Hai guys!! Pembukaan di part ini ga akan terlalu banyak seperti biasa nya, jadi silahkan dibaca ya!!
~~~"Iyaa, seperti nya. Karna hari ini hari pertama Alana menstruasi di bulan ini, dan biasanya ia selalu ijin tak masuk kuliah, sedangkan hari ini ia malah memaksakan diri. " Ucap Alea sambil menatap ke arah Alana dan membuat Ken juga ikut menatap Alana.
"Aahh jadi itu yang terjadi pada Alana. Ini sebuah hal penting yang harus ku ingat." Ucap Ken dalam hati.
"Ya sudah kalau begitu, berarti memang Alana tak apa apa. Tapi Pak Ken, kenapa anda tak membawa Alana ke ruang uks saja? Kenapa harus ke ruangan anda?" Tanya sang dokter.
Ken dan Alea agak terkejut mendengar pertanyaan dari dokter tersebut. Namun dengan cepat Ken dapat menjawabnya.
"Karna tadi Alana pingsan di depan toilet dekat kelasnya dan UKS terlalu jauh untuk dijangkau!" Ucap Ken datar.
"Dan seperti nya, hanya ruangan pak Ken yang memiliki sofa!" Ucap Alea menambahkan.
"Ahh iya baiklah, sekarang biarkan Alana istirahat dulu saja, karna seperti nya sekarang Alana hanya sedang tertidur. Apa tak apa jika Alana diam disini ditemani oleh Alea pak?" Tanya dokter tersebut.
"Ya, saya tidak keberatan." Jawab Ken
(Tentu saja saya tak keberatan, bahkan saat ini juga, saya merasa ingin segera membawa Alana pulang!) Ucap Ken dalam hati."Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Jika ada sesuatu bisa panggil saya di ruang uks!" Pamit dokter.
"Baik, terimakasih dok!" Ucap Alea.
"Saya keluar dulu, kau disini jaga Alana sebentar ya!" Ucap Ken pada Alea.
"Iya baik pak!" Balas Alea.
Ken lalu keluar dari ruangannya, ia berniat pergi ke kafe Flawlis dimana Ken sering melihat Alana makan disana bersama teman temannya
Ken menempuh waktu yang sedikit lama dari biasanya karna ada kemacetan di jalan. Saat sampai ia segera memesan makanan dan menunggu.
Sementara itu di ruangan Ken, Alea masih menunggu Alana dengan sabar sembari memainkan ponselnya untuk membuang rasa suntuk yang menggerogoti dirinya saat ini. Ia berselancar di media sosial namun tak ada yang menarik baginya, sehingga ia memilih untuk kembali mematikan ponselnya dan melihat lihat ruangan Ken.
Ia melihat meja Ken dan disitu terdapat figura kecil berisi foto saat Ken dan Alana menikah yang disembunyikan dibalik tissue dari arah depan sehingga tak terlihat oleh orang yang duduk dihadapan nya, hanya dapat terlihat oleh Ken saja.
Kembali ke kafe, setelah menunggu cukup lama, Ken akhirnya mendapatkan pesanannya. Ia bergegas kembali ke kampus dengan cepat, khawatir Alana sudah terbangun dan memaksakan diri untuk kembali mengikuti pelajaran.
Saat masuk ke ruangan nya, benar saja bahwa Alana sudah terbangun dan sedang berselisih dengan Alea karna Alana ingin kembali melanjutkan pelajaran tetapi dilarang Alea karna perintah dari Ken.
Tetapi melihat pintu terbuka, Alana segera melihat siapa yang datang dan segera menutup mulutnya. Ia tau, akan cukup susah jika harus meminta ijin untuk melanjutkan pelajaran dari suaminya ini.
"Na, gimana sekarang keadaan kamu?" Tanya Ken. Alih alih "menceramahi" Alana, Ken malah bertanya tentang keadaannya.
"Sudah lebih baik!" Jawab Alana dengan nada yang ia buat supaya terlihat lebih kuat, walau sebenarnya ia masih lemah.
Namun, Alana tetaplah Alana, yang ingin selalu terlihat baik baik saja dihadapan orang lain, termasuk dihadapan suami nya."Ya sudah kalau begitu, sekarang kita makan dulu!" Ucap Ken sambil segera duduk di sofa yang berhadapan dengan Alana dan Alea duduk.
"Saya sudah membelikan nasi goreng dan jus jeruk untuk kalian." Tambahnya lagi.
Mereka kemudian membuka kotak nasi goreng dan memakannya. Di suapan pertama, Alana langsung merasa tak asing dengan rasa nasi goreng yang ia makan ini.
"Beli di Flowlis?!!" Tanya Alana.
"Iya." Jawab Ken.
" Serius?! Kangen banget deh aku sama makanannya!!" Ucap Alana excited
"Iya ya, kangen nongkrong bareng deh!" Tambah Alea.
"Terakhir aku ke kafe itu kayanya waktu dapet telpon dari ayah." Ucap Alana flashback.
"Yaa, waktu kamu disuruh pulang kan. Rindu juga ya!" Ucap Alea.
Atmosfir di ruangan ini tiba-tiba terasa sendu karna sebuah rindu. Ken tak nyaman dengan keadaan seperti ini, ia juga tak bisa melihat Alana yang terlihat sedikit sedih.
" Sudah, makan dulu makanan kalian! Nanti takut ada dosen lain yang melihat. Setelah makan, Alea kembali ke kelas dan Alana, kita pulang!" Ucap nya tegas.
"Baik!" Ucap mereka berdua menurut.
Semua lalu segera menghabiskan makanan nya dan sesuai dengan apa yang Ken bilang tadi, Alea segera bergegas ke kelasnya dan Alana akan pulang bersama Ken.
"Sekarang masih sakit gak?" Tanya Ken sebelum keluar ruangan dan menuju jalan rahasia.
"Udah baikan!" Jawab Alana sembari tersenyum.
Tetapi seperti nya Ken tak bisa dibohongi oleh Alana, ia lalu memegang tangan Alana dan berjalan bersama.
"Jangan berbohong Na. Kau masih lemah dan itu terlihat olehku." Ucap Ken.
Alana kemudian hanya bisa mengikuti Ken. Mereka lalu sampai di parkiran dan segera masuk ke dalam mobil Ken.
~~~
"Ken dan Alana pulang!!" Ucap Ken saat masuk ke dalam rumah dan setelah mengucapkan salam.
"Loh kok kalian sudah pulang? Bukankah seharusnya 2 jam lagi baru pulang?" Tanya bunda ke heranan.
"Iya bunda, dosen nya Alana tidak masuk dan hanya memberikan tugas sehingga Alana bisa pulang cepat!" Ucap Alana menutupi apa yang ia rasakan di depan Bunda.
Ken sedikit keheranan melihat Alana yang terus saja menutupi apa yang ia rasakan.
"Beneran Ken?!" Tanya bunda memastikan kepada Ken.
Alana sekarang khawatir pada jawaban Ken, ia takut Ken tak bisa berkompromi dan memberitahu yang sebenarnya.
"Mmmmm...........
Bersambung:)
Mmmm apa tuch Pak:>
Jangan lupa untuk vote dan komen untuk kasii saran ya!!
Anyway maaf kalau cerita nya kependekan:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [End]
RomanceIni hanya kisah seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan dosen nya. Tidak terlalu banyak menceritakan di kampus, tapi lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ceritanya akan mengalir begitu saja...