"HA??! Apa jangan-jangan..."
".... Aku hamil?" Ucap Alana dengan suara sangat pelan.
Ia segera melihat pil yang biasa nya ia minum. Dan ia ternyata baru menyadari bahwa ia sudah tidak meminum pil itu sejak dua bulan yang lalu. Entah mengapa Alana bisa lupa akan hal ini.
"Argh! Jangan sampe aku hamil!! Aku belum mau!!" Ucap Alana stress sendiri di kamar nya.
Alana segera izin pada bunda untuk berjalan-jalan sebentar. Sebenarnya ia berniat untuk ke apotik dan membeli tespek namun Alana tidak bilang yang sejujurnya karena takut bahwa Bunda akan ber-ekspektasi tinggi. Sedangkan bunda sendiri sudah Alana beri tau bahwa Alana serta Ken akan menunda kehamilan hingga Alana lulus kuliah.
Setelah sampai di apotik terdekat, ia segera membeli 5 jenis tespek. Ia sengaja membeli banyak dengan merk yang berbeda agar lebih terpercaya. Segera setelah tiba kembali ke rumah dan ia berada di kamar. Ia memilih untuk mencari cara menggunakan tespek. Namun banyak yang mengatakan bahwa jika ingin mencoba alat tes kehamilan ini, lebih baik dicoba saat baru bangun tidur di pagi hari.
Hal itu membuat Alana segera menyembunyikan tespek nya dan akan menunggu hingga besok pagi. Alana sekarang benar benar bingung. Di satu sisi jika ia benar benar hamil, ia belum siap karena sedang menjalankan tugas skripsi nya, selain itu, Alana memang masih belum menyukai anak kecil dan tak ingin merasa repot dengan adanya makhluk kecil di antara hidup nya dan Ken, namun di sisi lain, ia juga akan merasa amat bersyukur karena ia bisa diberi malaikat kecik dengan mudah serta akan membuat para anggota keluarga lain bahagia tak terkira.
Dan Alana memilih untuk menunggu hingga Ken pulang dan mulai membicarakan hal sensitif ini dengan Ken.
~~~
"Sayang, aku pulang." Ucap Ken yang baru masuk ke dalam rumah dan melihat Alana yang tengah menonton sembari menikmati camilan bersama bunda.
"Eh kak"
Alana langsung berdiri sigap menghampiri Ken dan membantu membuka kan dasi yang terpasang di leher nya serta membawakan tas nya.
"Mau mandi atau makan?" Tanya Alana.
"Mau mandi dulu aja. Badan aku lengket banget."
"Oke. Aku siapin air nya dulu." Ucap nya pada Ken.
"Bundaa, Alana izin ke kamar dulu yaa mau nyiapin air buat Kak Ken." Ucap Alana yang kembali ke ruang tv untuk pamit
"Iya Na, silahkan." Ucap bunda
Bunda merasa bersyukur memiliki menantu yang baik dan mampu mengurus Ken dengan telaten. Bunda jadi tak khawatir lagi jika ia harus pergi ke luar negeri setiap saat ada panggilan kerja dengan Daddy.
Alana lalu pergi ke kamar dan menyiapkan air hangat di bathtub beserta segala perlengkapan mandi nya Ken. Sedangkan Ken, sudah berada di kamar sejak tadi.
"Kak, udah siap."
"Makasih sayang." Ucap Ken yang kemudian mengecup kening Alana sebelum ia memasuki kamar mandi.
"Eh kak sebentar.." ucap Alana menahan Ken sebelum masuk kamar mandi.
"Kenapa?"
"Abis mandi mau makan atau mau ngapain?" Tanya Alana.
"Ga ah, Aku udah makan tadi di kampus. Jadi abis mandi ya ga ngapa ngapa in."
"Yaudah, aku mau ngobrol sesuatu sama kaka..."
"... Gih udah sana mandi!!" Ucap Alana mengusir Ken.
Ken dibuat penasaran akan apa yang ingin Alana bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [End]
RomanceIni hanya kisah seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan dosen nya. Tidak terlalu banyak menceritakan di kampus, tapi lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ceritanya akan mengalir begitu saja...