"Satria tunggu"ucap diany memanggil satria dari belakang.
"eh,elo dia kenapa nyari gue?kangen ya?"ujar satria membuat diany malu malu.
"ih apansih, gue cuma mau ngomong"jawab diany sambil tersenyum kepadanya
"ngomong apaan?"tanya satria
"eh by the way gue kan kelas 11 udah mau naik kelas 12"ucap diany membuka topik pertamanya
"jadi?"lanjut satria bingung dengan perkataan diany
"Gue kan enggak ada kegiatan di sekolah ini jadi gue boleh gak ikut gabung jadi osis?"tanya diany TO the poin meminta.
Perkataan diany membuat satria terkejut tak percaya sosok diany mau ikut osis.
"elo serius?gak bercanda?"tanya satria memastikan kembali
"gue serius"ucap diany dengan besih keras kepada satria
"apa alasan elo mau ikut osis?"tanya satria.
"emm.. Gue ikut osis karna gue pengen beradaptasi aja dengan siswa lain biar lebih akrab dengan yang lain" ucap diany sambil memikirkan alasan apa yang masuk di akal sambil melihat kiri kanan.
"Tapi dia osis sibuk loh apa lagi mau classmeting gini ditambah adik kelas bakal dateng ke SMA ini,elo gak apa apa? Gak keberatan ikut?" jawab satria memastikan lagi kepada diany.
"enggak, gak apa apa hehe"
"yang penting bisa sama elo"ujar diany dengan senyum senyum malu hingga hampir keceplosan berkata."eh apa dya?"ucap satria
"eh gak kok maksud gue biar bisa akrab sama adik kelas nanti hehe" jawab diany sambil tertawa pelan dan mengalihkan perkataan
"yaudah kalo elo sanggup besok gue bakal kasih elo formulir untuk menjadi osis ok" ujar satria kepada diany yang telah yakin akan keputusannya
"ok" diany
"yaudah gue deluan ya, gue dipanggil keruangan osis, bye" ucap satria berpamitan karena ditunggu.
Diany hanya melambaikan tangganya dan tersenyum melihat kepergian satria disana
"bye satria gue"
"yess, gue bisa gabung ke osis tiap waktu ketemu Satria gue"ucap diany dengan senang dan bangga hingga berputar menari seakan akan orang yang baru saja menang lotre.....
"ihh, dimana sih diany lama banget ke toilet nya keburu dingin nih makanannya"ujar putri sambil melihag kiri kanan kantin begitu ramai murid murid dan mencari sosok yang ia cari.
"yaudah tunggu bentar aja, mungkin lagi beneri rambutnya di kaca toilet"ujar mulan memberi sabar sambil mengetik ponselnya.
"kalo sampe anak itu gak nyampe nyampe bentar lagi gue deluan ni"ujar putri dengan marah nya.
"iya sabar"ucap mulan
Beberapa menit berlalu, akhirnya penantian mereka selesai melihat diany yang datang dari pintu masuk kantin tersebut.
"nah tu diany"ucap mulan
"hai girls lama gak?"tanya diany sambil menepuk bahu mereka berdua
"lama banget 1 abad gue tungguin"ucap putri sambil memberi muka judesnya dan memegang sendok ditangan untuk bersiap siap makan.
"alah lebay banget sih"jawab diany sambil tertawa dan menepuk pipi putri
"udah udah yuk makan keburu dingin ni"ucap mulan sambil memberi tampat duduk diany di samping nya
"yuk"ucap mereka berdua.
"eh diany elo dari mana sih gak selama ini loh, elo ke toilet kayak nemuin orang aja lama"tanya putri kepadanya sambil makan bakso di pesannya.
Degg perkataan putri barusan membuat diany batuk dan menepuk dadanya.
"eh elo kenapa? "tanya putri khawatir hingga. Menaruh sendoknya di mangkok.
"nih, minum dlu dya"ucap mulan sambil memberi segelas air yang dituang kan nya.
"uhukk,, uhukk,, mkasih lan"jawab diany sambil meminum air tersebut dengan pelan pelan.
"ya sama sama pelan palan aja"ujar mulan.
"elo kenapa sih gak biasanya ditanya malah kayak gitu"ucap putri kepada diany.
"ya biasa aja,wajar dong elo nanyain dia lalu dianya kayak gitu,kaget lah"jawab mulan.
"hm"ucap putri jutek sambil kembali makan baksonya.
Setelah diany mulai tenang dan tidak batuk lagi,diany berpikir di pikirannya bahwa putri lebih Peka dan tahu sikap dirinya melebihi dirinya sendiri.
...
Setelah selesai makan dan minum mereka duduk sebentar sambil melihay ponsel masing masing untuk mengenyangkan perut Mereka.
"hi, girls gimana kalo kita jalan jalan keliling,udah lama kan?"tanya mulan sambil mematikan ponselnya dan menatap kedua sahabatnya disamping.
"ide bagus tu kapan?"ucap putri sambil memberi telunjuk benar.
"besok aja kan besok hari jumat kita puoang cepat doang"jawab mulan memberi saran
"oke gue ikut"jawab putri sambil memberi senyuman tak sabar.
"girls, kayaknya gue kayaknya gak bisa deh"jawab diany memberi tanggapan karena besok adalah hari pertama nya untuk kegiatan osis,dan ia bel memberi tau sahabatnya jika ia mengikuti kegiaatan tersebut.
"loh kenapa?bukannya elo no 1 kalo diajak gitu? Kenapa sekarang enggak?"tanya putri sambil mengahadap diany
"gue ada urusan lain besok jadi hari ini gue gak bisa ya kalian aja"jawab diany sambil memberi wajah sedih tak bisa meski ia berharap.
"urusan apa?"tanya putri semakin dalam
"ada, tapi gue gak bisa beri tau kalian"jawab diany
"kalo elo gak bisa berarti kami juga gak bisa, karena "the love girls" gak bisa tanpa elo sebagai utamanya"ujar mulan sambil memberi senyuman hangat untuk mengerti.
"serius?tapi gue bener loh klian aja"tanya diany karena ia tak enakan kepada mereka
"gak apa apa lain kali aja kita janjian nya"jawab mulan sambil tersenyum
Sedangkan putri hanya duduk terdiam mendengar dan melihat rencana untuk berpergian batal padahal ia ingin sekali,tapi putri masih tetap sabar,ia mengerti tanpa diany, kelompok mereka tak akan lengkap dan happy.
Karena mereka bertiga adalah sahabat sejak bangku SMP dan telah membuat kelompok bernama THE LOVE GIRLS, mereka sahabat meski memiliki sifat dan sikap yang berbeda beda ada yang jutek cuek, ada yang sabar,dan ada yang bercicilan tapi tanpa nya mereka tak berarti yah itu adalah diany zahira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Diany
Teen FictionDiany zahira,seorang gadis yang memiliki kesempurnaan kurang lebih 95 persen karena fisiknya yang cantik dan pintar yang ia miliki,Diany adalah tipe idaman semua orang.Tapi mereka tidak mengetahui jika 5 persen kekurangannya adalah sifatnya perlupa...