10

68.3K 2.4K 76
                                    

Apa yang membuat kalian begitu bahagia?

Dapat hadiah?

Menang give away?

Dapat tambahan uang jajan?

Kalian tau apa yang membuat hariku saat ini begitu berwarna? Yup! Pak Revan hari ini tidak datang, entah apa alasannya. Tapi itu nggak penting, karena hari ini aku mau menikmati hidup tanpa adanya guru killer rese itu!

Rasanya aku ingin berlari mengelilingi sekolah dan berteriak dengan sangat keras, karena saking bahagianya.

Aku tersenyum lebar kala melihat suasana kelas yang ramai nan riuh seperti taman kanak-kanak. Suasanya terasa begitu menyenangkan dan bebas, andaikan setiap hati seperti ini terus.

Di kelas, semua siswa melakukan kegiatannya masing-masing. Terlihat Sindy beserta dengan gerombolannya sedang berkumpul di pintu kelas seraya meneriaki dan menggoda para cowok-cowok yang lewat. Boby sedang sibuk makan sementara di depannya Calvin sibuk bermain game.

Di meja paling depan, tepat berada didepan meja guru, terlihat Pandi sedang membaca buku biologi, memang benar-benar murid teladan, orang menghabiskan jam kosong dengan bersenang-senang dia malah belajar. Ku lihat Pandi sesekali mengomel dan menegur cewek-cewek yang teriak histeris kala menceritakan kegantengan oppa-oppa korea, termasuk Tania lah salah satu penggemar cowok-cowok dari negara ginseng itu.

Bahkan Arga sudah seperti orang gila yang berlari-lari keliling kelas dengan alas meja yang diikat di leher agar terlihat seperti superman, dan sesekali mengganggu para cewek dengan cara menarik rambutnya. Sungguh waras sekali temanku ini.

Disaat orang sedang sibuk, aku malah santai dengan menyumpal telingaku dengan earphone mulai memejamkan mata untuk tidur.

"Oke semuanya SIAAPP!"

Aku menengadahkan kepalaku saat mendengar teriakan Arga di atas meja dengan sapu lidi ditangannya digunakan sebagai gitar.

"TARIIIKK SIIISSS!"

"SEMONGKO!"

Teriak siswa lainnya dan mulai menyetel lagu aneh tersebut menggunakan ponsel dengan volume yang dibuat sekeras mungkin sambil meliuk-liukkan tubuh mereka bergoyang.

* * *

"Pergi nongkrong yuk!" ujar Tania semangat.

"Kemana, kemana?" Arga lantas mendekati Tania dan bertanya sumringah terlihat begitu antusias.

"Ke kafe milik abangnya Dava! Tadi dia ngajak gue trus disuruh ngajak kalian sekalian!" ucap Tania." Tenang aja, nanti kita pesan makanan sama minuman gratis kok! Soalnya mereka lagi promosi! Lagi pula itu kan kafe milik calon abang ipar gue, jadi amanlah!" lanjutnya dengan mengibas-ibaskan tangannya angkuh.

"Enak banget ya! Punya pacar tajir kayak si Dava!" tukas Arga entah maksud memuji atau menyindir.

Tania hanya mengerucutkan bibirnya mendengar ocehan Arga.

"Tuh dia udah dateng!" pekik Tania saat melihat Dava datang menghampiri.

"Sayankkk!" Tania langsung berhambur kepelukan Dava kala cowok itu sudah berada dihadapan kami. Lebay banget emang si Tania.

"Hari ini jadi kan?" tanya Tania sedangkan Dava tersenyum mendengar rengekan sang pacar. Apalah daya yang jomlo ini.

"Jadi dong!" jawab Dava membuat Tania memekik bahagia."Kalian ikut kan, ke kafe abang gue? Dia hari ini lagi promosi!" lanjutnya menatap kami berdua, aku dan Arga.

"Mereka pasti ikut kok! Aku tadi udah kasih tau mereka!" ujar Tania.

"Oh bagus deh! Yaudah kita berangkat sekarang aja!" titah Dava kemudian berjalan di depan dengan tangannya yang menggandeng Tania.Sementara aku dan Arga berjalan dibelakang.

Mr.Teacher Pervert [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang