Selamat malam semuaa🌷
Huhu maafkan author 2 hari yg lalu lupa upload:''
Sekarang, mari kita lanjut aja cerita ini😄🤍Kini mereka sudah berada di kamar Ken. Alana tengah berbaring di kasur nya mengistirahatkan tubuh yang memang masih sedikit sakit. Tapi ini tak akan benar jika terus dibiarkan, ia perlu bergerak dan oleh karena itu, besok ia sudah akan mulai pergi kuliah lagi. Hal ini sudah ia bicara kan juga dengan Ken dan para orang tua, dan untungnya mereka memberi izin bersyarat pada Alana.
Syarat yang mereka berikan diantaranya :
1. Langsung pulang
2. Pulang kuliah, jika tidak bersama Ken, harus di jemput
3. Tidak diizinkan membawa mobil sendiri
4. Selalu memberi kabar. Terserah pada siapapun, tapi harus ada salah satu diantara Ayah, Ibu, Ken, Daddy, dan Bunda yang tau kondisi Alana.
5. Jika sakit, harus jujur dan langsung pulangPersyaratan yang tentu pasti sangat bisa Alana laksanakan dengan mudah dan mereka sepakat akan hal ini.
---
"Naa.." Panggil Ken yang kemudian ikut naik ke atas kasur
"... Luka memar nya udah di kasih obat??" Tanya Ken
"Belum, nanti dulu, aku males." Ucap Alana dengan mata yang mengantuk.
"Salep nya kamu taruh mana?" Tanya Ken.
"Ada di kantong obat di tas yang pink." Ucap Alana
Ken lalu segera mencari dan mengambil obat yang dimaksud. Ia kemudian segera kembali ke kasur dan duduk di belakang Alana.
Perlahan ia mengambil kaki kanan Alana, ia menyingkapkan sedikit celana bagian bawah untuk melihat luka yang masih tersisa dan mengoleskan salep itu pada lukanya. Ia juga mengobati luka yang berada di kaki kiri Alana.
Selesai di bagian kaki, Ken kemudian mulai naik ke bagian tangan, luka luka itu masih berbekas di lengan dan kaki mulus Alana. Ken benar benar merasa sakit hati melihatnya. Dan kini, Ken berada pada spot terakhir luka yang berada di tubuh Alana. Yaitu pada perutnya.
Perutnya terkena cambuk yang sebenarnya mengarah ke arah kaki, dan itu benar benar terasa amat menyakitkan dibanding cambukan di bagian lain. Ken perlahan menyingkapkan baju Alana bagian bawah.
"Maaf ya, aku obatin dulu." Ucap Ken yang merasa sedikit canggung saat harus membuka baju Alana walau hanya bagian bawah. Meski sudah beberapa kali mengobati bagian itu, Ken masih terus merasa canggung dan merasa gejolak aneh pada dirinya tatkala melihat perut Alana. Alana sebenarnya tak keberatan dengan hal ini. Ia malah merasa senang karena ada yang merawat dirinya.
Selesai memberi salep pada luka luka yang ada pada tubuh Alana, Ken lalu bergegas kembali ke ruang kerja nya setelah sebelumnya ia pamit dulu pada Alana. Ia terpaksa kembali mengerjakan beberapa pekerjaan di kampus yang tak bisa dilakukan oleh dosen pengganti.
Mengingat besok Alana sudah akan kembali ke kampus, itu arti nya, Ken juga akan kembali mengajar lagi. Sebenarnya niat utama Ken bukan untuk mengajar, tetapi untuk menjaga Alana.
Ntah mengapa, pekerjaan yang satu ini membuat Ken marah karena ada banyak kekacauan yang dibuat dosen pengganti dan asdos nya. Hal itu membuat ia harus bekerja dua kali dan menguras lebih banyak energi untuk menahan rasa marah. Akhirnya Ken memutuskan untuk kembali ke kamar dan meninggalkan pekerjaan itu untuk sementara.
"Alanaa." Ucap Ken yang baru masuk.
Alana yang kebetulan baru keluar dari kamar mandi pun langsung berbalik ke arah Ken.
"Ada apa??" Tanya Alana yang heran melihat muka kusut Ken. Padahal, Ken hanya ke ruang kerja sebentar, tapi sudah se kusut ini muka nya.
"Mau peluk boleh?" Ucap Ken yang sembari menghampiri Alana.
![](https://img.wattpad.com/cover/267762629-288-k343051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [End]
RomanceIni hanya kisah seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan dosen nya. Tidak terlalu banyak menceritakan di kampus, tapi lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ceritanya akan mengalir begitu saja...