Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗********
"Kak Dinda"Dengan sekuat tenaga Lesti menahan ketakutannya melihat Dinda yang sedang berdiri dihadapannya sekarang ini. Pecahan pecahan ingatan kelam terlintas dibenak Lesti. Kepalanya berdenyut keras ketika mengingat Billar dan Dinda pernah berciuman.
"Akh"
Seketika Lesti mencengkram erat kepalanya dengan mata yang sudah memerah. Tubuh Lesti seketika melemas dan dengan sigap Prilly menangkapnya lalu menuntunnya untuk kembali duduk.
"Lesti lu gak papa??" tanya Dinda.
"Gak papa mata lu!!" sinis Ricis.
"Sebenarnya lu ngapain datang kesini??" tanya Shania.
"Mendingan lu pergi sebelum gue gampar" ujar Prilly.
"Kalian tenang dulu bisa gak, gue..." ucap Dinda terpotong.
"Enggak" ucap Shania, Prilly dan Ricis.
"Bangsat dengerin gue dulu. Gue cuma mau minta maaf sama Lesti, itu doang gak lebih" ucap Dinda.
"Alibi lu doang jalang" kesal Prilly.
"Lesti kasih gue waktu buat bicara" ujar Dinda yang tiba tiba duduk didepan Lesti.
"Lu apa apaan sih Din, gak punya malu banget jadi cewek" ucap Shania dengan mencengkram kerah kemeja Dinda.
Sudah bisa dipastikan mereka berlima sudah menjadi pusat perhatian di cafe kecil itu. Apalagi dengan Shania yang mencengkram kuat kerah kemeja Dinda tapi Dinda tidak menunjukkan rasa takutnya semakin membuat para pengunjung penasaran. Keadaan Lesti yang mulai membaik karena sudah mampu untuk mengontrol rasa takutnya mulai memandang sekeliling. Tatapan semua pengunjung mengarah kemejanya sekarang.
"Gue lebih gak punya malu lagi ketika sudah berbuat salah tapi tidak meminta maaf" sinis Dinda.
"Kakak udah. Malu dilihatin banyak orang" ucap Lesti memegang tangan Shania.
Dengan sedikit kesal Shania melepaskan cengkramannya. Tidak bisa dipungkiri Dinda sedikit lega karena Lesti menyelamatkannya dari amukan Shania yang sungguh mengerikan ini.
Mereka bertiga kembali duduk menatap Dinda dan Lesti secara waspada. Lesti sudah mengingat semua ingatannya otomatis ingatannya tentang beladirinya sudah kembali. Mereka bertiga tidak ingin melihat Lesti menghajar Dinda ditempat umum seperti ini apalagi setelah mengingat betapa ganasnya Lesti ketika marah, Billar yang suaminya saja bertekuk lutut apalagi Dinda yang tidak bisa beladiri sama sekali.
"Lesti gue bener bener mau minta maaf. Gue gak maksud buat lu sakit, niat gue cuma bikin lu benci sama Billar itu doang gak lebih. Gue gak tau kejadiannya bakalan kaya gitu, kalau gue tau darai awal mental lu gak stabil gue gak akan nglakuin itu. Lesti maafin gue ya" ucap Dinda.
"Lu pulang pulang ngulah sekarang gampang banget ngomong maaf. Kenapa baru sekarang ngomong maaf kenapa gak kemarin kemarin lu ngomong maaf??" kesal Prilly.
"Lu goblok atau gimana?? Kalau gue langsung samperin Lesti untuk minta maaf, emang dia kenal gue?? Maka dari itu gue buat ingatan dia kembali dan dia bisa mengingat apa kesalahan gue. Gak mungkin kan gue dateng dateng minta maaf padahal dia gak tau apa kesalahan gue, jangankan tau kesalahan gue dia aja lupa gue ini siapa" ucap Dinda.
"Ada benarnya juga tapi cara lu biadab njingg" kesal Ricis.
"Bumil ngomongnya pedes amat" cibir Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage Bond || LesLar
RandomMelewati masalalu yang kelam dengan ikatan pernikahan tanpa didasari rasa cinta. Akankah mereka bisa saling mencintai dan memiliki keluarga kecil yang bahagia?? Kehidupan yang penuh dengan likaliku akan mereka jalani bersama. note: Cerita ini la...