60. Kejadian buruk(1)

27 25 2
                                    

"Lo gak perlu repot repot nganterin gue,gue bisa naik taksi"ucap diany sambil berjalan menuju parkiran bersama satria.

"Gak apa apa,mama udah bilang untuk anterin kamu sampe rumah,jadi gue lakuin lah"jawab satria karena ia di amanah kan untuk mengantar diany karena hari telah malam,dan teman teman mereka telah pulang semua.

"Tapikan ini hari ulang tahun Lo pasti mama Lo butuh Lo"jelas diany.

"Yaudah kalo gitu gue kasih tau mama aja,kalo Lo gak mau di Anter"ucap satria sambil berpura pura memutar balik badan kembali ke lobby rumah sakit

"Eh jangan nanti mama Lo marah"jawab diany sambil menahan bahu satria.

"Hehe enggak palingan di tanya kenapa"jawab satria karena ia tahu sifat mama nya.

"Eh itu malah gue gak mau nanti panjang juga ceritanya"ucap diany.

Mereka keluar dari parkiran motor menuju rumah diany,yah rumah diany tidak terlalu jauh dari rumah sakit hanya menyeberang saja,tapi karena bentuk dari tanggung jawab sekaligus amanat dari mama nya satria tidak bisa menolak.

"By the way,Lo dapet nomor violet dari mana?kan kalian baru kenal"tanya satria karena itu masih di pertanyakan bagaimana bisa ia di izinkan pihak rumah sakit untuk merayakan ulang tahun nya di ruangan mama nya.

"Lo lupa,Lo ngajak gue ke rumah sakit mendadak karena mama Lo lagi kritis,dan gue gak tega lihat violet nangis di pojok jadi gue temani dia,nah disana gue tukeran nomor"jelas diany.

"Oh,jadi Lo sama violet udah ngerencani ini semua"ucap satria.

"Sebenarnya sih mendadak juga"jawab diany sambil mengingat kukunya.

"Kok gitu?"tanya satria.

"Em"

"Kenapa em?"tanya satria kembali.

"Gak apa apa"ucap diany

"Jelasin kenapa em?"tanya satria lagi

Hingga diany tidak bisa berkata karena ia baru mengetahui ulang tahun satria kemarin dan itupun mendadak,gadis tersebut tidak bisa bicara jujur karena satria akan mengirah bahwa dirinya tidak tahu tanggal ulang tahunya.

Dan karena kebisuannya diany membuat mereka akhirnya sampai di depan gerbang pintu diany.

"Eh udah sampai makasih yah udah nganterin gue kerumah,Lo hati hati jangan kemana mana langsung pulang kerumah aja,gue pamit bye"jawab diany dengan buru buru turun dari motor satria dan langsung menuju pintu gerbang rumahnya.

"Diany!"teriak satria.

Diany terdiam mematung di sana saat satria meneriakkan namanya,dan satria turun dari motor menuju gadis itu mematung.

"Lo lupa lepasin helmnya"ucap satria yang membuat diany malu dan lupa jika dirinya memakai helm dan tidak melepaskannya.

"Oh ya bentar gue lepasin,eh kok macet"ucap diany karena buru buru ia merasa jika helm di gunakan ya tidak bisa dilepas.

"Sini biar gue aja"jawab satria sambil melepaskan helm diany.Mata gadis tersebut sangat bulat melihat satria begitu dekat di hadapannya,badan satria yang tinggi dan sedikit menunduk kebawah membuat diany merasa mereka telah resmi pacaran meski tidak terucapkan.

"Nah udah"ucap Satria.

"Ma..makasih yah"ujar diany dengan gugup.

"Kenapa Lo jadi gugup?"tanya satria.

Diary DianyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang