32. Ekspresi

22 28 1
                                    

Jam istirahat

"bentar bentar kayak ada yang beda dengan elo hari ini! "ucap putri sambil mengerutkan alisnya.

Putri berpikir sejenak dan menatap ke diany.

"kok elo gak seperti biasanya, setiap bareng kita elo biasanya cerewet sepanjang jalan? "tanya putri lagi melihat perubahan drastis di diri diany.

"Biasalah"ucap mulan.

"biasa apanya? "tanya putri.

"Diany kayak gini karena satria"jawab mulan.

"emang satria nyuruh diany diem? "tanya putri lagi.

"bukan"ucap mulan

"lah jadi?"tanya putri

"semalem kan diany ngechatt satria gimana tipe cewek yang ia suka,terus satria jawab dia suka cewek yang lebih dewasa,jadi diany lagi ngelakuinnya biar satria suka dengam nya"ujar mulan menjalaskan semua kejadian yang di ceritkan diany

"0ohh gitu, yaudah lanjutin aja gue juga suka perubahan elo kayak gini diem aja"jawab putri.

Diany hanya tersenyum saja saat itu seperti membisu

...

Di kantin

"eh neng diany,mau pesan seperti biasa yah sate daging bener?" tanya ibu kantin

Terjadi keheningan sesaat seakan akan diany tidak mendengarkan perkataan ibu kantin barusan.

"eh, iya bu bener"sambung mulan karena tidak ada balasan dari diany.

"lah kok neng diany gak jawab malah temen nya jawab,gak apa apa neng?"tanya ibu kantin memastikan.

"hehe enggak bu,diany diem soalnya bibir dia lagi sariawan jadi sakit kalo bicara"ucap mulan berbohong agar ibu kantin selesai bertanya kepada mereka.

"ohh gitu, ok ini dia 3 porsi sate uwenakk bu kantin,wess ambil"ucap bu kantin sambil memberikan sate yang selesai ia bakar

"makasih bu"jawab mulan

"yo"ibu kantin.

Diany, mulan, dan putri keluar kantin sambil membawa masing masing makanan yang mereka pesan dikantin.

"diah,elo ngerasa gak sih kalo sikap elo barusan gak mau ngomong seharian itu terlalu berlebihan?!"ujar putri memberi pendapat.

"iya bener seharusnyo elo bersikap biasa aja, bukan dewasa artinya diem sepanjang hari ke orang"sambung mulan memberikan persetujuan.

Dan untuk pertama kalinya saat istirahat hari ini diany membuka pembicaraan singkat agar putri dan mulan mengerti.

"Tapi kan gue gak salah apa apa kalo gue diem"jawab diany.

"iya elo gak salah tapi jangan kayak ginilah masa besok besok kalo di tanya guru elo harus diem terus?"ucap putri sambil memperlihatkan ekspresi geram ke diany.

"emm"ucap diany singkat.

Putri semakin geram tapi tidak marah dengan diany,sikapnya barusan membuat dirinya merasa jika temannya ini telah dirubah seseorang,putri berpikir ia akan membiarkan diany diam beberapa hari ini mungkin besok dia akan kembali kewujudnya yang ia kenal.

....

Tengg.. Teng..

Jam pulang sekolah telah datang, dan sampai sekarang diany diam cuek sekali dihadapan mereka berdua.

"masih lanjut dia?"tanya putri ke mulan.

"iya masih, tadi aja dipanggil guru jawab soal dia gak bales apa apa hanya diem"ucap mulan

"hm"putri.

Diany berjalan paling depan dari mulan dan putri yang membelakangi diany untuk melihat sampai kapan ia bisa diam sepanjang hari.

Dan tiba tiba...

Brukk buku diany terjatuh karena tidak sengaja di senggol seseorang Tapi ekspresi diany masih saja diam.

"eh sorry maaf diany gue gak sengaja maaf yah"ucap seorang cowok di hadapannya yang tidak asing didengarnya.

Hingga membuat putri dan mulan berhenti dan berpikir sama.

"pasti diany gak bakal diem kalo dihadapat satria gue yakin rasa cuek diem nya bakal kalah"ucap putri dengan penuh yakin.

"iya"ucap diany singkat sambil mengambil buku bukunya yang jatuh.

"ini dia bukunya maaf yah"ucap satria.

"makasih"jawab diany singkat.

Putri dan mulan tidak percaya seorang diany zahira cuek sekali ke cowok yang ia sukai untuk pertama kalinya dan membuat putri kehilangan keyakinanya.mereka pun langsung menyusul diany pulang didepannya dan melewati mereka bertiga.

Yah, bukan hanya mulan dan putri yang melihat perubahan diany begitu,melainkan adit dan alvin juga merasa bahwa diany cuek terhadap satria biasanya jika bertemu akan bicara sebentar ini hanya memberikan 1 atau 2 kata saja.

"dit, elo ngerasa diany kayak berubah?"tanya alvin kepada adit

"iya sih ekspresi nya kaya bete cuek gitu gak biasanya"jawab adit seadanya saja

"kenapa yah? "ucap alvin

"coba tanya satria mungkin dia tau"saran adit

"satria? "ucap adit

"hem? "satria

"elo gak ngerasa kalo diany hari ini kayak bukan diany? "ucap alvin agar seperti tidak tau apa apa

"maksudnya? "tanya satria

"iya kayak sikap dia bukan diany"jelas alvin lagi

"gak ah biasa aja"ucap satria dengan biasa saja

"elo gak curiga atau aneh? "tanya alvin

"enggak biasa aja, lagian kami hanya temen di berhak lah untuk ngatur hidupnya jadi apa, positif aja mungkin dia lagi bete sama pelajaran"
Jawab Satri karena semua yang dilakukan diany ataupun orang lain itu mereka jalani.

"biasanya perempuan bete kalo lagi datang"ucap adit yang menepuk bahu satria dan alvin agar suasana tidak lagi tegang.

"hahaha"ucap satria dan alvin tertawa berbahak bahak.

....

"yaudah diany kami pulang yah bye"ucap mulan kepada diany berpamitan.

Yah rumah mereka dekatan tapi hanya beda komplek aja itu sebab nya mulan atau putri sering bermain setiap hari dan pulang bersama.

"iya bye"ujar diany sambil melambaikan tanganya.

Putri dan mulan pergi meninggalkan rumah diany

"gue yakin bentar lagi anak itu udah kembali lagi"ucap putri dengan penuh yakin

"yaudah yang pentingkan kita tenang 1 hari ini karena diany hanya diam meski kita merasa agak aneh 1 hari tersebut tanpa perkataaan panjang lebar diany"jelas mulan

"hem"putri.

....

"ha capek banget hari ini, tapi gimana sih ekspresi gue di sekolah tadi,agar sedikit aneh gue tanpa nama nya banyak bicara, hmm tapi yaudah deh biarin aja yang penting satria seneng"ucap diany memikirkan tingkah sikapnya barusan disekolah.

"Hari ini ngapainya?satria lagi apa yah? "

Diary DianyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang