Ganti judul sama cover biar kerenan dikit😜
Ada yang kangen Ara dan Pak Revan nggak?
🍆Happy reading🍆
Aku berjalan ke teras seraya menjinjing sepatu dengan perasaan dongkol. Kak Naya memang kebangetan! Menyembunyikan sepatuku hingga membuatku kalang kabut mencarinya. Dasar kakak setan!
Aku memasukkan kakiku ke dalam sepatu tergesa-gesa, tapi karena gerakanku yang terburu-buru dan grasak-grusuk membuat kakiku sesekali meleset, aku jadi semakin geregetan dibuatnya.
Sedang sibuk mengikat tali sepatu Kak Naya berjalan santai di depanku seraya bersenandung entah lagu apa.
"Kak!" panggilku, wajahku tak bisa menutupi rasa kesalku padanya.
Ia berbalik mengangkat dagu seolah bertanya, 'apa?'
"Kak anterin gue ke sekolah dong! Gara-gara lo nih gue hampir telat!" sewotku.
"Lah? Emang pacar lo itu kemana? Gak pernah liat lagi datang ke rumah! Hayoooo berantem ya?" tebaknya sok tau.
"Udah berapa kali dibilangin! Pak Revan bukan pacar gue! Ayok ah kita berangkat sekarang keburu telat nih!" seruku.
"Eiiits! Jangan mendekat! Siapa bilang gue mau anterin lo?" ia berkacak pinggang layaknya bos besar.
"Iiiihhhh nyebelin banget sih?" kesalku.
"Biarin! Lo kenapa nggak minta dianter Papa aja sih? Papa jadinya pergi duluan! Kasiaaaan ditinggal, hahahaha!"
"Itu juga gara-gara lo nyembunyiin sepatu gue! Dasar kakak biadab!" jeritku.
"Pesen ojol aja! Kakak pergi duluan ya! Dadah!" serunya lalu masuk kedalam mobil.
Aku segera mengejar, tapi mobil itu sudah melaju duluan meninggalkanku yang berusaha mengejarnya.
'Papa kenapa sih buat aturan boleh punya kendaraan sendiri kalau sudah kuliah? Kan repot kalau gini! Seharusnya Papa beliin aku motor deh!' dumelku dalam hati menyalahkan Papa.
Aku berjalan keluar pagar, tanganku mengambil ponsel karena tujuanku sekarang adalah memesan ojol. Kakiku melangkah melewati jalan menuju jalan raya. Rumah-rumah tetangga terlihat sepi, mungkin sudah pergi bekerja pikirku.
Dari arah depan kulihat sebuah mobil yang mengebut kencang, lalu mengerem mendadak di depanku dengan posisi miring menutupi jalan. Pak Revan keluar dari dalam, ia bergerak menghampiri dengan matanya yang menatapku lurus-lurus.
Aku hendak memutar arah, tapi Pak Revan malah menarik pinggangku, melilit perutku dari belakang seraya mengangkat tubuhku.
Ia berusaha memasukkanku ke dalam mobilnya, tapi aku menolak dengan berpegang pada pintu mobil.
"Pak lepasin! TOLONG!" teriakku.
Dengan sekali hentakan Pak Revan berhasil membuatku melepaskan tanganku di pintu mobilnya. Ia mendorongku masuk lalu segera menutup pintu.
"Pak apa-apaan sih?" berangku ketika ia juga sudah masuk.
Tanpa bersuara Pak Revan menancap gas, melajukan mobil dengan kebut-kebutan.
* * *
Pak Revan membuka pintu mobilnya, tangannya menarikku segera keluar.
"Pak, ngapain ke sini?" tanyaku was-was karena kami sekarang berada di parkir bawah tanah hotel.
"Ayo!" ucapnya menggenggam pergelangan tanganku.
![](https://img.wattpad.com/cover/236740863-288-k229948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Teacher Pervert [Completed]
Teen FictionArabella Pramudhita yang sudah kelas dua belas yang dimana tahun depan dia akan lulus dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi malah berurusan dengan guru matematika baru disekolahnya. Kehidupan nyaman Arabella harus berakhir setelah...