"Rasa sakit ini tidak ada apa-apanya bagiku, tapi ketika aku berharap dengan seseorang yang tak perduli dengan ku itu terasa sangat menyakitkan"
Part sebelumnya....
Saat itu adzan magrib hampir tiba. Langit langit sudah mulai gelap. Matahari pun sudah terbenam. Dan rasa sakit itu maik terasa. Mata pun mulai sayu dan kehilangan konsentrasi.
Vandi yang masih mengendarai mobil itu memaksa untuk langsung pulang ke rumah. Ia takut membuat Bundanya khawatir.
Tapi tiba-tiba dari arah berlawanan...
Brukkkkk...
Terdengar suara yang muncul dari mobil yang saling bertabrakan.
Suara itu muncul dari mobil Vandi. Karena ia tidak melihat jalan. Ia tak sengaja melawan arah dan mobil juga menabraknya.
Di Rumah sakit..
Vandi yang masih tidak sadarkan diri dibawa ke ruang Unit Gawar Darurat untuk menerima pertolongan pertama. Darah yang bercucuran dari kepala Vandi membuat Vandi tidak sadarkan diri. Saat itu belum ada pihak keluarganya yang tahu ia kecelakaan.
Situasi di rumah Vandi.
"Tringg tringggg..." suara yang berasal daru telpon rumahnya Keluarga Vandi.
Adinda adiknya Vandi yang sedang di luar tamu langsung bergegas ke arah telpon rumah itu dan memanggil Bundanya.
"Bunda... Ini ada telpon" ucap Dinda sembari menunggu bundanya agar memgangkat telepon nya.
"Iya sayang, sebentar" jawab Bunda Yang berada di dapur menuju ruang tamu.
"Siapa Dinda?" tanya bundanya dan langsung mengangkat telpon itu.
Percakapan di telpon.....
Bunda: "Hallo"
Suster RS : "Apa ini dengan keluarga Vandi?"
Bunda : "Iya, saya dengan ibunya sendiri"
Suster RS : "Buk, anak Ibuk mengalami kecelakan, ia sekarang masih di rawat di UGD"
Bunda : "Asstafirullahallazim Vandi" bunda langsung bergegas menganti baju dan mengambil kunci mobil agar segera ke Rumah Sakit."Bunda, abang kenapa?" tanya Adinda yang masih kelas 6 sd.
"Sayang kamu mau ikut sama Bunda liat bang Vandi di rumah sakit?" ucap Bunda yang masih mencari ponselnya agar mengabari suaminya dan Abangnya Vandi.
Menggambil handphone ke arah kamar dan menelpon seseorang yaitu abang Vandi , Anggara.
Tit....(suara panggilan telepon)
"Angga, adik kamu kecelakaan sekarang dia di Rumah sakit, segera pulang dan langsung ke Rumah sakit ya. Jangan lupa kasih tau Ayah. Nanti Bunda kirim nama Rumah Sakitnya." ucap bunda yang masih cemas dengan keadana Vandi.
"Ayuk sayang kita pergi" ajak Bunda dan membawa adinda ke arah mobil.
"Iya bun"
"kenapa dengan Abang bun? Tanya dinda lagi.
"Kita mau lihat Abang kamu sayang, lagi di rumah sakit" jawab Bunda denga cepat ia segera kerumah sakit.
Sampai di rumah sakit...
Vandi yang sudah di pindahkan ke ruang inap. Masih tidak sadarkan diri. Karena kepalanya cukup keras terbentuk di stir mobilnya.
Bunda dan Dinda sudah sampai di rumah sakit dan mencari suster untuk mencari ruang Vandi. Bunda dan Dinda menuju ruang kosong tujuh yang sudah ada Vandi yang masih belum sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...