Follow dulu sebelum baca! Kalau ada typo mohon ditandai! Happy reading!
🍁 🍁 🍁
Aku menatap pintu gebang yang menjulang tinggi dihadapanku dengan perasaan kecewa. Aku berjalan bolak-balik sambil menggigit kuku jari telunjukku memikirkan bagaimana caranya agar aku dapat masuk ke lingkungan sekolah yang sepertinya jam pelajaran sudah dimulai.
"Pak Parto! Bukain dong gerbangnya. Plisss!! " rengekku dengan wajah memelas kepada pak Parto yang sudah lama bekerja sebagai satpam disekolah ini. Lelaki paruh baya berkulit agak gelap serta tubuh yang tegap walau usia yang sudah tidak muda lagi itu sedang duduk manis di post satpam yang tak jauh dari pintu gerbang sambil meminum secangkir kopi menatapku dengan alis yang saling bertautan.
"Nggak bisa!Neng kan lagi telat, jadi harus nunggu di luar!"ucap pak Parto berdiri dari tempatnya tadi duduk kemudian berjalan ke arah lapangan.
"Pak buka dong! Padahal saya cuma telat sepuluh menit doang tapi udah nggak dibolehi masuk. Bapak jahat! " pak Parto menghentikan langkah mendengar suara protesanku. Pak Parto membalikkan badannya agar dapat melihat wajahku yang tertekuk masam akibat keinginanku agar diperbolehkan masuk tak terpenuhi ditambah dengan sinar sang mentari yang begitu menyengat menyebabkan gerah hati gerah body. Ahay udah kayak iklan ichi ocha.
"Mau berapa lama pun, kalau terlambat ya tetap terlambat. Neng diam aja disitu, biar bapak panggilkan bu Lyla! " ucap pak Parto lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.
Aku mencari tempat yang agak teduh kemudian duduk diatas tanah yang diatasnya ditumbuhi rerumputan dengan menelengkupkan wajahku di kedua lutut menghalau sinar matahari agar tidak mengenai wajahku.
Suara sebuah motor terdengar samar-samar dari kejauhan yang semakin jelas terdengar karena motor itu kian mendekat dan tak lama kemudian suara itu berhenti.
Aku mendongakkan kepala melihat siapa gerangan pemilik motor tersebut.
Seorang laki-laki berseragam SMA yang sama denganku dipadukan jaket denim berwarna hitam, sedang duduk di atas motor kawasaki ninja berwarna merah miliknya. Beberapa detik kemudian lelaki itu membuka helm fullface-nya kemudian turun dari atas motor besarnya lalu berjalan ke arahku yang sedang duduk melongo dengan keadaan yang menyedihkan bak seorang pengemis.
"ngapain lo disitu? Lo telat juga?" tanyanya padaku.
Aku mengenali sosok dihadapanku ini, dia adalah Satria Mahendra dari kelas dua belas IPA 1 anggota tim futsal, termasuk cowok brandal si biang masalah plus cowok playboy. Beruntung dengan wajah tampan yang dimilikinya, mudah baginya untuk mendapatkan cewek berbagai macam kriteria sesuai keinginannya, bahkan sudah tak terhitung berapa cewek yang sudah dia kencani.walaupun tampan dia termasuk salah satu kandidat cowok yang harus aku hindari. Bukannya apa! Hanya saja aku malas berurusan dengan cowok yang tidak serius dan menganggap perasaan cewek hanyalah sebuah permainan.
"Woy! Lo budek? Gue nanyak nggak dijawab" tegurnya disaat aku hanya memandanginya tanpa berniat untuk menjawab."Lo telat?"tanyanya lagi yang kujawab dengan anggukan kepala.
"Lo mau tau nggak jalan rahasia biar kita bisa masuk tanpa harus dihukum bu Lyla?" ujarnya yang membuatku langsung berdiri antusias.
"Lewat mana?" tanyaku dengan wajah berseri.
" Lo ngak bohong kan? Lo lagi nggak nipu gue kan?" tanyaku penuh curiga padanya, mana mungkin dia mau membantuku padahal dia kenal aku juga enggak.
"Tenang aja! Gue ngak bakalan nipu lo. Jadi, lo mau ngak? "
Aku berpikir menerima tawarannya atau tidak. Kalau aku menolak aku bisa kehilangan kesempatan masuk ke lingkungan sekolah tanpa dihukum bu Lyla. Sementara jika aku menerima tawarannya, bisa saja dia punya niat jahat. Dia kan seorang playboy, bisa bisa gue nanti malah diapa-apain lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Teacher Pervert [Completed]
Teen FictionArabella Pramudhita yang sudah kelas dua belas yang dimana tahun depan dia akan lulus dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi malah berurusan dengan guru matematika baru disekolahnya. Kehidupan nyaman Arabella harus berakhir setelah...