Rapat

13 1 0
                                    

Senin

Hari ini ada rapat osis. Jadi gue harus izin   di kelas. Di kelas aku sudah melihat sahabatku Ara yang sudah datang sebelumku. Ia berjalan menghampiri ku.

"Rel, tadi di grup katanya kita rapat abis istirahat nanti" tanya Ara yang sudah duduk di sampingnya.

"Iya gue tau, kemaren udah di kasih tau Vandi" jawabnya.

"Ohh" balasnya.

"Sepertinya guru rapat Ra, pak Ridwan sudah lewat waktu ngajarnya"

"Sepertinya iya"

•bunyi bel istirhat

"Rel, ke kantin yuk. Gue dah lapar ni karena ketiduran. Enaknya jamkos" Ara peregangan tanganya.sambil menunggu Aurell.

Mereka keluar kelas menuju kantin. Berjalan melalui tangga. Langkah demi langkah. Aurell melihat Vandi dari jauh bersama semorang perempuan yang membelakanginya.

"Siapa ya perempuan itu?" tanya Aurell dalam hati.

Aku berjalan beberapa langkah lagi agar melihat siapa perempuan itu.

"Ehh Rel, itu si Luna kok ngomong bareng Vandi ketawa ketawa lagi apansi" kesal Ara.

"Sudahla Ra, biarin aja makan dulu yuk" Aurell menarik tangan ara menuju kantin.

Sampai di kantin...

Mereka duduk disudut kantin mengarah ke lapangan.

"Gue masih kepo Rel, ngapain mereka ngomong berdua coba" mengaduk makananya sambil melihat ke arah Vandi dan Luna

"Engga tau, mungkin pacaran" jawab Aurell sambil sesuap sendok yg akan di makan-nya.

"Gak mungkin lah, lo gk boleh nyerah donk Rel" ucapan semangat untuk Aurell.

"Habisin aja deh makanan lo, kita mau rapat"

......

Suara "Diharapkan selurus anggota Osis berkumpul di aula"

Aurel dan Ara masih berada di Wc, karena habis makan mereke kebelet pipis. Mereka berdua berjalan melewati lorong-lorong kelas menuju Aula.

Di Aula, ternyata baru ada Vandi, Daniel, dan Rendy.

"Ra, kecepatan nih kita datang" ucap Aurell sambil berjalan ke dalam.

"Namanya aja kita anggota rajin, gk nyesel mereka milih kita" balas Ara.

Vandi yang sedang menyiapkan mic ke depan meja, baru sadar kalau Aurell sudah datang.

"Aurell..." panggil Vandi

"Oh iyaa Van" balas Aurell dengan singkat.

Di sisi lain Daniel melihat ke arah Aurell. Tapi tiba-tiba Ara menghampirinya.

"Daniel, lo lagi ngapain?" tanya Ara.

"Oh ini mau cari Daffa ngambil surat" jawab Daniel sambil melihat Ara.

"Gue boleh ikut Dan?"

"Oh... Boleh... " jawabnya.

Dari Arah lain seperti biasa Rendy yang sibuk menyusun meja sendiri.

"Gue slalu sendiri ya, ntah kapan bisa bedua bareng cewe" ucap Rendy.

Lalu tiba-tiba chelsi datang menghampiri Rendy dan membantunya menyusun meja.

"Sini gue bantu" chelsi menggeser meja agar tersusun rapi

Rendy terdiam dan memperlihatkan senyumnya.

"Iya, yang disana belum. Di susun chel, bantu gue ya" Rendy dengan semangat mengajak Chelsi.

......

"Lah, mana Ara? Masa gue ditinggal sendirian" ucapnya sambil melihat sekitar.

"Gak ada lo sendirian, disini ada gue" jawab Vandi.

"Ya gue tau, tapi Ara gak bilang"

"Gak semua harus di bilang kali, emg lo pacarnya" jawab Vandi sambil tersenyum.

Aurell hanya terdiam. Dan pergi meninggalkan Vandi.

.......

Rapat sudah dimulai.

Semua anggota sudah datang. Tapi hari ini ketua osis tidak datang. Jadi sebagai Wakil Vandi yang menggantikannya.

Vandi berjalan ke depan. Dan mengambil mic.

"Selamat siang semua... Karena ketua kita berhalangan hadir di karnakan ia sedang sakit... Jadi saya yang akan menggantikanya"

Beberapa jam kemudian Rapat selesai.

Dalam rapat tadi, Vandi Sebagai ketua acara. Aurell sebagai sekretaris dan Daniel sebagai bendahara.

Vandi menghampiri Aurell.

"'Jangan lupa lo kerjain nanti malam, besom harus udah selesai" ucap Vandi.

"Oh oke" jawab Aurell dan langsung meninggalkan Vandi.

"Rel, tadi gue pergi berdua bareng Daniel, aghhh seneng bangett" senyum Ara dengan ceria.

"Hahahhaa seneng bgt lo pasti, gak kebayang kalau ngedate ya? "

"Hahahah makin greget gue nnti"

"Bucin lo" ucap Aurell sambil mengejeknya.

"Lo ngaca yang sering jalan, sama yang ngantarin pulang itu lebih bucin" balas Ara.

"Ngeledekin lo ya, awas lo"

Ara berlari sambil tak sadar ia menabrak seseorang.

"Ehhh" Ara membuka mata dan ternyata Daniel yang ia tabrak.

"Sini tangan lo" Daniel memberi tanganya ke Ara, yang masih berada di bawah.

"Makasih Daniel, maaf gue nabrak lo tadi" ucap maaf Ara.

Aurell yang mengejarnya berhenti. Saat melihat Ara dan Daniel berdua.

"Walah emg ya Ara, bilang bilang gue bucin"

"Oh ya besok kayaknya kita izin kelas lagi, soalnya dekor panggung. Bilang ke yang lain ya" ucap Daniel.

"Oke"

"Makasih" sambil tersenyum.

Tiba-tiba ada yang memukul bahu Ara yang membuatnya terkejut...

~~~~~

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang