Flashback(6) End

1.4K 161 31
                                    

Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗






********
Flashback on.

"Lesti hamil"

Rizky dibuat tercengang mendengar penuturan sang Papa. Berasa dalam mimpi mendengar Lesti sedang mengandung anaknya.

"Sialan" umpat Maul.

Tangan Maul merahi vas bungan yang berada dimeja samping ranjang Lesti dan melemparkannya kearah Rizky. Darah segar mengalir dikepala Rizky karna hantaman vas bunga. Mama lantas membawa Rizky keluar dari rungan dan membawanya menemui dokter agar segera mendapatkan penanganan.

Sedangkan Maul masih ditenangkan oleh Papi dan Mamy. Semua yang melihat sedikit tercengang dengan perbuatan Maul, anak itu sangat pintar mengatur emosinya walau masih menginjak usia remaja. Kalau Maul sampai seberani ini dia benar benar sedang marah sekarang.

"Kamu tenang dulu" ucap Mamy memeluk Maul.

"Bagaimana Maul bisa tenang, kak Lesti hamil my" lirih Maul yang membuat Mamy terdiam.

"Papi" ucap Rendy dengan tubuh gemetar.

"Rendy mau minta maaf" lanjutnya setelah melihat Papi merespon ucapan dengan tatapan.

"Tidak apa, lambat laun Lesti juga akan melakukan penanaman sel telur agar hamil walaupun sekarang Lesti masih terlalu muda untuk melakukannya" ucap Papi mencoba untuk menerima semua kejadian yang dialami putrinya.

"Papi sudah tau??" tanya Rendy dengan terkejut.

"Dokter Doni tak akan melakukan operasi tanpa seizin Papi Ren. Papi tak mau membuat putri Papi sedih jadi Papi memberi izin kepada dokter Doni melakukan operasinya" jawab Papi.

"Maafin Rendy pi hiks... " ujar Rendy sudah berlutut dihadapan Papi.

"Papi sudah memaafkanmu Ren, mulai sekarang jaga Lesti dengan baik" ucap Papi membawa Rendy untuk berdiri dan menepuk kedua pundaknya.

Sebagai orang tua Papi merasa tak layak menyandang gelar orang tua. Papi merasa sudah gagal menjaga Lesti bahkan dia sendiri yang membawa Lesti dalam bahaya. Menjodohkannya dengan Rizky dan Papi juga tak tau Rizky sendiri termasuk bahaya bagi putrinya.

*

*

Lesti sudah sadar dari tidurnya selama satu bulan. Semua raga Lesti masih terlihat normal tapi tidak dengan mentalnya. Mentalnya sedikit terguncang ketika mendengar nama Rizky atau melihat Rizky secara langsung. Tapi bukan Lesti kalau tak menahan rasa takutnya ketika berhadapan dengan Rizky. Ini impian Lesti sejak dulu, impiannya yang membuat Rizky kembali lagi kepadanya walaupun dengan susah payah Lesti harus menutupi rasa takutnya.

"Kak, Lesti ingin ketaman" ujar Lesti melihat Rizky yang sedang duduk disofa dengan sebuah kapas kecil melekat dibelakang kepalanya.

"Bentar aku ambil kursi roda dulu" ujar Rizky keluar ruangan rawat Lesti.

Tak lama Rizky kembali dengan mendorong kursi rodanya mendekati Lesti. Dengan sigap Lesti mengalungkan kedua tanganya dileher Rizky ketika Rizky menggendongnya kekursi roda.

"Kenapa tanganmu gemetar??" tanya Rizky.

"Ahh tak apa" jawab Lesti memegang tiang infusnya.

Mereka berdua menuju taman dengan Rizky yang mendorong kursi rodanya. Menghentikan langkahnya dihadapan bunga tulip merah, lantas Rizky berjongkok dihadapan Lesti.

"Aku minta maaf, aku tak maksud membuatmu hamil diusia sangat muda seperti ini" ucap Rizky penuh penyesalan.

"Tak apa aku sangat senang bisa mengandung anakmu. Kita tak boleh menyesalinya karna ini sebuah anugrah" ujar Lesti dengan senyum manisnya.

The Marriage Bond || LesLarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang