Alana [End]

18

Sipaa yang penasaran kira kira orang yang manggil Alana ituu siapa?? Ayo cung cung!! Baiklah mari kita lihat siapa sihh orang nya!!

Selamat membaca!!

"Alana!"

Ucap seseorang yang membuat Alana sangat terkejut dan sedikit panik.

"Kak, aku t-takut!" Ucap Alana melihat orang yang memanggil nya.

"Kenapa takut?" Ken kemudian berbalik melihat siapa yang memanggil Alana, karna orang tersebut berada jauh di belakang Ken. Ia melihat seorang pria dengan wajahnya yang biasa saja itu lalu kembali menghadap Alana yang mulai berkeringat.

"Siapa dia?" Tanya Ken.
"Aku mohon, lindungin aku!" Hanya itu yang Alana ucapkan sambil mengalihkan pandangan dari si pria tadi ke mata Ken.
"Tentu, tapi ada apa kamu dengan dia?" Tanya Ken sekali lagi.

Tapi ternyata si pria sudah berada di belakang Ken dan menjawab
"Kau tak perlu tau!" Ucapnya sedikit membentak.

Alana hanya bisa menutup mata ketakutan. Si pria tadi kemudian mencoba menarik tangan Alana tapi untungnya Ken bisa lebih dulu menarik tangan sang pria dan menahannya.

"Jelas saya perlu tau karna saya suaminya!" Ucap Ken dengan nada yang tak kalah tinggi dengan sang pria.

"Ohhh jadi kau sudah bersuami sekarang Alana?!!" Bentak si pria pada Alana.

"Kalau ya kenapa?! Ada masalah apa denganmu memangnya?!" Jawab Ken yang masih menahan lengan sang pria supaya tak lagi berupaya memegang tangan Alana.

"Di bayar berapa kamu sama dia?!" Tuduh sang pria pada Alana.

"Cukup Go! Pergi kamu! Jangan kamu ganggu aku lagi dan satu lagi AKU BENAR ISTRINYA DIA!" Ucap Alana sambil menekankan kata terakhir nya.

"Oh jadi sekarang kamu ngusir aku? Lihat aja nanti Alana! Kamu gak bakal bahagia! " Ucap si pria yang bernama Yugo sambil berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Alana kemudian kembali memejamkan mata dan terduduk lemas. Sudah lama sekali ia tak bertemu dengan pria brengsek itu tapi kenapa saat ia baru saja merasa bahagia, si brengsek itu datang.

"Mau pulang aja?" Tanya Ken lembut.

"Iya ayo!" Jawab Alana lemas.

Mereka kemudian berbicara pada tukang bakso dan memilih untuk membungkus bakso nya dan memakannya di rumah.

Di dalam mobil, Alana hanya diam dengan tampang sedih yang tak mengenakan. Ken lalu mengelus sebelah tangan Alana dan berkata.

"Kalau ada apa apa, kamu bisa cerita ke aku!"

Alana kemudian melihat ke arah Ken.
"Makasih ya tadi udah lindungin aku" ucapnya yang kemudian kembali memandang ke depan
"Aku pasti cerita, tapi gak sekarang. Aku harap kamu ngerti!" Ucapnya tersenyum walau tak melihat ke arah Ken.

"Tentu, melindungi mu kini sudah menjadi tugasku. Dan aku mengerti, tak apa jika belum mau bercerita tapi kamu harus ingat kalau aku ada disini untuk mendengarkan cerita kamu." Ucap Ken.