Aku melangkahkan kaki sendirian menaiki tangga menuju rooftop. Suasana tampak sunyi, karena memang jarang sekali orang yang melewatinya.
Membuka pintu, aku mendapati Arga sedang duduk di kursi panjang yang memang tersedia. Ia mendongak memejamkan mata dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya.
Aku berjalan mendekat, kemudian menduduki tempat di samping Arga. Dan aku juga menarik salah satu earphone yang menyumbat telinga kirinya lalu membawanya ke telingaku. Lagu Astronaut in the Ocean memasuki indra pendengarku.
Tersentak karena aku menarik earphone miliknya, Arga menoleh ke arahku sementara aku hanya tersenyum geli melihat raut kesalnya.
"Bikin kaget tau nggak! Untung gue nggak ada riwayat penyakit jantung. Kalo ada, bisa mati muda gue. Gue kan belum merawanin cewek milik gue masih segel!" tuturnya.
Aku memukul lengan Arga seraya tertawa,"Apa hubungannya coba penyakit jantung sama merawanin cewek?"
"Adalah! Kalau gue mati sekarang skill gue nggak kepake. Gue kan belum nikah!" ucapnya.
"Emang lo punya skill?"
"Punyalah!"
"Mana?"
"Lo nantangin gue?" dia mendelik ke arahku.
"Sembarangan!" aku mencubit lengan Arga sementara dia tertawa keras.
"Punya lo aja masih segel dapat skill dari mana coba? Pengalaman aja nggak ada hahahahaha!" lanjutku.
"Punya gue boleh segel, tapi skill boleh di adu!" ujarnya bangga.
"Iya deh iya!" kataku seraya mengangguk-ngangguk.
"Si Tania kemana?" tanya Arga.
"Tumben nyariin?" aku tersenyum penuh arti. "Akhir-akhir ini kalian deket banget sampe gue di lupain?"
Tania dan Arga memang terlihat dekat walaupun Arga sering mengomel karena Tania yang terus menempel padanya. Kata Arga gini "lo jangan ngikutin gue mulu! Entar cewek yang naksir gue pada mundur liat gue bareng lo terus! Dikira udah punya pacar gue!"
"Gue bukan nyariin. Heran aja tiba-tiba tuh anak menghilang," jawabnya.
"Dia di kantin, lagi beli makanan. Bentar lagi juga datang ke sini kok!"
Arga hanya manggut-manggut. Kami sama-sama terdiam tak tau harus membahas apa. Di tambah Arga terlihat gelisah, entah apa yang membebani pikirannya.
"Ra!" panggilnya setelah lama hening.
"Apa?" tanyaku.
"Gue suka sama seseorang," tuturnya membuatku menoleh padanya.
"Siapa?" aku penasaran siapa cewek yang di sukai Arga, karena setauku dia tidak pernah dekat dengan cewek manapun.
"Adalah. Rahasia!" ucapnya membuatku kesal karena penasaran.
"Lo nyebelin banget sih?"
Arga terkekeh mendengar protesanku.
"Dia perempuan seperti apa? Kenalin dong! Ish lo pelit banget sih! Punya gebetan nggak bilang-bilang!" ucapku masih berusaha mengorek rahasia Arga.
"Entar gue kenalin kalau dia udah nerima gue!"
"Emang lo udah nembak?"
Arga cengengesan lalu menggeleng,"belum"
"Cemen lo!" ledekku terkikik.
"Nggak lama lagi gue bakalan nembak dia!"
BRUK
Aku dan Arga menoleh bersamaan. Tak jauh, Tania berdiri kaku dengan raut wajah terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Teacher Pervert [Completed]
Teen FictionArabella Pramudhita yang sudah kelas dua belas yang dimana tahun depan dia akan lulus dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi malah berurusan dengan guru matematika baru disekolahnya. Kehidupan nyaman Arabella harus berakhir setelah...