The white dress fairy

11 2 0
                                    

<POV VANDI>

"Cantik bgt anak gadis mama" terdengar suara Mama Dila.

Aku berdiri dan menghampiri Aurell dan Mamanya. Seketika mataku mengarah ke arah Aurell.

Aku hanya bisa terdiam melihat peri cantik ini di depan ku.

"Vandi, cantikan anak Mama kan?" ucap mamanya menjawab pertanyaan yg tak perlu ku jawab. Mataku masih tak berhenti melihatnya.

"Van van lo belum jadi pacarnya tapi lo udah dapat restu dari nyokapnya" gumam ku dalam hati.

"Iya Ma" jawab ku singkat. Biar gak jelas gue pangling ama Aurell.

Aku berpamitan dengan Mama Dila. Dan meraih tangannya. Aku berjalan keluar sambil mengeluarkan mobil dari dalam pagar. Sambil menunggunya masih berbicara dengan Mamanya.

"Cantik juga ya kalau udah dandan, makin suka gue nih" gumam ku.

Dia berjalan dengan anggun, rambutnya yang di gerai, berwarna hitam dan tertiup angin.

Di dalam mobil hanya kami berdua. Hening....
Karena dari tadi Aurell mendiamkanku.
Aku bingung kenapa ia tiba-tiba begini.

"Kamu Cantik" ucapku sambil melihatnya.

Tapi ia masih terdiam tidak menjawab pertanyaanku. Aku membawanya jauh dari rumahnya mencari tempat yang tak pernah ia kunjungi.

Satu jam lebih perjalananan yang sudah di lalui..

Aku berhenti di Mart, untuk membelu sesuatu.

"Kamu mau beli apa?" tanyaku.

"TERSERAH"

"Sudahlah ketika perempuan mengeluarkan kata itu membuat isi kepala ku blank"

Aku membuka pintu mobil dan berjalan ke arah mart itu. Sampai di dalam, aku mencari minuman dan beberapa snack yang bisa di makan tadi. Dan gak lupa beliin dia susu ultramilk coklat.

Aku membayarnya dan langsung ke mobil. Dan masih saja dia masih terdiam di dalam mobil itu. Padahal hari ini di sungguh cantik.

Aku masuk dan membawa 2 kantong berisi minuman dan snack yang sudah di beli tadi. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan.

Beberapa menit kemudian kami sampai di sebuah taman yang penuh pemandangan hijau.

Dia turun dan melihat keadaan sekitar. Aku rasa dia menyukainya.
Aku mengajaknya ke rumah pohon yang masih baru. Karena tempat ini baru baru di buka jadi tempatnya masih bagus.

"Rel, ke rumah pohon itu yuk" ajak ku

"Oh oke" jawabnya singkat. Aku merasa lega karna Aurell sudah mulai berbicara dengan ku.

Kami menaiki rumah pohon itu. Sampai di atas tanganya tak sengaja terkena kayu yang agak tajam. Tangannya tergores dan mengeluarkan darah.

"Awww" meringis kesakitan

"Rel, lo kenapa? Sini gue liat" dengan penuh kecemasan, aku melihatnya dan membersihkan darahnta dari tanganya.
Untung masih ada di saku celanaku handsaplas.

"Makasih Van" ucapnya.

Aku langsung mengeluarkan makanan kesukaannya. Ia senang dan memberi senyuman manis kepadaku. Ahh aku tak tahan ini kalau dia senyum.

"Pandai juga ya milih tempat. Bagus tau pemandangan hijau membuat mataku lebih segar dan udara disini enak" ucapnya

Karena masih pagi jadi belum ramai orang. Hanya beberapa dan pasangan lainya.

Aku mengeluarkan bunga mawar yang sudah aku bawa sebelum ke rumah Aurell.

"Aurell lo suka bunga kan? " aku bertanya.

"Ya aku suka bunga mawar merah, dia cantik dan pemberani" balasnya.

Aku berjalan ke arahnya. Meraih kedua tanganya dan menatap kedua bola matanya. Ia hanya terdiam melihatku.

"Aurell... Lo ada perasaan gak sama gue? " ucapanku membuatnya terkejut.

"Hmmm apa?"

"Ohh gak ada, nih gue bawakin bunga mawar kesukaan lo, di simpen jangan di buang oke" sekarang bukan saat yg tepat mengatakan ini.

"Wahhh cantiknya bunga mawar ini,makasih ya Van"

"Sama-sama Aurell"

"Hari ini Lo cantik banget asli gak boong, panglin gue" ucapku sambil melihatnya.

"Hahahah masih kalah jauh gue sama dia" balasnya membuatku bingung.

"Dia siapa?" aku balik bertanya..

"Sudahla.. Tidak mempan juga baperin anak orang yang sudah di gombalin laki-laki" ucap Aurell sambil melihat ke arah yang lain.

"Itu gue jujur Rel, ngapain bercanda cobak" jawab ku yang masih bingung.

Ia turun dan meninggalkan ku..

Aku mengejarnya

"Aurell"

Ia berhenti aku mengejarnya. Dan tepat berhenti di hadapanya. Aku langsung memeluknya tapi ia menolak.

"Lo kenapa tiba-tiba meluk gue, dah gue mau pulang. Antarin gue skrg" dengan tegas ia mengucapkan kalimat itu, membuatmu harus mengantarnya pulang saat itu.

Sampai di rumah Aurell

Ia bergegas turun dari mobilku.

"Makasih, hati-hati" ucapnya.

"Oke Rel, gue pulang ya.. Jangan lupa bsk rapat"

"iya" ia menjawab singkat dan berjalan membelakangi ku.

~~~

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang