30

5.3K 176 1
                                    

Another part sebagai THR ♡
Luv yaaa♡






Ken dan daddy tengah berada di rumah sakit sekarang. Tetapi mereka berada di tempat yang terpisah karena Ken sedang menunggu di depan ruangan Alana sedangkan Daddy berada di depan ruang operasi karena ayah memerlukan tindakan operasi akibat peluru yang bersarang di bahu nya.

Bunda dan Ibu sedang dalam perjalanan bersama Isal dan Alya. Mereka segera pergi ke Rumah Sakit bersama setelah diberi kabar oleh Steve pada Bunda.

Sesampainya di rumah sakit, Ibu dan Alya menuju ruang operasi terlebih dahulu. Mereka diam di depan ruangan menunggu tindakan operasi selesai. Sedangkan Bunda dan Isal segera pergi ke ruangan Alana.

Di depan nya, ada Ken yang sedang menunggu dokter selesai memeriksa Alana.

"Ken..." Ucap bunda menghampiri putra semata wayangnya itu.

"Bundaa" Ken yang tengah menunduk kemudian langsung memeluk bunda nya.

"Gimana keadaan nya Alana sekarang??" Tanya bunda sembari melonggarkan pelukannya.

"Ken ga tau bun, dokter masih meriksa Alana." Jelas Ken sembari kembali melohat ke arah pintu ruangan.

Isal hanya bisa diam memandang pintu di depannya. Ia juga merasa sangat takut dan khawatir. Dua orang kesayangan nya kini tengah berada di rumah sakit.

Untungnya tak lama berselang, dokter dan beberapa suster keluar dari ruangan Alana. Ken langsung menghampiri dokter dan menanyakan keadaan Alana. Dan dokter menjelaskan bahwa keadaan Alana baik-baik saja, ia mungkin hanya terkejut dan pingsan. Luka lebam akibat cambuk yang diberikan oleh Yugo pun sudah di berikan obat dan tak terlalu parah.

"Boleh saya masuk ruangannya??"

"Tentu saja!. Baik kalau begitu kami permisi dulu, jika pasien sudah siuman, bapak bisa menekan tombol di atas ranjang agar kami bisa memeriksa kembali keadaannya." Ucap dokter menjelaskan.

Ken lalu masuk ke dalam ruangan Alana dan melihat Alana yang terkapar lemah dengan muka yang pucat. Ia sungguh tak tega melihat tangan Alana yang terdapat luka lebam dan pipi Alana yang memerah seperti terkena tamparan.

Hati Ken terasa amat sakit melihatnya. Sudah lebih dari satu bulan mereka menikah dan yang ia lihat biasanya hanya senyuman atau tampang datar dan dinginnya Alana. Namun sungguh, tampang datar dan dinginnya Alana itu lebih baik daripada melihat Alana tak berdaya seperti ini.

Alea yang juga hadir di dalam kamar bersama bunda memandang khawatir dan kasihan pada Alana. Alea juga tau kisah masa lalu Alana bersama Yugo membuat dirinya semakin merasa sedih memikirkan Alana.

Tak lama berada di sana, Alea memutuskan untuk segera pulang dan membersihkan diri. Sedangkan bunda serta Isal pergi ke depan ruang operasi menemui Ibu, Alya, dan Daddy. Maka tersisa lah Alana dan Ken berduaan. Ken terus menggenggam erat tangan Alana.

Ia sudah menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya di kelas, lalu ternyata saat ia pertama kali melihat foto calon istri nya yang ternyata adalah Alana pada malam saat sebelum malam pertunangan membuat Ken yang sebelum nya merasa sangat ingin menolak perjodohan ini menjadi menerima nya.

Tidak, bukan hanya karena kecantikan Alana, tetapi entah ada pancaran apa pada diri Alana yang mampu membuat Ken menyukainya sejak pertama melihat fotonya. Ken memang belum tau, apakah rasa suka itu telah tumbuh menjadi cinta atau hanya sekedar suka. Tapi ia yakin bahwa Alana mampu membuat dirinya jatuh cinta. Dan sekarang wanita nya itu tengah terbaring lemah tak berdaya dihadapannya...

Sungguh pemandangan yang menyakitkan.

~~~

Operasi yang dilakukan ayah telah selesai. Operasi nya berjalan lancar dan ayah sudah dibawa keruangan yang letaknya bersebelahan dengan ruangan Alana. Mereka memang sengaja tak menyatukan Alana dan ayah dalam satu ruangan, karena seperti yang kalian tau bahwa hubungan mereka tak seperti hubungan ayah-anak pada umumnya.

Hari juga sudah menjelang tengah malam, namun Alana belum kunjung tersadar.

"Ada apa sih di sana Na? Kok betah banget merem kayanya." Ucap Ken yang sudah khawatir tingkat tinggi akan kesehatan Alana.

"Nghh..." Lenguhan kecil terdengar dari Alana bersamaan dengan jari nya yang mulai bergerak.

Ken segera menekan tombol di atas ranjang untuk memanggil dokter.

"Naa.." Ucap Ken seraya mengusap tangan Alana.

"Kaa, haus..." Ucap Alana dengan mata yang masih terpejam.

"Sebentar, aku bawain." Ken kemudian membawakan segelas air dan memberikannya pada Alana. Ia membantu Alana untuk bersandar lebih tinggi dan membantu memegang gelas nya.

Tak lama berselang, dokter pun datang. Bunda dan ibu yang sedang mengobrol di ruangan ayah merasa sedikit panik karena melihat dokter yang memasuki ruangan Alana. Mereka berdua langsung segera menuju kamar Alana dan meninggalkan daddy dengan ayah yang masih belum tersadar dari obat bius nya.

"Dok, ada apa dengan anak saya?!" Ucap Ibu dengan nada yang terdengar sangat khawatir.

"Ibuu..." Ucap Alana yang mendengar suara ibu nya

"Alanaa!!!" Ibu nya segera berjalan cepat menuju Alana. Ia lalu memeluk Alana dengan erat, tak memperdulikan siapapun yang ada di sana. Kali ini ia benar benar sangat merindukan Alana.

Untungnya, dokter telah selesai memeriksa keadaan Alana dan memberitahu bahwa semua sudah baik baik saja. Alana juga sudah dapat melepas selang infus nya saat cairan itu sudah habis nanti.

"Kamu gak apa apa kan, nak?"
"Gimana keadaan kamu sekarang?"
"Mana yang sakit hm?? Bilang sama ibu!"

Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh ibu yang sangat khawatir dengan putri tertus nya itu.

"Aku baik-baik aja bu. Ibu ga usah khawatir yaa" ucap Alana sembari tersenyum dan memegang tangan Ibu.

"Ayah gimana keadaannya bu?" Tanya Alana

"Operasi nya berjalan lancar tadi, tapi sampai sekarang, ayah belum siuman. Dokter bilang, itu karena efek obat bius yang diterima tubuh ayah."

Alana hanya mengangguk dan mengucap syukur. Ia sungguh tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika sang ayah tak menyelamatkan nya tepat waktu tadi.

"Na, sebenarnya ada yang ingin ibu bicarakan padamu." Ucap Ibu dengan serius.

"Apa itu bu?"

"Ini soal Yugo, sikap ayah, dan pernikahan kalian."

Sebenarnya ada apa ya? Ada masalah apa yang datang di tengah tengah keluarga Alana selama ini? Apakah sikap ayahnya yang seperti itu bukan sikap aslinya? Lalu kenapa ayah selalu bertindak keras pada Alana??

Semua pertanyaan akan terjawab di part selanjutnya. Kali ini beneran kok di part selanjutnya!! Mwhehehe

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang