37

38K 1.7K 13
                                    

Setelah sampai di rumah Tante Nita yang juga merupakan rumah Pak Revan. Pak Revan keluar lebih dulu lalu memutari mobil dan membukakan pintu untukku bersikap layaknya pangeran. Pak Revan menarik pinggangku, merengkuhnya seperti pasangan posesif selama kami berjalan menuju halaman belakang.

Aku merasa takjup sesampainya di halamam belakang yang kini disulap menjadi tempat pesta. Aku terpukau dan terkagum-kagum melihat dekorasinya. Tak heran Tante Nita merayakan ulang tahun pernikahan di rumah alih-alih merayakannya di hotel bintang lima. Toh halaman belakangnya saja luas dan kalau mau merayakan di dalam rumah juga pasti tidak masalah karena pasti muat untuk menampung orang sebanyak ini.

Mataku bergerak kesana kemari mencari keberadaan Mama dan Papa. Dan akhirnya aku melihat mereka sedang berbincang dengan seseorang yang tidak ku kenal. Mungkin rekan kerja Papa.

Tanpa ku sadari kini Pak Revan menyeretku menghampiri Tante Nita yang berdiri di dekat kolam bersama suaminya seraya terus tersenyum lebar kepada tamu-tamu yang menyapa.

"Bunda!" panggil Pak Revan.

Seketika Tante Nita menoleh mendengar panggilan putranya. Dan senyumnya semakin merekah dan begitu bersemangat.

"Ara kamu sudah datang?" Tante Nita mendekat dan kami melakukan cipika-cipiki. "Kamu cantik banget malam ini sayang!" ujat Tante Nita tulus.

"Makasih tante," balasku tersenyum malu.

Aku melirik Pak Revan yang masih terdiam. Kemudian aku kembali menatap Tante Nita yang masih tersenyum hangat.

"Selamat ulang tahun pernikahan Tante!" ucapku canggung.

Tante Nita mengangguk. "Makasih ya!" ucapnya. "Yaudah kalian bersenang-senanglah. Tante sama Om mau nyapa tamu yang lain dulu!" lanjutnya lalu pasangan suami istri itu berlalu meninggalkan kami.

Pak Revan kembali merengkuh pinggangku menuntunku untuk mengikuti langkahnya. Dan sekarang yang akan kami temui adalah Alex yang sedang bersama seorang wanita cantik.

"Van lama banget loh nggak muncul-muncul. Habis darimana?" tanya Alex sementara wanita di sampingnya hanya tersenyum seraya menatapku.

Aku terpukau melihat wanita yang sangat cantik di hadapanku ini. kulitnya putih mulus bak porselen, tubuhnya tinggi dan seksi, dan bola mata berwarna hijau itu terlihat sangat indah.

Aku tidak percaya kalau wanita cantik ini adalah pasangan Alex. Pantas saja Alex waktu itu begitu memuja pacarnya ternyata dia secantik ini. Kalau saja aku ini laki-laki pasti sudah jatuh cinta pandangan pertama padanya.

"Lo udah lama di sini?" bukannya menjawab pertanyaan Alex Pak Revan malah kambali melontarkan pertanyaan.

"Belum lama sih! Baru aja!" jawab Alex sambil cengengesan.

"Van, dia siapa?" tanya wanita cantik itu pada Pak Revan ia masih saja memandangiku.

"Dia imut kan? Bocah banget mukanya! Hahahaha!" timpal Alex tertawa.

"Ra dia Celcilia pacar Alex. Cel ini Ara!" ucap Pak Revan mengenalkan kami.

Celcilia melangkah mendekat, ia menangkup wajahku dan memandanginya.

"Kamu terlihat masih sangat muda. Berapa umurmu?" tanyanya seraya meneliti wajah dan reaksiku.

"Tujuh belas," jawabku.

Mata cantiknya melebar mulutnya menganga. "WHAT THE-" pekiknya tapi segera menutup mulutnya takut kecoplosan mengucapkan kata kasar.

"Evan lo gila?" sahut Alex menggeleng tak percaya. Sementara aku di sini kebingungan dengan apa yang terjadi.

Mr.Teacher Pervert [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang