16. Kenapa?

36 30 2
                                    

Masalah telah berlalu akhirnya satria tidak jadi diberi hukuman berkat bukti sebuah video yang di ponsel putri dan sekarang mereka telah keluar dari ruangan BP,sedangkan kak reihan di scors oleh sekolah selama satu minggu.

Diany tidak langsung pulang ke kelasnya begitu pula teman teman nya dan teman satria.mereka ber enam terlebih dahulu ke UKS untuk membersihkan luka satria dan adit yang melerai mereka berdua.

Satria terluka di bagian bibir sampingnya sedangkan adit bagian pipi nya karena melerai kak reihan,niat membantu tapi dia malah terkena pukulan.

Diany tidak tega melihat satria terluka meski itu sedikit.Diany mengambil kotak P3K dan melerai kapas dengan obat merah,diany mengoles kapas yang telah diberi obat merah di dekat bibir satria yang terluka.

Satria sedikit kesakitan dan perih Tapi dirinya menahannya,ia tak ingin membuat orang sekitarnya cemas.Diany tahu jika satria kesakitan tapi dia melukakannya dengan pelan pelan.

"elo kenapa sih berani banget berkelahinya kan ini masih di lingkungan sekolah?"ucap diany sambil marah marah dengan satria yang sedang mengobati lukanya.

Satria hanya diam saat diany mengoceh,satria tidak mempedulikannya karena kakak kelas itu duluan yang macam macam kepadanya.

"gimana apa nya diah,elo gak lihat dia ngancem seakan akan kami anak kecil,dikirain kita cupu apa"jawab adit untuk menggantikan balasan satria yang dari tadi terdiam.

"Ngomong ngomong kalian dari mana?gue nyari in kalian dikantin,perpus,taman sekolah tapi kalian gak ada saat gue cari?"tanya diany kepada mereka.

"kami dari tadi di lapangan basket,kita kan sering kesana,kenapa elo nyariin kita?"jawab adit sekligus bertanya kepada diany.

"gue gak nyari in kalian semua,gue cuman nyari in satria,ada perlu tentang sangkutan kejadian tadi"ucap diany sambil merapikan kotak p3k tersebut.

Mereka tidak lagi bertanya,mereka sekarang sadar bahwa diany adalah anak baik baik,dia mau menolong satria saat hampir terkena hukuman.

Diany pun mengambil minuman di dispenser uks,diany menggambil untuk satria dan adit minum.mereka menggambilnya dan meminumnya sampai habis.

"eh kita pulang yok satria adit nanti kita kena hukuman lagi gara gara telat masuk kelas?"ucap alvin agar segera mereka keluar uks dan kembali ke kelas.

"tenang gak apa apa,hari ini guru rapat mendadak karena masalah hari ini,jadi kita di pulangin cepat karena rapat ini"jawab mulan karena dia mengetahui kabar tersebut karena banyak kelas lain membawa tas mereka dan langsung pulang saat di dalam uks

"serius lo?"sambung adit dengan semangat karena hari ini kelas kosong dan cepat pulang

"serius gue gak sengaja denger dari anak anak kelas lain"ucap mulan lagi

"kalo gitu kita pulang,ambil tas di kelas yok"jawab alvin dengan semanagt 45 nya kembali.

Mereka ber empat akhirnya kembali ke kelas mereka masing masing untuk menggambil tas dan pulang.

Sedangkan di dalam uks masih ada satria dan diany,diany ingin membantu satria tapi entah kesalahan apa yang ia lakukan sampai sampai satria tidak ingin di bantu oleh nya.

Satria berjalan terlebih dahulu keluar dari UKS meninggalkan diany di belakangnya.Diany masih ber positif mungkin dia kesal gara gara kak reihan dan satria melampiaskannya kepada nya.

Diany tetap tahan banting meski satria melampiaskan masalah kepadanya.itulah diany cewek yang kuat dan kokoh menaruh hati nya seperti tembok bendungan yang tahan segala hentaman.

"satria,tunggu barengen aja"ucap diany sambil berteriak karena satria meninggalkan dirinya.

Satria hanya membisu tidak ada jawaban dari nya dan saat itu diany masih mengejarnya.Diany mengejar satria,dirinya berlari mengahampiri satria.

Saat diany dapat mengejar satria dan langkah mereka sejajar,satria hanya membisu fokus menghadap ke depan dan diany bingung harus berkata apa kepadanya.

"satria kamu marah yah soal kak reihan barusan?kalo kamu marah maaf yah"ucap diany sambil menghadap pandangannya ke arah satria.
Tapi tidak ada respon apa apa dari dirinya.

"satria aku mau bilang"ucap diany lagi karena yang sebelumnya tidak ada respon.Diany menatap sekali lagi satria tak ada respon tapi diany tetap masih tersenyum dan tetap melanjutkan pembicaraannya.

"satria,gimana agar masalah kita selesai?"ucap diany ketiga kali nya dengan menundukan kepalanya karena malu,dirinya tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Seketika langkah kaki satria berhenti dan diany melihat langkah kaki nya tidak sejajar lagi dengan satria.Diany memutar balik badannya dan melihat satria ada dibelakangnya dengan raut wajah yang datar tidak ada ekspresi apa pun.

"kenapa elo berhenti?"tanya diany heran kenapa satria begitu cepat berubah kepadanya sebelumnya baik baik saja.

Satria melangkah maju dan berhenti di depan diany,satria memajukan wajahnya kepada diany tepat di sebelah telinga diany dengan berkata.

Saat itu diany mematung sesaat saat satria mendekatinya senyumnya yang ingin dia sembunyikan tidak bisa ditahan dirinya lagi,diany tersenyum manis dan lebar,pipinya yang terlihat merah dan mata diany yang memejam karena rasa gugupnya,Tangan diany mengepal sangat erat saat nafas satria terdengar di telinganya,Dan diany menunggu apa yang satria ingin katakan.

"sekarang elo jangan deketin gue"ucap satria

Seketika diany membuka matanya dengan lebar terkejut apa yang satria katakan barusan.Dia menyuruh diany untuk menjauhinya.rasanya diany ingin menangis tapi dirinya tidak ingin satria melihat dirinya yang begitu cengeng dihadapanya.

Satria lalu menjauhi wajahnya dari diany dan pergi begitu saja meninggalkan nya.diany hanya bisa mematung dulu untuk sesaat dan berpikir apa kesalahnya.

Kenapa satria begitu marah kepadanya hingga ia mengatakan hal begitu kepadanya.

Begitu banyak pertanyaan di pikiran diany kepada satria yang tidak bisa di sebutkan.

"kenapa?kenapa satria?"

Diary DianyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang