27

4.3K 164 0
                                    

Holaaa
Makasii yang udah mau nungguin lanjutan cerita ini dan udah vote🤍
Semoga cerita ini bisa selesai ya✨

"Bundaa, Ken pulang" Ucap Ken sembari memasuki rumah diikuti oleh Alana.

"Loh kok sepi?" Tanya Alana yang tak mendengar suara bunda

"Bentar, biar aku tanya sama mba Nisa, kamu duluan aja ke kamar." Ucap Ken pada Alana

Ken lalu menghampiri Mba Nisa yang sedang membuat makan malam.

"Mba Nisa, bunda kemana?" Tanya Ken pada salah satu asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja pada keluarga Ken

"Ehh tuan, nyonya besar sedang pergi ke sebuah acara bersama teman-temannya. Tapi nyonya nda bilang ke saya ada acara apa." Ucap mba Nisa yang sudah berusia lanjut itu dengan sopan pada Ken.

"Ya sudah, terimakasih mba." Balas Ken sembari melenggang pergi dan menuju kamar.

Ken memasuki kamar dan tak melihat Alana, tetapi dari arah kamar mandi terdengar gemericik air.

Alana keluar dari kamar mandi

"Kak, jadi bunda kemana??" Tanya Alana

"Kata mba Nisa, bunda ada acara sama temen nya, gatau acara apa." Balas Ken sembari menyimpan gadget nya dan bersiap untuk mandi juga.

"Kak, kok aku takut bunda diikutin orang asing juga deh." Ucap Alana yang terpikirkan lagi apa yang terjadi saat perjalanan pulang

"Biar nanti itu aku yang urus selesai mandi." Balas Ken dan langsung melenggang memasuki kamar mandi

"Baiklah" Ucap Alana yang seperti nya juga sudah tak akan bisa terdengar oleh Ken karena ia berbicara dengan suara yang kecil dan Ken juga tengah menyalakan keran.

~~~

"Lapor, sepertinya kita bisa melakukan misi kita tak lama lagi!"

"Benarkah?? Aku sungguh sudah tak sabar menantikan ini!!"

"Akan kita laksanakan misi kita besok!!"

"Baiklah, semoga misi kita kali ini berjalan lancar!!"

"Sayang, tak lama lagi kau akan hidup bahagia denganku"

~~~

Di sisi lain, ibu yang tengah memasak di dapur merasa seperti tengah dimata-matai oleh seseorang. Sudah sejak 3 hari lalu ia merasa seperti ini tapi tak pernah menemukan siapa pun.

Ia juga sudah berbicara pada suami nya, dan suami nya sudah mempersiapkan beberapa orang penjaga yang menyamar menjadi pekerja di rumah nya.

Saat Alya dan Isal pergi pun, mereka pernah berkata seperti di ikuti oleh seseorang sehingga ayah nya juga menyewa penjaga untuk menemani mereka.

Kejadian seperti ini pernah terjadi di masa lalu dan mereka tengah kembali waspada akan luka lama yang terbuka kembali. Ayah dan ibu tak lagi khawatir tentang Alana karena mereka percaya bahwa Ken dapat menjaga Alana.

~~~

"Kak!" Ucap Alana pada Ken yang tengah sibuk pada laptop nya.

"Kenapa??" Ken memusatkan atensi nya pada Alana.

"Aku masih khawatir deh soal ini. Aku bingung siapa kira-kira yang jadi pelaku terornya"

"Kamu tenang aja yaa, aku juga udah minta bantuan pada beberapa orang dari tim penyelidik dari kelompok yang diketuai oleh Stanley, mereka akan mencari tau dari bukti teror yang dikirim ke kamu."

"Aku hanya berharap, pelaku nya bukan orang terdekat ku." Ucap Alana lirih sambil kembali menatap layar ponsel nya.

"Tapi kamu harus berhati-hati pada orang terdekat mu Alana, karena terkadang orang yang paling dekat dengan kita sangat mudah menjadi musuh paling berbahaya bagi kita sendiri."

Ucapan Ken membuat Alana kembali berpikir tentang siapa pelaku nya. Ia khawatir bukan tentang dirinya, tetapi tentang keluarga nya, terlebih keluarga Ken yang mungkin tak tau apa apa.

~~~

Keesokan hari nya

"Na, ada jadwal ke kampus??" Tanya Ken

"Ada, nanti jam 10"

"Aku ga bisa anter kamu, nanti kamu berangkat pake supir aja ya?" Ucap Ken yang harus ke kantor di pagi hari

"Lebih baik aku berangkat sendiri aja kak, ga perlu pake supir. Nanti aku pake mobil ku sajaa." Balas Alana

"Tidak tidak, terlalu bahaya jika di kondisi seperti ini kamu berangkat sendiri Na, sudah sama supir aja ya?"

"Ya sudah, baiklah aku berangkat dengan supir." Ucap Alana menurut

"Nah gitu dong."

"Kaka mau berangkat sekarang??" Tanya Alana

"Iyaa aku mau pergi sekarang. Kamu diem di rumah dan di kampus hati hati ya." Ucap Ken

"Iya kak, ayo aku anterin sampai pintu depan."

"Aku berangkat kerja dulu ya Na, kamu jaga diri baik-baik oke." Ucap Ken.

Ken lalu memeluk Alana, entah mengapa rasanya ia tak ingin pergi dan ingin terus memeluk Alana. Ia juga mencium kening Alana sebelum berangkat.

Alana sedikit mematung saat Ken yang dengan tiba-tiba memeluknya. Jika mencium kening, sudah menjadi kebiasaan sekarang, tapi untuk berpelukan.... Itu masi jarang mereka lakukan.

~~~

Pukul 9.30

Alana sudah bersiap pergi ke kampus. Ia sendirian di rumah karena bunda dan Daddy sudah di kantor sejak sebelum Ken berangkat kerja.

Alana lalu berangkat diantar oleh supir, namun di perjalanan mereka merasa bahwa mobil berwarna hitam dibelakang nya selalu mengikuti mobil Alana. Mobil yang mengikuti nya sama persis dengan mobil yang waktu itu mengikuti mobil Ken.

Namun kali ini, mobil hitam tersebut berlaku lebih daripada hanya sekedar mengikuti. Mobil itu kini menyerempet mobil yang ditumpangi Alana, sehingga mau tak mau, supir mengenyampingkan dulu mobil nya.

Beberapa orang dengan pakaian hitam turun dari mobil tersebut dan langsung memecahkan kaca mobil Alana. Alana yang terkejut berusaha menelpon Ken namun terlambat.

Para lelaki di mobil tersebut sudah bisa membuka pintu dan membawa Alana pergi. Sang sopir juga sebelum nya tak tinggal diam, dia mencoba melawan dan melumpuhkan orang orang asing tersebut. Namun karena jumlah mereka yang tak sedikit membuat sang sopir kewalahan.

Alana juga tak tinggal diam, ia sempat memberontak, namun lagi lagi, tenaga nya kalah dengan para penculik. Dan kini, Alana sudah berada di tangan mereka dengan keadaan tak sadarkan diri setelah di sekap oleh sapu tangan yang mengandung obat bius.

Alana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang