24

4.9K 175 1
                                    

Hai gaise-!! Bertemu lagi dengan Author-!!
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan-!!

Konsep cerita baru untuk kali ini-!!
Akan ada sebuah teka teki yang sangat rumit sekarang. Semua ini akan berhubungan dengan ayah dan opa. Jadi bersiap-siap lah-!!

Semoga kalian sukakkk-!!!

---

Untuk paket kali ini membuat Alana lebih ketakutan lagi. Banyak hal yang terpikir sekarang. Ia juga mengkhawatirkan keselamatan keluarga Ken yang mungkin tak tau apa apa.

Ia juga bingung, haruskah ia membicarakan ini pada Ken atau memilih untuk menyimpan nya lagi.

Tapi sepertinya ia akan menyimpan paket ini dan tak akan memberitahu Ken dahulu dan berharap teror ini berhenti hingga hari ini.

Namun ternyata dugaan Alana salah, sudah hampir satu minggu terus berdatangan teror disaat Alana sedang sendirian di rumah.

Hal ini membuat Alana sedikit merasa stress dan membuat kacau banyak hal.

"Na!" Panggil Ken

"Na!!" Panggilnya lagi

"Alana!" Ucapnya sekali lagi

"Alana!" Kali ini Ken mengucapkan nya sambil menepuk bahu Alana.

Alana yang sedang melamun di meja belajar nya terkejut bukan main dan merasa takut.

"Aaaa!" Teriak Alana sekejap dan langsung menutup mulut ketika menyadari bahwa Ken yang menepuk bahu nya.

"Di panggil panggil malah nggak nyaut!" Sinis Ken.
"Lagi ngelamunin apa sih?!" Tambahnya lagi.

"Hah? Ehh, nggak, cuman lagi mikirin tugas kuliah aja!!" Elak Alana dengan sedikit panik mencari alasan.

"Ck alasan! Tugas kuliah mu mudah begitu, apa yang harus di pikirkan!"

"Tugas kuliah walaupun mudah tentu perlu dipikirkan! Kalau salah, lalu harus mengulang kan malas!!" Ucap Alana terus mencari alasan.

"Ya sudah terserah padamu!" Balas Ken malas.

Tuk tuk tuk

Alana mengetuk ngetuk an bolpoin nya pada meja. Ia lalu menyadari satu hal

"Oh ya! Ada apa memanggilku tadi?" Tanya nya.

"Kau aneh!" Ucap Ken yang memang menyadari ada tingkah aneh pada Alana akhir akhir ini.

Ken sering melihat Alana melamun dimanapun, ntah itu di rumah, di mobil, bahkan di kelas.

Ia juga terkadang melihat Alana menutup mata nya sembari menghela nafas berat. Seperti banyak sekali beban yang dipikirkan.

Padahal sebelum ini, hubungan mereka mulai menghangat. Tapi karna Alana yang sering melamun ini membuatnya jarang bercengkrama lagi dengan Alana.

"Apa nya yang aneh?" Tanya Alana.

"Sikapmu! Kenapa sering melamun??" Tanya Ken yang sedang duduk di sofa.

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang