16

6.5K 228 1
                                    

Haii!!!!
Ini salah satu part dr 3 part stok yang tersisa:') dan sampai saat ini, author masih sibuk, bahkan lebih sibuk:")
Author rindu mengetik!!! Tp tubuh author lelahh aksksk^_^
Dan author pun baru sempet upload part ini sekarang, padahal niatnya minggu kemarin cuman terlalu sibuk sampe lupaa:")

Oke selamat membaca ya-!!
Doakan juga semoga author ga sesibuk inii biar bisa nambahin stok-!!!

Enjoy!!

Kembali lagii di ceritaa Alana ini!! Mari kita lanjutkan kisah mereka!!









Pagi Hari

Alana dan Ken sudah terbangun sejak adzan berkumandang. Mereka tadi juga sudah melaksanakan shalat subuh dan sekarang mereka sedang sibuk masing-masing. Dengan Alana yang memainkan handphone di kasurnya dan Ken yang sedang memeriksa laptop untuk melihat pekerjaan yang harus ia kerjakan di meja belajar Alana.

Tok tok tok

Alana yang mendengar ketukan pintu malah melihat ke arah Ken heran. Ken yang merasa di tatap pun mengalihkan pandangannya dari laptop dan memandang Alana dengan tanda tanya.

Tok tok tok

"Kakaa!!! Ibu menyuruh kaka untuk sarapan!!!" Ucap seseorang di balik pintu.

Alana yang mengenali suara itu lalu membalas

"Iya! Sebentar lagi kaka turun Ya!" Jawab Alana pada seseorang yang ada di balik pintu.

"Baik!" Balas Alya. Seseorang di balik pintu tadi.

Alya diperintahkan oleh ibu nya untuk memanggil Alana karna Alana dan Ken belum keluar kamar dari tadi dan mereka belum sarapan.

"Mau sarapan sekarang?" Tanya Alana pada Ken

"Ya ayo!" Balas Ken yang lalu menaruh laptop nya dan bergegas pergi ke lantai 1 dimana dapur berada.

Mereka kemudian sarapan berdua karna anggota keluarga lain telah sarapan lebih dulu. Hari ini mereka akan memberi tahu keputusan akan tinggal dimana nanti nya kepada para orang tua.

Untungnya saat selesai sarapan, Ayah masih duduk di teras depan dan membuat Ken menjadi lebih nyaman untuk berbicara.

"Yah, Ken dan Alana sudah memutuskan akan tinggal di mana." Mula Ken.

"Oh ya? Jadi dimana?" Tanya ayah.

"Ken dan Alana memilih untuk tinggal bersama Bunda dan Daddy." Ucap Ken.

"Loh kenapa?" Tanya Ayah lagi.

"Karna disana bunda dan daddy gak punya anak lain selain Ken dan membuat Ken khawatir jika meninggalkan mereka. Alana juga sudah setuju, bahkan Alana yang mengusulkan. Tapi Ken akan meminta ijin dari Ayah apakah mengijinkan Ken membawa Alana tinggal bersama Bunda dan Daddy atau tidak. " Terang Ken menjelaskan.

"Tentu saja mengijinkan. Baiklah silahkan saja tapi kau harus menjaga Alana dengan benar." Ucap Ayah.

"Baik Yah, Ken pasti jagain Alana. " Ucap Ken.

Mereka lalu mengobrol sebentar dan Ken memutuskan untuk menemui Alana dan memberitahu keputusan Ayah pada Alana.

"Baiklah jika ayah sudah setuju!" Ucap Alana.

"Akupun sudah berbicara pada ibu tadi dan beliau tentu saja memberi ijin!" Tambah nya lagi.

"Baguslah, jadi sekarang kita tinggal menelpon orang tua ku. " Balas Ken.

Ken lalu segera menelepon orang tua nya dan memberi tahu perihal mereka akan tinggal dimana dan orang tua Ken setuju dan sangat bersemangat untuk menyambut kedatangan mereka terutama Alana, karna mereka sudah sangat menginginkan ada anak perempuan di rumahnya.

Rencana nya orang tua Ken akan menjemput mereka 2 hari lagi. Jadi Ken dan Alana bisa menginap dulu di rumah Alana sembari mengemas barang Alana yang akan di bawa ke rumah Ken.

***

Sore ini mereka berdua hanya berdiam di kamar. Sebenarnya sudah dari tadi siang mereka diam di kamar setelah makan siang dan sekarang Alana merasa bosan menonton di iPad nya.

" Kak!" Panggil Alana pada Ken yang tengah memainkan laptop nya.

"Hemm" balas Ken tanpa mengalihkan pandangan.

"Kakk!!!" Panggil Alana lagi sedikit meninggi.

"Heem!!" Balas Ken lagi sama seperti tadi.

Kesal karna Ken tak mengalihkan pandangannya membuat Alana berdiri di hadapan laptop Ken dan Ken tak menyadari itu.

"Kak!" Ucap nya sekali lagi dengan nada sedikit tinggi seperti tadi.

Dan tentu saja dengan jarak sedekat itu membuat Ken terkejut hingga kaki nya yang sedang menopang laptop tak sengaja menendang kaki Alana dan membuat Alana jatuh ke atas badan Ken.

Dan untung nya Ken bisa menyingkirkan laptop nya terlebih dulu dari pangkuan nya dan sekarang wajah mereka berdua berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dan tubuh Alana yang menimpa badan Ken.

Ken yang melihat wajah Alana dari dekat membuat ia terpesona sembari menatap manik mata Alana yang berwarna coklat dan menatap bibir Alana yang memiliki warna pink alami

Hal itu membuat Ken sedikit terhipnotis dan mencoba untuk mencium bibir Alana.

Melihat Ken yang seperti nya mau mencium dirinya membuat Alana menutup mata. Dan Ken yang mengerti akan hal itu kemudian langsung mencium bibir Alana.

Ken yang berniat hanya mencium nya kemudian sedikit melum*t bibir Alana. Dan karna tidak ada perlawanan dari Alana membuat Ken semakin memperdalam ciuman itu.

Alana yang mulai merasa lum*tan itu kemudian membalas sebisa nya karna ini adalah kali pertama ia melakukannya dan membuat Ken menjadi bergairah. Ia kemudian mengangkat Alana dan menjatuhkan nya di sofa yang tadi ia duduki sehingga sekarang posisinya Alana yang di tindih oleh Ken.

Alana yang merasa sesak kemudian mencoba mendorong Ken sebisanya dan untungnya bisa dengan mudah melepaskan diri dari Ken. Alana kemudian ngos ngos an akibat ia menahan nafas tadi.

"Maaf!" Ucap Ken canggung dan membereskan laptopnya.

Alana hanya mampu menunduk malu. (Padahal kan mereka sudah sah sah aja ya:v)

"Tok tok tok!" Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan mereka.

Alana kemudian membuka pintu dan pergi kebawah bersama ibu karna ada keperluan dan meninggalkan Ken sendirian di kamar yang kemudian termenung mengingat apa yang sudah ia lakukan tadi pada Alana.














Segini dulu yaa guys buat hari ini:>
Maap cerita nya pendek karna author agak nge- stuck :')
*Nge stuck waktu cerita ini di ketik, tp smpe skrg terhitung tanggal 13 Agustus juga masih nge stuck dan gabisa nambahin sih:')
Maapin juga gabisa ngasih lebih dibagian romancenya:'>
Jangan lupaa kasih aku vote buat support aku supaya bisa up terus dan selesai in cerita ini!!

Terimakasih!!

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang