi lagi.

"Oh ya, apa kamu sudah memutuskan untuk memilih tinggal dimana?" Tanya Ken.

"Aku akan ikut kamu saja!" Balas Alana.

" Jika aku memilih untuk tinggal bersama dengan orang tua ku sementara apa kau tidak keberatan? " Tanya Ken lagi.

"Tentu tidak keberatan! Dan sebenarnya aku juga sudah memikirkan bahwa sebaiknya kita tinggal bersama orang tua mu, mengingat kau anak tunggal. Kasihan orang tua mu jika kau tinggalkan mereka pasti akan merasa kesepian!" Jelas Alana.

" Yasudah kalau gitu, lusa nanti kita pindah ke rumah orang tua ku ya!" Ucap Ken.

"Iyaa baik! Nanti aku akan membereskan baju dan barang barangku!"ucap Alana yang kini sudah beralih menatap hujan lagi.

"Ahh Kak. Bagaimana dengan rumah opa? Apakah aku bisa mengunjungi rumah itu?" Tanya Alana kali ini yang tiba tiba teringat tentang rumah peninggalan opa nya.

"Tentu saja! Kita bisa pergi kapanpun ke sana dan menginap. Aku tak akan melarang mu pergi kemana pun asal kau ijin padaku!" Balas Ken yang juga sedang menatap hujan.

"Baiklah!" Akhir Alana.

Mereka kemudian hanya duduk memandang hujan yang tampak jatuh berirama.

***

Selesai makan malam, semua kembali ke kamar masing-masing begitu pula dengan Ken dan Alana. Malam ini malam pertama mereka dan mereka sedang duduk di balkon kamar Alana seperti tadi sore melanjutkan obrolan.

"Kak." Ucap Alana memulai.

"Ya?" Balas Ken.

"Mmmh tadi kita sudah membicarakan kita akan tinggal dimana kan. Lalu bagaimana soal anak?" Tanya Alana dengan gugup.

"Anak? Aku belum pernah berpikir tentang itu sebelum nya. " Balas Ken.

"Iyaa, seperti apakah kau ingin seorang anak?" Tanya Alana lagi.

"Aku belum memikirkan hal itu. Mungkin kita harus menjalani ini dulu baru kita akan memikirkan tentang anak." Jawab Ken.

"Syukurlah. Karna sebenarnya aku belum siap jika harus memiliki anak dalam waktu dekat dan aku juga kurang suka anak kecil. " Ucap Alana sembari menunduk.

"Tak apa jika belum siap memiliki anak secepat nya karna akupun sama. Sebaiknya kita memperbaiki dan memperjelas hubungan kita dulu baru kita memikirkan tentang anak ya! Dan lagi tak apa juga jika kamu kurang suka anak kecil karna jika kita punya anak nanti, aku pasti akan membantu mu. Tapi satu hal yang pasti, kita harus memiliki anak karna jika kita meninggal maka ada seseorang yang akan terus mendoakan kita!" Ucap Ken menerangkan dengan lembut sembari memegang tangan Alana.

Alana hanya bisa terdiam sekarang dan memikirkan kalimat terakhir yang diucapkan Ken. Sebelum nya ia tak pernah terpikir akan hal itu, tapi sekarang ia mulai memikirkan tentang kematian dan anak.

"Tapi bisakah kita memiliki anak nya nanti setelah aku lulus?" Tanya Alana.

"Tentu! Kapanpun setelah kau siap!" Ucap Ken sembari menatap mata Alana lembut.

Alana yang di tatap seperti itu merasa hangat dan ia membalas dengan senyuman.

" Udah yuk mari kita tidur sekarang! Sudah terlalu malam untuk diam di luar dan sekarang sudah mulai dingin!" Ucap Ken mengajak Alana masuk.

Alana lalu mulai merasa gugup, ia tau apa yang biasa nya seorang pengantin baru lakukan di malam pertama dan ia belum siap akan hal itu. Tapi Alana tetap masuk kedalam kamar dengan sedikit ragu.

