Hewan Peliharaan

1.2K 135 10
                                    

Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗




















********
Seperti yang dijanjikan Papinya Lesti terhadap kedua cucunya yaitu untuk membelikan panda dan singa. Sekarang panda dan singa itu sudah berada dirumah Papi dengan kandang serta pawang khusus untuknya. Memelihara kedua hewan itu bukanlah hal yang mudah, membelinya saja harus meminta izin negara terlebih dahulu.

Demi keinginan kedua cucunya apapun itu pasti akan dilakukan oleh Papi. Tidak berbeda dari Papi, Papa pun juga begitu. Buktinya Papa sudah membeli pabrik es krim demi kedua cucunya, dan setiap satu minggu sekali petugas akan mengantarkan es krim kerumah Billar.

Beginilah kehidupan cucu seorang sultan apapun itu pasti terpenuhi. Lesti saja tidak menyangka Papa dan Papi akan begitu memanjakan kedua anaknya. Billar ataupun Lesti lantas berpikir saat anak ketiganya nanti lahir Papa dan Papi apa juga akan memanjakannya, kalau itu benar terjadi Billar dan Lesti akan menolak secara keras tindakan mereka.

Billar dan Lesti saja ingin mendidik anak mereka agar berhemat tapi kedua kakeknya mengajarinya berfoya foya. Karena ulah Papa dan Papi, Billar maupun Lesti harus lebih berusaha untuk mendidik anak mereka lagi dari awal.

"Wahhh panda"

"Apa Richat suka sama pandanya??"

"Richat sangat suka Popa. Makasih banyak Popa"

"Sama sama"

Richat memeluk Popa dengan sangat antusias. Hewan peliharaannya yaitu seekor panda berada didepannya sekarang. Kandang dari kaca tebal sebagai penghalang Richat dari hewannya.

"Apa singa Dirga juga ada disini??"

Anak kecil yang sedang berada digendongan Grandpanya memandang kesana kemarin untuk mencari keberadaan hewan peliharaannya. Tepat sekali disebelah kandang panda itu ada sebuah kandang singa.

Wajah Dirga berubah berseri seri dan lebih antusias dari sebelumnya. Anak itu sedang bersorak gembira digendongan Grandpanya bahkan sang Grandpa sampai kualahan untuk menahan tubuh Dirga yang sedang bersorak antusias itu.

"Singa Dirga"

Dirga berteriak agar singannya menyapa dirinya tapi sayang singannya hanya menoleh sebentar dan memilih untuk melanjutkan acara berjemurnya. Dirga meronta turun dari gendongan Grandpa dan mendekati pembatas kaca itu.

'tuk tuk tuk'

"Wake up"

'haungg'

"Aishh oke oke tidurlah yang nyenyak"

Anak kecil itu menghentak hentikan kakinya dengan kedua tangan mengepal. Dirga sedang kesal sekarang karena singannya tidak mau menyapa sang majikan.

"Buat apa Popa membelinya mahal mahal tapi tidak mau menyapa majikannya" batin Dirga.

Richat yang menyadari kemarahan Dirga menghampirinya dan menepuk pundaknya tak lupa juga tersenyum manis agar hati sang adik luluh.

"Kenapa??"

"Singannya tidak menyukaiku"

"Dia menyukaimu. Kalian hanya perlu waktu untuk selalu bersama"

"Maksud kakak apa??"

"Dia belum mengenalmu"

Dirga kembali melihat singa itu dengan senyuman. Tangan kecilnya mengarah kekaca pembatas dan mengetuknya untuk mengalihkan perhatian hewan peliharaannya.

'tuk tuk tuk'

"Halo namaku Dirga siapa namamu??"

Richat menepuk jidatnya sendiri ketika melihat tingkah bodoh adiknya. Sebenarnya Richat juga tidak sepenuhnya menyalahkan adiknya karena dia masih terlalu kecil untuk memahami setiap kata.

The Marriage Bond || LesLarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang