Selamat membaca....
"Ck, bego!"
Gema menggeram frustasi didepan layar komputer warnet, ini sudah ketiga kalinya ia kalah dalam game yang ia mainkan.
"Fokus dong, Ma! Udah tiga kali nih!" protes temannya yang kebetulan bermain satu tim dengannya barusan.
Gema hanya terdiam, pandangannya lurus menatap layar komputer. Sebenarnya bukan tanpa alasan fokusnya hilang dari hal yang paling ia sukai.
"Disini ternyata, gue cariin!"
Gema menoleh mendapati Samuel menepuk bahunya kemudian duduk tepat disampingnya.
"Ngapain lo nyariin gue?" tanya Gema aneh mengingat Samuel itu sosok yang cuek.
"Nggak ikut makan-makan lo?" tanya Samuel, laki-laki itu sudah fokus pada layar komputer berniat bergabung dengan permainan Gema.
"Nggak," sahut Gema pendek.
Benar, bukan tanpa alasan mood Gema berantakan. Semuanya karena Denetha, teman kecil sekaligus cinta pertamanya. Hari ini gadis itu sudah kembali menjadi pacar Bara yang statusnya juga temannya.
Bohong jika Gema tak cemburu karena saat ini saja ia tak bisa mengontrol ekspresinya. Tapi bukan berarti ia berharap hal buruk pada hubungan Denetha dan Bara, ia justru bersyukur karena orang itu adalah Bara. Meski tak menutup kemungkinan hatinya merasakan sakit.
Sejak bertemu kembali dengan Denetha, ia sudah yakin tak bisa lagi berada tepat disamping gadis itu seperti dulu. Lebih tepatnya ia memang sudah tau bahwa semuanya tak akan berjalan seperti dulu lagi. Tapi terkadang ia masih berharap dan berpikir kalau apa yang ia harapkan bisa terjadi.
Gema berdiri dari duduknya sembari menghela nafas kasar.
"Gue ke toilet bentar," ucap laki-laki itu pada Samuel, sementara Samuel hanya menoleh tanpa membalas ucapan Gema.
Samuel tau bagaimana perasaan Gema saat ini karena ia sendiri pernah mengalaminya. Meskipun tujuannya kesini bukan untuk menghibur Gema melainkan menghindar karena merasa bersalah pada Denetha dan Bara.
Setelah mencuci wajahnya, Gema kembali duduk dikursinya. Pandangannya langsung menatap lurus ke layar komputer seolah tak ada yang terjadi sebelumnya.
"Ayo mulai!" ucap laki-laki itu santai sementara Samuel masih terus menatapnya.
Keduanya mulai fokus dalam game, sampai tiba-tiba Gema menghentikan permainnya. Pemainnya baru saja terbunuh, laki-laki itu kembali menghela nafas kasar sembari menyandarkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us ✔️
Teen Fiction(Follow sebelum membaca) ***** "Woy, jangan nambah SAMPAH dong!" teriak Denetha keras-keras. Denetha tak menyangka bahwa awal masa SMA-nya akan berjalan penuh gangguan dari para seniornya. Berawal dari ia yang tak sengaja mengganggu aksi mereka, s...