Hi guys!!! Ketemu lagi sm author disinii dan kali ini author ga akan banyak ba bi bu jd kalian bisa langsung lanjut baca!
Happy reading!!
Alana kemudian duduk di kasurnya dan Ken duduk di kursi belajar Alana.
"Udah makan?" Tanya Ken pada Alana.
"Belum!" Jawab Alana.
"Ya udah, ayo makan bareng!" Ajak Ken.
Mereka lalu turun ke dapur bersamaan. Alana langsung membawa makanan untuk ia dan Ken makan dan kemudian duduk di meja makan.
Selesai makan, Alana kembali masuk ke kamar lebih dulu untuk istirahat
"Aku ke kamar dulu mau istirahat" ucapnya pada Ken
Sedangkan Ken masih tetap di bawah mengobrol bersama yang lain.
Setelah lama mengobrol, Ken kemudian pergi ke kamar Alana untuk beristirahat juga.
Cklek
Ken membuka pintu perlahan dan ia melihat Alana yang sedang tertidur di atas kasur menghadap ke arah pintu dengan guling di pelukan nya.
Ken melihat wajah Alana yang polos saat sedang tertidur membuat ia gemas. Ia masih tak menyangka bahwa ia sekarang sudah memiliki seorang istri dan ia sudah menjadi seorang suami.
Ia kemudian berbaring di sebelah Alana dan menghadap wajah Alana. Dan ia pun ikut tertidur di samping Alana karna kelelahan.
---
"Ken mana?" Tanya bunda pada Steve.
"Tadi kata nya mau istirahat sih bund!" Jawab Steve yang memang memanggil bunda kepada bunda nya Ken.
"Istirahat dimana?" Tanya bunda
"Ga tau, gak ada bilang ke Steve!" Jawab Steve lagi dengan sopan.
"Oh baiklah terimakasih!" Ucap Bunda.
Bunda pun berpikir Ken berisitirahat di kamar Alana dan ia bergegas melihat anak dan menantu nya itu.
"Haaahhh" tarikan nafas terkejut bahagia bunda.
Bunda langsung menutup mulutnya supaya tak membangunkan Ken dan Alana.
Hal yang membuat bunda terkejut adalah ketika ia membuka pintu dan menemukan bahwa anak dan menantu nya tidur berpelukan dengan Ken memeluk pinggang Alana dan Alana yang memegang tangan Ken seperti guling nya.
Itu merupakan pemandangan yang menakjubkan baginya karna ia berpikir bahwa anak nya pasti sudah bisa menerima Alana.
Tak ingin mengganggu mereka , bunda pun memilih untuk meninggalkan kamar Alana dan kembali turun.
---
"Engh" Erang Alana pelan karna ia merasa tak bisa bergerak.
Alana lalu membuka sedikit mata nya dan betapa terkejutnya ia melihat ada sebuah tangan yang melingkar di pinggang nya serta ada seorang pria di hadapannya membuat ia seketika ingin berteriak. Untungnya ia tersadar bahwa sekarang ia sudah menikah dan pria di hadapannya itu adalah suami nya sendiri.
Melihat wajah Ken yang tampan saat tidur membuat jantung nya berdetak sangat kencang. Ditambah dengan Ken yang memeluk Alana juga menjadi salah satu faktor yang membuat jantungnya terasa berdebar.
Ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Ken karna ini sudah hampir maghrib dan ia masih tertidur.
"Kak, kak ken" ucap Alana menggoyang kan tangan Ken menggunakan tangan nya.
"Yaa......" Balas Ken.
"Kak bangun kita belum sholat Ashar!!!" Seru Alana yang melihat jam sudah hampir menunjukan pukul 5 sore sedangkan ia tertidur dari Dzuhur.
Ken lalu membuka matanya dan melihat ia memeluk Alana membuat jantungnya sama berdetak kencang seperti Alana tadi. Melihat Ken yang sudah membuka matanya membuat Alana segera membebaskan diri dan pergi menuju kamar mandi dimana ia akan ber wudhu.