"E-ehh aku bersihin muka dulu, Ka Ken duluan aja tidurnya!" Ucap Alana memanfaatkan wajahnya yang belum menggunakan skincare sebagai alasan.
"Hah? Baiklah!" Ucap Ken yang seperti nya mengetahui apa yang terjadi dengan Alana. Ia kemudian segera beranjak ke kasur dan berpura-pura tidur.

Alana segera duduk di meja rias nya dan melakukan rutinitas sebelum tidurnya sembari mengintip dari kaca yang menghadap langsung ke arah kasur dan memperlihatkan Ken yang terlihat sudah tidur.

Alana lalu menyelesaikan rutinitas nya dan segera beranjak ke kasur. Ia kemudian mengambil gulingnya dan tidur memunggungi Ken yang berbalik ke arahnya. Ia agak sedikit takut dan gugup jika Ken akan meminta hak nya malam ini.

Saat mata nya akan menutup, sebelah tangan Ken lalu memeluk tubuh Alana dan membuat badan Alana menegang dan tak jadi tidur tetapi ia pura pura tidur. Ken yang menyadari perubahan tubuh Alana pun lalu berkata.

"Tenang saja kau tak perlu takut aku hanya akan memeluk mu dan tidak akan berlaku lebih. Dan juga aku tau kau belum tidur Alana. "

Alana yang mendengar Ken berbicara merasa terkejut, ia pikir Ken sudah tidur tapi ternyata belum. Ia juga merasa bersalah karna tadi menyuruh Ken tidur duluan.

"Kau terkejut kan aku masih terbangun. Sudah tak apa, tak perlu merasa takut apalagi merasa bersalah. Mari kita jalani saja dulu jika sudah sama sama siap maka baru kita lakukan. " Ucap Ken dengan sedikit menggoda Alana di kata kata terakhir yang ia ucapkan tadi.

Alana merasa malu dan bersalah ia kemudian membalikan badan nya dan menatap wajah Ken.

" Maafkan aku!" Ucap nya lalu segera menunduk.

Jarak antara mereka sangat dekat sehingga Ken tidak terlalu bisa melihat wajah Alana yang menunduk. Ia lalu memeluk Alana dengan lembut.

"Sudah tak apa, mari kita tidur sekarang ya!" Ucapnya dengan lembut juga.

Alana lalu mengangguk dan merilekskan badannya sembari tetap memeluk guling nya yang menjadi pemisah antara tubuhnya dan tubuh Ken di dalam pelukan Ken. Ia kemudian perlahan tertidur dengan mencium aroma mint dari tubuh Ken.

"Tenang saja. Kita pasti bisa melewati ini dan saling mencintai." Ucap Ken di dalam hati sembari mengusap rambut Alana dan ikut tertidur sembari tetap memeluk Alana.


⚠️ Penting!!!⚠️
Author mungkin tidak akan upload hingga 2 bulan kedepan:) jadi buat yg nunggu lanjutannya lebih baik, jangan terlalu ditunggu yaa, krna bakal masih lama banget up nya dan masih belum nentu keputusan nya tergantung gimana nanti:)

Mungkin juga minggu depan atau 2 minggu lagi bakal up lagi tapi itu cuman ngabisin stok ajaa. Karna skrg author lagi sibuk pake bangetttttt:)

Terimakasih sudah baca sampai akhir!! Maaf kalau di part ini author kurang memberi kesan romantis nya karna author juga masih kurang paham bagaimana bertindak romantis dan menggambarkan ke romantis-an itu. Maaf hanya segini yang author bisa kasih secara maksimal buat kalian.

Jangan lupa buat kasih vote di cerita ini dan cerita lainnya!
Author juga menerima saran dan kritikan dari kalian! Kalian bisa chat author atau komen aja asal dengan bahasa yang baik yaa!!

Terimakasih lagi!!!

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang