21

5.6K 209 3
                                    

Hello dear!!!!
Welkambek to my yutup cenel
Wkwkwkwkk

Hello guys!!
Selamat datang kembali ke next part cerita nya Ken dan Alana
Tanpa ba bi bu lagi mari kita langsung lanjut aja lah yaa!!





"Na, kok lu pucet sih?" Tanya Meyza saat melihat Alana.

Mereka sedang berada di kantin sekarang dan hanya ada Alana, Alea, dan Meyza tanpa Vano yang sedang memesan makanan.

Alea yang mendengar Meyza bertanya seperti itu membuat ia segera melihat ke arah Alana.

"Eh iya, kok lo pucet Naaa???" Tanya Alea.

"Biasa" Ucap Alana santai.

"Kok maksain kuliah???" Tanya Alea

"Iyaa, biasanya lo hari pertama kan ijin gak kuliah, karna sakitnya cukup bikin lo lelah." Sambung Meyza.

" Baru ketauan tadi pas gw ke ijin ke toilet!" Ucapnya.

Yaaps, ini hari pertama Alana menstruasi bulan ini dan setiap bulan di hari pertama dan hari kedua biasanya Alana ijin tak masuk kuliah karna rasa nyeri nya cukup membuat ia lelah.

"Ya udah, sekarang pulang yaa!!" Saran Alea.

"Gak ah, nanggung cuman tinggal 1 dosen lagi kan." Ucap Alana santai

"Lagian, untuk saat ini gw masih kuat kok." Sambung nya lagi.

" Ya udah, tapi nanti kalau udah ga kuat, lo bilang ya, jan disembunyiin."

"Makanan datang!!!!" Ucap Vano bersama pelayan di warung kantin mereka membawakan makanan yang mereka pesan.

Dan mereka kemudian melahap makanan nya sambil menunggu jam dosen selanjutnya.

***

"Pak! Saya ijin ke toilet dulu!" Ucap Alana pada pak dosen yang sedang mengajar.

"Ya, silahkan!" Balas dosen.

"Na, gw anterin ya, gw takut lo kenapa-napa, muka lo udah pucet banget na!" Ucap Alea yang menahan Alana.

"Ga perlu Le, gw gapapa kok." Balas Alana yang tak enak hati karna tak ingin mengganggu waktu belajar Alea.

"Beneran?" Tanya Alea

"Iyaa beneran, udah deh yaa gw ke toilet dulu." Ucap Alana.

---

"Ternyata muka gw kentara banget orang sakit ya, padahal pengen di sembunyiin." Ucap Alana di depan cermin sambil mengoleskan lip matte di bibirnya untuk setidaknya menyamarkan wajah pucat nya.

"Lumayan juga sekarang sakit nya." Ucap nya lagi, sendirian di toilet sambil memegang perut dan berjongkok.

"Lo harus kuat Na, lo harus kuat, tinggal sebentar lagi dan lo bakal pulang!" Ia menyemangati dirinya.

Setelah mengumpulkan cukup tenaga, ia kemudian keluar dari toilet. Ia berjalan seperti biasa dan menutupi rasa sakit yang sebenarnya sudah tak bisa ia tahan lagi sekarang. Ingin rasanya ia tiduran dan memeluk guling sekarang juga, namun nanggung rasanya jika ia harus ijin.

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang