"Lo,serius gak apa apa, mungkin kita ke UKS dulu sebelum pulang?"tanya satria memastikan tidak terjadi apa apa kepada diany sebelum mereka pulang.
"serius gak apa apa,Makasi lagi elo udah selamatin gue tadi"ucap diany agar satria bersikap biasa saja karena dirinya benar benar tidak apa apa.
Setelah kejadian tersebut satria memberi tahu secara tegas kepada alvin agar pekerjaan yang di lakukan setiap anggota osis terutama perempuam tidak di perbolehkan terlalu berat karena agar mengakibatkan resiko.
"Iya sama Sama,elo seharusnya gak naik apa lagi elo cewe yang seharusnya naik itu alvin suruh aja dia"jawab satria.
"gak apa apa kejadian itu udah lewat juga"ucap diany untuk bisa melupakan nya.
"sebelum pulang makan dulu yuk, gue laper ni?"ucap satria menawarkan karena ia tidak makan siang tadi dan sekarang telah sore.
"Tapi gue gak bawa uang"jawab diany dengan jujur.
"udah santai, yuk naik"ucap satria sambil menmberikan helm ke diany.
Mereka berjalan menyelusuri kota kota untuk mencari makanan yang menurut mood satria berkeliling hampir 15 menit.
"elo mau makan apa?"tanya satria kepada gadis tersebut.
"seterah penting enak aja"jawab diany singkat.
"kalo bakso?"tawar satria.
"iya seterah"jawab diany.
Setelah perjalan panjang akhirnya mereka menemukan bakso yang menurut mereka nyaman,enak dan ramai untuk di kunjungi, Bakso pak hery di tepi jalan perempatan kota.
Satria memakirkan motor nya terlebih dahulu dan memaksuki tempatnya, begitu ramai banyak orang di dalamnya.l
"waw,rameh banget"ucap diany melihat sekeliling tempat yang begitu ramai akan semua orang.
"kita coba tanya pelayan aja"ujar satria. Ia mencari pelayan sepertinya begitu sibuk mengambil dan mengantarkan pesanan ke semua orang.hingga mereka terpaksa ke tempat admistirasi untuk menanyakan meja kosong.
"selamat sore?"ucap satria.
"ya, selamat sore mas, bisa saya bantu? "tanya pramusaji.
"kak, kami mau pesan bakso, tapi ada meja gak?"tanya satria kembali.
"oh sebentar yah mas"jawab pramusaji untuk mengecek.
"iya"
2 menit mereka menunggu, dan akhirnya mereka mendapat konfirmasi dari restoran bahwa ada tempat duduk yang baru saja selesai keluar.
"mas,meja nya di nomor 12 di sebelah sana"ucap pramusaji menunjukan meja mereka
"oh ya ok, kami pesan 2 bakso spesial dan 2 es teh"ujar satria.
"baik segera diantar"
Mereka melihat sekeliling tempat bakso tersebut begitu sederhana tapi begitu ramai pengunjung,tidak sabar untuk mencoba bagaimana rasanya bakso nya.
Hampir menunggu 10 menit akhirnya makanan mereka sampai ke meja mereka.saat di cicipan pertama diany merasa ini pertama kalinya ia merasa jika bakso tersebut sangat enak dan gurih, baru pertama itulah diany merasa ia menemukan surga makanan.
"elo tau dari mana ada tempat bakso seenak ini?"tanya diany.
"waktu gue masih SMP gue sering di ajak kesini oleh orang tua gue,kami makan bareng bersama disini, Tapi semenjak mama gue udah terkena kanker kami kehilangan kebersamaan bersama"
Jelas satria dengan rasa tersentuh mengingat masa masa keluarganya bisa bersama sejak beberapa tahun lalu."gue turut prihatin dengan kondisi elo sat, tapi gue yakin elo bisa ngelewati ini semua"ujar diany untuk menyemangati satria agar tidak terlalu berat memikirkan keadaan mama nya sekarang.
"Makasih"ucap satria dengan oenuh senyum.
Mereka hampir menyelesaikan makanan mereka hingga sampai suatu panggilan masuk di ponsel satria yang tertulis violet menelfonya.
