Ken pergi ke kantor untuk mengurus beberapa hal bersama Steve dan Stanley. Terlebih lagi ia harus mengurus kerja sama dengan perusahaan d yang kemarin gagal karena kacau nya suasana rapat dikarenakan Alana yang diculik.
Steve memang mengambil alih, tapi pemimpin perusahaan itu tetap menginginkan Ken yang menjelaskan maksud dari kerja sama nya.
Mau tak mau, Ken harus meninggalkan Alana sebentar dan mengurus pekerjaan kantor nya. Ia juga seharusnya mengurus pekerjaan nya di kampus sebagai dosen, tapi lagi-lagi, untungnya ada dosen pengganti yang mampu menggantikan pekerjaan Ken untuk sementara.
"Ken, keadaan Alana gimana sekarang?" Tanya Stanley
"Udah baikan." Ucap Ken
"Baguslah.."
"..Ken, ga ada niatan buat honeymoon gituu??" Goda Stanley
"Malah nanya tentang honeymoon padahal kaka ipar kamu itu masih di rawat di rumah sakit-_- " Ucap Ken.
"Ya lagian, Ley liat liat kalian itu sibuk masing-masing mulu, gimana aku mau punya ponakan!"
"Ck, ga ada ponakan dulu! Diem dan ga usah tanya tanya tentang rumah tangga Ken!" Ucap Ken tegas karena memang banyak yang ia sembunyikan tentang pernikahan nya kepada orang banyak, terutama tentang mereka yang bahkan belum pernah melakukan hal tersebut.
"Iya iyaa, galak banget sih." Ucap Stanley sembari berlalu keluar dari ruangan Ken.
Namun tak lama, pintu ruangan nya kembali terbuka dan menampilkan kepala Stanley
"Jangan lupaa, sebentar lagi ada rapaattt!!!" Ucapnya lalu berlalu pergi.
"Kenapa itu anak suka banget ganggu!!" Gemas Ken pada Stanley yang memang suka mengganggu nya saat bekerja.
"Eh iya, makanan nya udah nyampe belum ya..." Ucap Ken yang tiba-tiba teringat pada Alana.
Ken kemudian menelpon Alana
"Assalamualaikum" ucap Ken
"Waalaikumsalam, kenapa kak?"
"Makanan nya udah sampe??"
"Udahh, ini aku lagi makan. Makasih ya kak! Makanan nya enak!!" Ucap Alana di sebrang sana
"Alhamdulillah kalau kamu suka sama makanannya. Ya sudah, Kaka tutup ya telpon nya, sebentar lagi ada rapat, selesai rapat nanti Kaka langsung ke Rumah Sakit lagi."
"Owkey, semangat kerja nya kak-!!"
"Siap, makasih sayang!" Ucap Ken.
Lalu di tutuplah sambungan telpon nya setelah mengucapkan salam dan Ken segera bergegas ke ruang rapat untuk melanjutkan pembahasan yang kemarin tertunda.
~~~
Alana masih saja selalu merasa malu dan tak mampu menyembunyikan rona di pipi nya saat Ken kerap kali memanggilnya sayang. Tadi tidak jadi masalah karena hanya Ken yang melihat, namun sekarang ada Alea dan Meyza.
"Dih, abis apa nih sama ayank, itu pipi kok kaya abis di tonjok." Goda Meyza
"Ck, apa sih lo ini." Ketus Alana pada Meyza
"Adududu, dia salting Le." Ucap Meyza pada Alea
"Siapa juga yang salting." Ucap Alana mengelak walau sebenarnya banyak kupu kupu menggelitik di perutnya.
"Udah kali Na, tadi Ken bilang apa sampe lo kaya ginii hmm??" Ucap Alea dengan alis nya yang naik turun.
"Kaya gini gimana sih? Gw biasa aja padahal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [End]
RomanceIni hanya kisah seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan dosen nya. Tidak terlalu banyak menceritakan di kampus, tapi lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ceritanya akan mengalir begitu saja...