Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗********
Sudah tujuh bulan kejadian Lesti menghukum Maul karena kesalahannya mendidik Richat. Sekarang kehamilan Lesti sudah delapan bulan. Perut buncitnya membuat Lesti susah beraktifitas seperti biasanya. Belum lagi morning sickness yang Lesti alami yang memang menguras tenaganya setiap pagi.Mood Lesti yang suka naik turun mampu membuat Billar sangat frustasi, contohnya seperti sekarang. Lesti menginginkan rendang super pedas pada pukul dua dini hari. Dengan susah payah Billar mencari rumah makan atau warteg yang masih buka dijam dua dini hari.
Sekarang Billar paham bagaimana perjuangan Papa dan Mama dulu saat menuruti masa nyidam Lesti saat mengandung Richat. Ternyata ini sangat sulit daripada perkiraan Billar. Billar benar benar harus bisa menahan emosinya ketika menuruti keinginan Lesti. Contohnya seperti sekarang Billar sudah susah payah mencari rendang pedas seperti keinginan Lesti tapi Lesti tidak mau memakannya justru menyuruh Billar untuk memakannya.
"Sayang aku tidak bisa makan pedas" rajuk Billar dengan sedikit kesal.
"Sedikit saja, aku ingin melihatmu memakan rendang itu" ucap Lesti yang duduk disalah satu kursi meja makan.
Billar tidak menjawab perkataan Lesti, dia mencari cara agar Lesti tidak menyuruhnya untuk memakan rendang pedas itu. Billar benar benar tidak bisa makan makanan pedas, kalau bisa dipastikan Billar akan keluar masuk kamar mandi karena sakit perut. Dan sekarang tega tegangnya Lesti menyuruh Billar untuk memakan rendang pedas itu padahal Lesti juga tau Billar tidak bisa memakan makanan pedas. Lesti juga tidak bermaksud untuk menyiksa Billar tapi ini benar benar murni keinginan baby yang ada didalam kandungannya.
"Satu potong daging saja sayanggg..." ujar Lesti dengan wajah memohon yang sangat menggemaskan.
Billar menghembuskan nafasnya pasrah dan menarik kursi dihadapan Lesti untuk dia duduki. Mata Lesti semakin berbinar melihat Billar yang duduk dihadapannya yang sekarang sudah memegang sendok ditangan kanannya bersiap untuk memakan rendang.
"Satu potong saja kan??" tanya Billar.
Kepala Lesti mengangguk dengan cepat serta senyum dengan mata yang masih berbinar. Dengan ragu Billar mengambil satu potong daging rendang berukuran kecil. Keringat dingin membasahi pelipis Billar ketika melihat begitu merahnya warna daging rendang itu.
"Ayo sayang cepat" ujar Lesti dengan senyum manis yang belum luntur dari tadi.
Billar menarik nafas panjang dan menghembuskan secara perlahan sebelum memasukkan daging rendang kedalam mulutnya.
'Uhuk..uhuk..uhuk..'
Wajah serta mata Billar langsung memerah karena rasa pedas menyebar di seluruh rongga mulutnya. Karena kaget dengan rasa pedas yang menyengat Billar sampai terbatuk batuk bahkan air matanya sampai keluar.
Dengan sigap Lesti menuangkan air putih dan langsung menyodorkannya kepada Billar. Billar langsung meminum air itu sampai tidak tersisa sama sekali. Wajah Billar benar benar sangat merah dengan mulut terbuka serta lidah menjulur keluar dan mengibaskan ngibaskan tangannya.
"Ahh.. pedes yangg" ujar Billar masih menjulurkan lidahnya.
"Maaf. Kamu minum lagi ya" ucap Lesti menuangkan air lagi untuk Billar.
Kali ini Billar hanya meminum airnya sampai setengah gelas saja. Rasanya percuma, rasa pedasnya masih terasa dilidahnya, lidahnya benar benar terasa terbakar.
"Akh masih pedas sayang" keluh Billar.
Lesti yang melihat keadaan Billar sekarang sangat menyesal telah memaksanya untuk memakan rendang pedas itu. Keringat mengalir dikedua pelipis Billar. Mata Billar benar benar sangat merah dan sudah ada gumpalan air di pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage Bond || LesLar
AcakMelewati masalalu yang kelam dengan ikatan pernikahan tanpa didasari rasa cinta. Akankah mereka bisa saling mencintai dan memiliki keluarga kecil yang bahagia?? Kehidupan yang penuh dengan likaliku akan mereka jalani bersama. note: Cerita ini la...