"iya,violet kak udah mau jalan pulang"ucap satria kepada adiknya yang menelfon.
"kak, mama! "ujar violet yang tampak begitu khawatir dari suaranya menunjukan ketakutan begitu besar.
"Haa? Mama kenapa?! "tanya satria.
"Aku lagi di rumah sakit,pihak rumah sakit nelfon kerumah, kondisi mama turun lagi kak, cepeten kesini violet takut ada kenapa mama!!"jelas violet kepada satria agar kakak nya segera berjalan menuju rumah sakit.
"iya ya kamu tunggu disana kak bakal cepet"ucap satria agar violet tidak panik dan sabar menunggunya.
"iya kak aku tunggu"jawab violet.
Satria keluar dari tempat duduknya yang belum menyelesaikan makannya begitu juga tidak langsung minum,diany melihat jelas ada rasa takut dan khawatir tercampur aduk di wajah satria memperlihatka kondisi mama nya.
"Satria!kenapa mama elo!? "tanya diany yang berjalan mengikuti satria keluar dari tempat bakso tersebut menuju parkiran.
"yokap gue kondisi nya turun, ni helm lo,gue anter elo dulu"jelas satria sambil memberi helm kepadanya.
"kita langsung ke rumah sakit aja gue ikut! "jawab diany agar ia bisa ikut.
"serius elo gak keberatan udah malem loh, gak di cari in?"tanya satria memastikan.
"enggak apa apa,ayo kita lihat keadaan mama lo!! "jawab diany agar satria lebih segera cepat.
Motor satria telah lebih cepat melaju kerumah sakit dengan rata rata 30km/jam,jarak antara trmpat tersebut dan rumah sakit hampir 20 menit, dan satria terus melajukan motornya secepat kilat.
Setelah sampai di rumah sakit satria memarkirkan motornya langsung dan berlari ke lantai 4 untuk menuju ruang ICU ibunya menggunakan lift.
Terlihat violet yang duduk terdiam di lorong dekat pintu ruangan mama nya sekarang,memejamkan mata yang terus menangis hingga memerah,khawatir akan kondisi mama nya sekarang.
"violet, gimana apa kata dokter?!"tanya satria dengan keadaan panik mengikuti violet.
"dokter belum keluar kak dari tadi"jawab violet dengan menetes kan air mata terus menerus.
"yaudah kamu tenang aja,mama gak kenapa kenapa"ucap satria agar adiknya lebih tenang dan tidak khawatir lagi.
Di saat itu diany bingung bagaimana cara mendekat ke violet dan menyemangatinya agar lebih tenang dari yang sekarang.Diany hanya berdiri di seberang sana memandang kedua kakak beradik tersebut yang begitu sedih dengan kondisi mama nya.
Dengan penuh keyakinan diany mengambil 2 botol minum untuk mereka, agar bisa lebih rileks, perlahan diany mendekati satria untuk memberikan botol minum, karena satria belum minum saat meninggalkan tempat makan tadi.
"sat, ini air minum"ucap diany menyodorkan botol air kepadanya.
"enggak, dyh gue gak haus"jawab satria berpaling.
"minum dulu kalo elo makin khawatir ditambah gak minum elo bisa pingsan disini"jelas diany.
Satria mengambil botol minuman dari tangan diany lalu meminumnya sampai habis,begitu jelas satria berbohong bahwa ia tidak merasa haus, dirinya hanya menahan semuanya.
Diany berpindah tempat duduk tepatnya disebelah adiknya satria yaitu violet, gadis itu terlihat tidak berhenti meneteskan air mata,diany merasa sedih melihatnya harus bertahan dan terus menangis dengan kondisi dirinya yang masih remaja tersebut.
"hei, gak perlu nangis elo pasti bisa ngelewati ini semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Diany
Teen FictionDiany zahira,seorang gadis yang memiliki kesempurnaan kurang lebih 95 persen karena fisiknya yang cantik dan pintar yang ia miliki,Diany adalah tipe idaman semua orang.Tapi mereka tidak mengetahui jika 5 persen kekurangannya adalah sifatnya perlupa...