Ken lalu bangun dan memegang dada nya yang berdetak kencang. Namun tak lama Alana segera keluar dari kamar mandi.
"Tunggu, kita sholat berjamaah lagi!" Ucap Ken lalu pergi ke kamar mandi
"Baik" Balas Alana dan segera mempersiapkan perlengkapan sholat.
Mereka kemudian sholat berjamaah lagi dan mengulangi hal yang sama seperti saat sholat Dzuhur tadi.
---
"Kak, aku turun dulu ya, kakak mau ikut turun juga atau diem disini?" Tanya Alana.
"Ikut aja!"
" Yaudah ayo!" Ucap Alana membuka pintu disusul oleh Ken.
Mereka kemudian berjalan beriringan menuruni tangga.
Di lantai 1 sudah rapih dan bersih dari perlengkapan acara tadi. Dan disana masih ada Bunda dan Daddy yang belum kembali ke rumahnya. Sedangkan Steve dan Vano sudah pulang.
"Wah pengantin baru mesra banget sampe turun barengan! Gimana tadi tidur siangnya? Nyenyak?" Sambut Bunda yang duduk di sofa ruang keluarga dengan Daddy dan ibu sedikit menggoda anak dan menantunya yang terlihat mesra.
" Nyenyak bunda!" Jawab Alana sembari tersenyum.
" Ya bagaimana gak nyenyak kalau tidurnya sambil pelukan gitu!!" Ucap bunda semakin menggoda dan tertawa.
Alana yang tertangkap basah seperti itu menjadi malu dan membuat pipi nya panas.
Ken yang melihat nya sangat gemas membuat ia ingin sekali mencubit pipi Alana yang kemerahan tetapi ia tahan dengan dirinya yang menampilkan wajah biasa saja."Hahahaa ga usah malu Alana! Wajar banget kok pengantin baru mesra mesra an kaya gitu!!" Ucap Bunda lagi melihat pipi Alana yang kemerahan.
"Hush udah bund! Menantu kita udah kaya kepiting rebus itu!" Gurau Daddy.
Ibu hanya melihat interaksi mereka tanpa ikut berbicara. Ia hanya bisa tersenyum melihat anak nya yang di goda besan nya itu.
"Ya udah ayo sini duduk!" Ucap Bunda lagi.
Alana kemudian berjalan dan duduk di sofa di ikuti oleh Ken di sebelah nya.
"Sebenarnya ada yang mau daddy bicarakan dengan kalian. Ini tentang pernikahan kalian, apa kalian tidak keberatan untuk dibahas sekarang?" Ucap Daddy membuka pembicaraan dengan topik baru.
" Ya silahkan daddy!!" Ucap Alana mempersilahkan.
"Jadi sekarang kalian kan sudah menikah, tanggung jawab Ken pun sudah bertambah dan kalian harus memilih tinggal di mana untuk kedepannya? Apakah kalian akan tinggal di rumah kami, atau di rumah ayah dan ibumu?" Tanya Daddy.
"Hah?"
Hah?!!!!
Jadi gimana ini!!
KeLana(Ken dan Alana) harus tinggal di mana ya? Haruskah bersama ibu dan ayah, atau tinggal bersama bunda dan daddy? Atau mungkin tinggal terpisah dari para orang tua ??Jeng jeng jeng!!!!
Hahahaha lihat nanti aja!!
Tapi sepertinya Author tidak bisa ada upload untuk 1 bulan ke depan karna banyak hal yang harus author lakukan:)
Tetep tunggu in yaa!!
Jangan lupa vote ya guys!!
Author juga menerima saran dan kritik dari kalian asal dengan bahasa yang baik dan sopan!!!
Terimakasih sudah membaca!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [End]
RomanceIni hanya kisah seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan dosen nya. Tidak terlalu banyak menceritakan di kampus, tapi lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ceritanya akan mengalir begitu saja...