Keributan

1.3K 147 14
                                    

Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗














********
Delapan bulan kemudian.

Pagi cerah dihari weekend membuat siapapun akan bermalas malasan untuk bangun pagi. Biasanya suasana rumah akan cenderung lebih tenang saat weekend tapi kali ini berbeda. Kedua anak laki laki itu sudah gaduh berebut es krim yang mereka ambil secara diam diam dari lemari es.

Perkelahian mereka berhenti setelah katahuan oleh Mommy yang sekarang sedang menatap mereka garang.

"Berdiri dan angkat kedua tangan kalian sekarang"

"Siapa yang membolehkan kalian makan es krim di pagi hari??"

Tidak ada yang menjawab pertanyaan dari sang Mommy. Mereka berdua hanya diam dengan kepala menunduk dengan kedua tangan masih diangkat keatas sampai suara Daddynya terdengar.

"Kenapa sih, masih pagi udah pada berisik"

Billar yang baru saja datang dengan keadaan khas orang bangun tidur. Billar terpaksa bangun karena kegaduhan yang dilakukan oleh istri dan kedua anaknya.

"Daddy ikut mereka sekarang"

Tidak banyak omong Billar berlutut ditengah tengah Richat dan Dirga, tidak lupa juga untuk mengangkat kedua tangannya.

"Ketahuan ya??" tanya Billar dengan suara pelan.

Richat dan Dirga mengangguk kepalanya berkali kali yang membuat rambutnya bergoyang kebelakang dan kedepannya secara berirama.

"Sekarang jawab!! Siapa yang izin kali berdua boleh makan es krim di pagi hari??"

"Daddy"

Jawaban kompak kedua anaknya membuat Billar melotot. Ingin rasanya Billar menyentil kedua jidat anaknya itu tapi mana mungkin karena yang mereka ucapkan jujur apa adanya. Tapi Billar juga terpaksa mengizinkan Richat dan Dirga memakan es krim di pagi hari, kalau tidak mereka akan mengganggu Lesti beristirahat dini hari tadi.

"Mulai hari ini kalian berdua tidak boleh memakan es krim di pagi hari lagi"

"Yahh Mommyy" rengek Richat dan Dirga.

"Oke Mommy tidak akan mengizinkan kalian makan es krim lagi"

"Mommy hiks.. mau es clim hiks.. es clim hiks"

Dirga mulai menangis merengek meminta agar Lesti mengizinkan mereka untuk makan es krim lagi. Richat yang berada disebelah Dirga mencoba untuk menenangkannya.

"Dirga jangan nangis kakak gak bisa peluk Dirga sekarang, kita sedang dihukum Mommy adik jangan nangis ya. Nanti kakak beliin es krim diam diam"

Karena mereka sedang dihukum untuk mengangkat kedua tangannya Richat tidak bisa memeluk Dirga ketika menangis, bahkan Dirga menangis dengan mengangkat kedua tangannya. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka ketika Dirga menangis Richat akan memeluknya untuk menenangkannya.

Tangis Dirga mulai mereda setelah mendengar bujuk rayu dari sang kakak. Kakaknya itu memang pintar dalam menenangkan tangis sang adik.

"Apa tidak ada keringanan buat mereka Mom??" tanya Billar

Tatapan Billar yang memohon seketika dapat membuat hati Lesti luluh seketika. Lesti tersenyum dan berjongkok dihadapan kedua anaknya.

"Mau ikut Mommy belanja baju adik bayi enggak??" tanya Lesti.

"Nanti kita beli es krim juga" sahut Billar.

Kedua anaknya menganggukkan kepala dengan cepat. Hanya karena kata es krim disebutkan oleh Billar bisa membuat mata mereka berbinar binar. Es krim sudah menjadi makanan wajib setiap hari bagi mereka berdua. Entah Richat atau Dirga sama saja akan sangat suka ketika mendengar kata es krim disebut.

The Marriage Bond || LesLarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang