62. Kejadian Buruk(3)

26 25 3
                                    

"Alvin,ayo cepetan nanti keburu kita gak bisa nengok satria."tegas diany yang tidak sabar.

"Iya sabar ini lagi macet,Lo tau kan hari pertama orang kerja"balas Alvin.

Diany hanya terdiam memang benar saat itu keadaan ibu kota sedang macet sekali di sore hari seakan akan tidak ada ruang lagi untuk berjalan.

Hampir setengah jam mereka berada di jalan raya,hingga mereka sampai di lobby rumah sakit,diany berlari ke arah suster dan bertanya dimana ruang ICU tempat satria dirawat,mereka memberi tahu ruangan satria dirawat tapi sayangnya diany terlambat,jadwal untuk menjenguk pasien telah selesai.

"Suster ruang ICU atas nama satria Pratama dimana yah?"ucap diany.

"Oh sebelah sana mbak,tapi maaf mbak gak bisa melihat pasien sekarang  karena pasien perlu istirahat"tujuk seorang suster perawat.

"Kak diany!"teriak seorang gadis di belakangnya.

"Violet!!violet gimana keadaan kakak kamu?"ucap diany yang berlari menuju arah violet.

"1 jam tadi kakak baru siuman tapi dokter menyuntik kakak kembali agar kakak bisa istirahat"jelas violet.

"Syukurlah kakak senang mendengarnya,lalu bagaimana satria bisa masuk ICU?"tanya diany.

"Setelah kakak mengantar kak diany pulang kemarin,tiba tiba violet lihat kak satria penuh dengan darah lalu  di bawa ke ICU,kata dokter kak satria harus di operasi  karena pendarahan di kepala,tapi gak apa apa sekarang kakak bisa lebih tenang ,keadaan kak satria udah baik baik aja."ucap violet untuk menenangkan diany.

Diany mulai merasa lebih tenang saat mengetahui keadaan satria yang sekarang baik baik saja,diany lalu pergi ke pintu ICU kamar satria,dirinya tidak bisa masuk kedalam ruangan,gadis tersebut hanya bisa melihat dari kaca.Melihat satria berbaring di tempat tidur dengan balutan di kepalanya.

"Gue udah bilang jangan anterin gue pulang kemarin,Lo masih aja nekat,gue ngerasa bersalah"ucap diany kepada dirinya sendiri.

✧✧✧

Hampir satu jam diany dan Alvin berada di rumah sakit,dan tidak terasa waktu telah berlalu begitu cepat yaitu pukul 9 malam.Mereka harus pergi karena besok harus mengurus MOS hari kedua untuk siswa siswi baru.

"Violet?"ucap diany memanggil.

"Ya kak?"balas violet.

"Kakak harus pergi,karena udah mau malam,besok kakak bakal kesini lagi lebih awal  agar bisa melihat kondisi satria"jelas diany.

"Yaudah kak makasih yah udah mau menjenguk kak satria"jawab violet.

"Iya, titip salam buat satria dan tante,kakak gak bisa lihat mereka langsung"ucap diany.

"Iya kak gak apa apa"violet.

Mereka langsung pergi menuju keluar rumah sakit tempat motor Alvin di parkirkan.Diany sebenarnya tidak ingin pulang,jika bisa gadis tersebut ingin menemani satria di rumah sakit sampai sadar kembali.Tapi diany harus pulang karena tidak baik seorang gadis lama lama di rumah sakit.

"Lo besok mau kesini lagi?"tanya Alvin.

"Iya,gue mau tahu kondisi satria"ucap diany.

"Lo adalah cewe pertama yang tulus hatinya mau buang buang waktu dan tenaga buat satria aja,padahal satria gak tahu jika Lo melakukan semua ini"ucap Alvin sambil menatap diany yang  terlihat kecewa karena tidak dapat melihat satria untuk hari ini.Dan gadis tersebut hanya terdiam saja menerima semuanya,tapi tidak apa ada hari besok dan mungkin gadis tersebut bisa menengok lain kali setelah MOS selesai.

Diary DianyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang