Diary Diany

14. Mencari sosok

"Gue harus ketemu satria"ucap diany dengan yakin nya ia harus bertindak bagaimana kabar ini harus segera dihentikan.

"sekarang?yakin elo mau bolos lagi?"ucap mulan

"ihh enggak lah nanti pas istirahat"jawab diany karena dirinya tidak ingin terkena masalah lagi jika bertemu sekarang.

"owh kirain sekarang"ucap mulan dengan sedikit tertawa agar ketegangan hilang dari mereka

"kalo sekarang mati gue,makin heboh ni berita kirain mau ngapain"lanjut diany bagaimana resiko jika dirinya menyerobos jam pelajaran lagi

"iya iya"jawab mulan

"gue mau nanya dengan elo?"sambung mulan kembali

"apaan?"jawab diany sambil mengeluarkan buku dan pena dari tas nya

"elo kok kemarin bukannya izin ketoilet malah bolos kekantin,elo berubah banget dian,biasanya enggak?"tanya mulan dengan panjang lebar karena tidak biasanya diany berubah 180 derajat bujur timur

"gue sebenarnya pengen pulang ke kelas habis ke toilet tapi karena perut gue laper ditambah jam istirahat bentar lagi jadi gue langsung deh ke kantin,gue gak tau bakal kayak gini jadinya"jelas diany dengan panjagn lebar juga karena dirinya tidak tahu jika kejadian ini akan seperti ini

"elo gak sarapan apa?"tanya mulan kembali

"enggak hehe,lagian gue kelupaan sarapan karena mikirin satria terus hehe"jawab diany dengan enteng nya sambil tersenyum halu memikirkan satria akhir akhir ini

"elo ini gara gara elo jadi kayak gini masalahnya"jelas mulan karena hal sepele diany berunjung nama baik nya di pertanyaakan semua sekolah.

Diany hanya bisa diam dan memikirkan kedepannya apakah dia bisa menyelsaikan persoalan  ini,Nasib dan nama nya di pertaruhkan.

Jika nama baik sekolahnya hilang diany tidak akan segan segan pindah sekolah karena malu nya tapi dia akan tetap menemui satria kapan pun karena dirinya punya kontak wa satria,dirinya bisa menelfon atau pun sms,,itulah yang ada dipikirkan diany saat ini untuk kedepannya jika masalah ini makin rumit.

Sungguh diany tidak bisa menyelesaikan masalahnya melainkan menyerahkannya kepada waktu dan keadaan itulah sosok diany

Untuk sekarang diany adalah gadis yang belum sepenuh nya dewasa dirinya sering melakukan kecerobohan.Tapi dalam kecerobohan itulah membuat dirinya mempelajari hidup ini pelan pelan.

...

Tengg...Teng...

Bel sekolah berbunyi menandakan istirahat telah di mulai,dan kali ini diany tidak bolos dirinya tahu apa yang akan terjadi.

Diany pergi sendirian ke kelas satria,sebenarnya mulan ingin menemaninya tapi di cegah oleh diany katanya tidak perlu ikut ini masalah mereka berdua.

Diany langsung ke kelas satria dan melihat lihat di dalam kelas nya tidak ada seorang pun di dalam kelasnya hanya ada siswi siswi perempuan yang duduk santai.

Mereka terlihat kaget melihat diany datang kekelas mereka terburu buru sambil berbisik bisik di belakang nya.

"permisi kalian tau dimana satria?"tanya diany kepada siswi siswi yang ada dikelas tersebut

"enggak"jawab salah satu siswi tersebut seadanya

"owh terima kasih"ucap diany dan ingin langsung pergi mencari tapi dihalang kembali

"ehh tunggu kamu siswi namanya diany kan,yang heboh soal berita di kantin?"tanya siswi yang lain mengenai berita yang tersebar tersebut

Sebenarnya diany tidak mau membahas masalah itu,dia ingin cepat pergi tapi diany tidak mau pergi begitu saja,dia menunggu mereka selsai bertanya lalu diany akan pergi mencari satria tanpa menjawab apa apa.

Biarkan mereka sendiri yang mengetahui semua itu dan agar mereka belajar sebelum menyimpulkan sesuatu mereka harusnya mencari kebenaran di balik semua itu.

"iya itu kamu,elo gak malu nanyai satria dimana atau elo emang gak ada malunya?haha"jawab salah satu siswi tersebut sambil tertawa.

Diany tidak membalas hinaan atau pun ejekan mereka.Diany hanya diam dan langsung pergi dari sana.Ia tak pingin membahas hal tersebut hari ini.

"Suatu Kebenaran Memiliki Dua sisi yang berbeda,Penting melihat keduanya,sebelum kita memutuskan untuk menerima salah satunya"

....

Diany keluar dari kelas satria lalu menuju ke kantin,dirinya pasti bisa menemukan satria karena satria setiap istirahat pasti akan ada di kantin.

Diany melihat begitu banyak pasang mata melihatnya menuju kekantin tapi diany tidak mempedulikannya semua keputusan terdapat di mereka,mereka ingin percaya atau tidak itu termasuk keputusan mereka.

Setelah diany mencari satria dikantin hampir 10 menit,Dirinya tidak dapat menemukan sosok yang ia cari begitu pula teman temannya.

Diany bingung harus bagaimana mencari satria lagi untuk membahas persoalan mereka.Akhirnya diany memutuskan untuk pergi dari kantin itu,dia yakin satria tidak ada disini.

Diany memutuskan untuk pergi ke perpustakaan mungkin satria ada disana.setelah sampai disana diany mencari sosok nya tersebut di lorong lorong buku.

Diany menyerusuri seluruh lorong di perpustakan tapi dia tidak mendapatkan sosok yang ia cari selama hampir 5 menit.

Diany mulai putus asa bagaimana dia dapat menemukannya.Diany akhirnya duduk disalah satu kursi perpustakaan tersebut dan mendapatkan buku di depannya tentang arti sebuah keyakinan.

Diany membuka buku tersebut dan ia membacanya.diany membaca buku tersebut dan ia mengerti bahwa cinta haruslah di perjuangkan saat kamu mulai sakit terhadap hati mu jangan pernah menyerah dan tetap lah tegar,kelak orang yang engkau cintai tersebut akan tahu siapa yang benar benar mencintainya dengan tulus.

Diany mulai yakin terhadap dirinya dan mulai mencari satria kembali.Dia meninggalkan perpustakaan dan lari menuju taman sekolah ia mencari sosok satria di sekeliling taman dan kolam tapi dia masih saja tidak menemukannya.

Diany melihat jam tangannya dan ia melihat waktu telah menujukan bel istirahat akan segera habis.

"Duh,gimana sebentar lagi mau bel tapi aku tidak menemukan satria"ucap diany dengan tatapan sedikit cemberut dan lelah berkeliaran di sekolahnya.

Akhirnya Diany memustuskan kembali menuju ke kelas satria lagi,dia berharap sosok yang ia cari berada disana.Diany pun menuju ke kelas satria untuk terakhir kali nya sebelum bel berbunyi.

Saat sampai di depan kelas satria.
Diany terkejut...