Permainan Musuh

1.4K 171 17
                                    

Vote dan komen:)
Selamat membaca 🤗










********
Baru satu minggu Lesti dan Richat menginap dirumah Papi dan Mamy Billar sudah terlihat uring uringan sendiri dirumahnya. Para penghuni rumah terlihat jengah melihat Billar yang selalu mondar mandir dengan menggerutu tak jelas itu.

Ricky dan Aiko ingin sekali mengumpati Billar sekarang tapi niatnya diurungkan karena disampingnya ada Sisil anak Rico dan Shania yang dititipkan dirumah ini. Berbeda dengan Ricky dan Aiko yang ingin mengumpati Billar, Daniel dan Crystal yang acuh dan lebih mementingkan bermain dengan Haruto dan Sisil daripada harus memikirkan Billar.

"Berhentilah mondar mandir di depanku bodoh. Aku pusing melihatmu begitu" ucap Aiko yang sudah tak bisa menahan rasa kesalnya lagi.

"Kalau kau ingin bertemu dengannya lebih baik kau temui saja" ujar Ricky.

"Kalau aku boleh mengunjunginya aku sudah datang dari kemarin kemarin" lirih Billar membanting dirinya disofa.

"Memang siapa yang melarangmu kak?? Papi?? Atau Mamy??" tanya Crystal yang ikut penasaran.

"Lesti" jawab Billar mengusap wajahnya dengan kesal.

Empat orang dewasa disana langsung tertawa keras mendengar penuturan Billar yang menurutnya sangat lucu. Billar memandang sinis kepada empat orang yang berada didepannya secara bergantian. Tak berapa lama Anna datang dengan membawa satu cangkir kopi dan meletakkannya dimeja tepat dihadapan Billar.

"Kopi kak biar rileks" ujar Anna dengan berjalan menghampiri Sisil dan duduk disampingnya.

"Makasih" ucap Billar meraih cangkir kopinya dan menghiraukan tawa empat orang didepannya.

Anna yang tak tau apa yang menurut empat orang dewasa itu lucu sampai tertawa dengan keras seperti itu, Anna hanya memandang aneh kearah empat orang dewasa itu. Untung saja Haruto tak menangis karena kaget hanya saja Sisil sempat tersentak kaget tadi.

Tawa mereka seketika terhenti ketika Arfan dan Ady turun dengan baju formal yang rapi. Mereka berdua terlihat terburu buru menghampiri Billar seperti ada hal yang buruk akan terjadi.

"Gawat" ujar Arfan dan Ady.

"Apa??" tanya Billar yang masih santai dengan menikmati kopinya.

"Ayah Dinda merebut kolega penting diperusahaan kita termasuk diperusahaan lu" ujar Arfan dengan cepat.

Dan.

'Byuurrrrr'

"Bangsat/sialan" umpat Ricky dan Aiko.

Mereka berdua mengumpat karena mendapat semburan kopi istimewa dari Billar, karena tempat duduk mereka tepat dihadapan Billar sekarang. Daniel, Crystal dan Ady sudah tertawa dengan terbahak bahak, tapi berbeda dengan Arfan, Anna dan Sisil yang terlihat kaget dengan apa yang baru saja mereka lihat. Billar tak menggubris perkataan atau tatapan tajam Ricky ataupun Aiko, Billar lebih memilih melihat Arfan seolah dia bertanya apakah benar perkataan yang baru saja Arfan ucapkan itu benar.

"Coba cek hp lu dulu, pasti Maul sudah memberikan informasinya kepadamu" ucap Arfan.

"Kalian berangkat saja dulu, hp gue dikamar" ucap Billar sebelum meninggalkan mereka semua.

Arfan dan Ady langsung bergegas menuju kantor yang mereka pimpin masing masing. Merasa ada yang tak beres Ricky dan Daniel juga melihat telepon genggam mereka masing masing cuma sekedar mengeceknya.

"Fuck" umpat Daniel secara tiba tiba.

"Kenapa??" tanya Crystal dengan bingung.

"Aku harus kekantor sekarang. Kamu jaga diri baik baik dirumah, jangan kecapekan" ucap Daniel sebelum berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

The Marriage Bond || LesLarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang