Kakak Perempuan

2.1K 160 37
                                    

Vote dan komen:)
Selamat Membaca 🤗

WARNING!!
KONTEN 18+







































********
"Ahhh yess daddyhh"

"Ini benar benar nikmat ahh ahhh"

"Lebihhh cepathh dad ughh ahhh ahhh shhh"

"Your pussy really makes me addicted shhh ahhh"

"Deeper daddy ahhh ahh this is very delicious shhh"

"Ahh I like your sigh"

"I'm almost there dad ahhh hurry up pleasehh ahh ahhh shhh ahhh shhh ahh"

"Together baby shhh"

"Aahhhhh"

"A-pa kau a-kan membunuhku??" tanya Lesti yang masih sibuk mengatur nafasnya.

Billar hanya tersenyum tanpa dosa mendengar penuturan Lesti. Sekarang sudah jam sembilan malam kurang lebih mereka melakukan kegiatan ranjang enam jam lamanya.

"Kamu yang menginginkannya" ucap Billar.

"Aku hanya bercanda tadi" ujar Lesti yang masih terlihat kesal.

Tangan kekar Billar menarik pinggang ramping Lesti agar lebih mendekat kepadanya. Lesti masih merasa tidak nyaman dibawahnya yang sekarang tertutup selimut tebal itu.

"Lepaskan punya!! Ini sungguh tak nyaman" ucap Lesti.

Dengan pelan Billar melepaskan kejantanannya dari vagina Lesti. Bisa dilihatnya Lesti sendang menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya keluar lagi tapi usahanya sia sia.

"Ahhh" desah Lesti.

"Sayang aku lapar" rengek Billar.

"Kita turun sekarang" ucap Lesti.

Mereka berdua turun menuju dapur hanya menggunakan kimono untuk menutupi tubuh polos mereka masing masing. Keadaan rumah sangat sepi karena semua penghuni belum pulang sedang para bodyguard dan maid sudah beristirahat dikamar mereka.

"Gak ada makanan" ucap Lesti setelah mengecek isi dapur.

"Astaga yang aku lupa tadi Maul menyuruh maid tidak masak makan malam karena mereka mau makan diluar" ucap Billar.

"Kamu mau makan apa biar aku yang masak" ujar Lesti mulai melihat bahan bahan dilempar pendingin.

"Nasi goreng saja sayang" ucap Billar.

Lesti mulai menyiapkan bahan bahan untuk membuat nasi goreng untuk Billar, sedangkan Billar hanya berdiri disamping Lesti karena memang Lesti melarang Billar untuk membantunya. Lesti takut cerita Mama memang benar apa adanya, Mama pernah bercerita Billar hampir saja membakar dapurnya karena mencoba untuk memasak mie instan.

Saat Lesti fokus dengan masakannya tangan sudah melingkar indah dipinggang ramping Lesti. Tak lupa sesekali Billar mencium tengkuk Lesti dan meletakkan kepalanya di atas bahu Lesti. Sepertinya Billar benar benar merindukan istrinya itu sampai melepaskan pelukannya saja terasa sangat berat.

"Lepaskan pelukanmu aku tak bisa leluasa memasak" ucap Lesti.

"Aku nyaman begini" lirih Billar menyembunyikan wajahnya dicuruk leher Lesti.

Lesti tidak berniat menyuruh Billar untuk melepaskan pelukannya lagi dan lebih baik dia fokus menyelesaikan masakannya. Terdengar langkah kaki mendekati area dapur tapi Billar dan Lesti masih saja acuh.

The Marriage Bond || LesLarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang