51 [End]

11.6K 222 2
                                    

Mereka menunggu kedatangan Ken dan bayi nya. Dan untungnya, tak lama berselang, Ken datang dengan satu bayi yang berada di inkubator.

Para orang tua dan teman temannya Alana cukup excited untuk melihat bayi nya. Ken juga sudah meng-adzani bayi nya yang satu ini

"Wah, bayi laki-laki!" Ucap ibu dengan senang, walau masih ada yang mengganjal di hati nya tentang kemana bayi yang satu nya.

Ken memilih untuk langsung memeluk bunda nya. Menumpahkan sedikit rasa khawatir dan takut di hati nya. Bunda membalas pelukan nya dan mengusap punggung Ken dengan lembut.

"Yang satu nya kemana, sayang?" Ucap bunda bertanya saat Ken mulai melepas pelukannya.

"Ada di NICU bun, yang tadi keluar bareng Ken."

---

Saat bayi yang kedua lahir, tidak ada suara tangis seperti kembarannya. Badannya pun terlihat sedikit membiru. Dokter tidak memberikannya kepada Alana, namun langsung membawa nya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini tentu menimbulkan rasa takut dan khawatir berlebih di hati Alana.

"Kak, dia kenapa?"

"Dia pasti gak apa-apa! Cuman perlu pemeriksaan lebih lanjut aja kan kata dokter tadi." Balas Ken menenangkan Alana walau sebenarnya dirinya pun tak yakin anaknya baik baik saja.

"Aku takut dia kenapa napa." Ucap Alana dengan mata tertutup dan menangis.

Bayi bayi nya masih di ruang yang sama dengan Alana, hanya saja Alana tak dapat melihat mereka karena terhalang kain penutup. Tubuh Alana mulai di bersihkan, bagian perut nya pun sudah di jahit. Dan tak lama berselang, dokter meminta Ken untuk ikut bersama nya ke ruang NICU.

"Aku temenin adek dulu sebentar ya, nanti kamu bakal ditemenin sama bunda dan yang lainnya ke ruangan." Ucap Ken lembut, walau ia tak tega meninggalkan Alana, tapi ia juga harus menemani anaknya itu.

"Iya kak, temenin dia ya. Aku gak apa-apa." Ucap Alana yang sangat khawatir pada bayi nya yang satu itu.

Ken mengikuti bayi nya ke ruang NICU. Di luar ruang operasi, ia sudah melihat keluarga nya menunggu kabar, tapi ia tak mampu mengatakan apapun saat ini. Yang ia fokuskan adalah keselamatan salah satu anak nya.

Sesampainya di NICU, bayi kedua Ken ini langsung dipasangkan berbagai alat, mulai dari alat untuk membantu pernafasan, alat untuk mengetahui saturasi oksigen, alat perekam detak jantung, dan ia juga dipasang infus untuk memasukkan nutrisi serta obat lain untuk tubuhnya, dan berbagai alat serta kabel nya yang menempel ditubuh anaknya itu

Ken sangat sedih melihat kondisi anak kedua nya yang dipenuhi dengan berbagai alat di seluruh tubuhnya. Terlebih lagi, ia masih belum mendengar tangisan nya.

Suster mempersilahkan Ken untuk meng-adzani nya terlebih dahulu, lalu ia harus meninggalkan bayi kedua nya untuk melihat bayi pertama dan Alana. Kedua bayi Ken sudah dipasangkan gelang tanda pengenal.

---

"Jadi, sampai kamu kesini tadi, dia masih belum menangis?" Tanya Bunda.

"Belum Bun." Ucap Ken lemah.

Ken kemudian menghampiri Alana yang tengah tertidur dan mencium keningnya. Mereka terhalang oleh sebuah gorden sehingga orang tua mereka tidak melihatnya.

"Sayang, makasih ya. Kamu jangan khawatir, dia pasti baik baik aja." Ucapnya kemudian mengecup lagi kening Alana.

Ken lalu berjalan menuju brangkar bayi nya.

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang