Teng Tong Teng....(Bel berbunyi)
Bunyi bel yang bertanda istirahat tiba, siswa siswi SMA 1 termasuk Aurel dan Ara akan segera ke kantin. Karena dari tadi mereka sudah kenyang dengan asupan mata pelajaran yang membuat mereka berdua suntuk. Karena kelas mereka di atas, jadi mau tak mau mereka harus melewati tangga.
Saat Aurell dan Ara melewati tangga satu persatu, ada seseorang laki-laki yang memakai hodie hitam yang menerobos jalan mereka. Dan Aurell hampir jatuh kedua kalinya. Padahal kakinya masih lecet karena jatuh di lapangan kemarin. Tapi iya tidak mengejar seorang laki-laki yang tidak asing olehnya itu. Tapi yang terpenting sekarang, perutnya yang menjerit-jerit meminta asupan. Yang dari tadi berunyi.
"Ara, gak usah peduliin dia, gue gak apa apa kok" ucap Aurell kalau meyakinkan kalau ia tak apa-apa.
"Untung aja lo gak sampai jatuh Rel, nanti jadi double lecetnya " ucap ara sambil khawatir.
"Gue gak apa-apa, yang urgent itu perut gue nih. Cacing-cacing dalam perut gue, belum ada asupan" ucap Aurell sambil mengusap perut.
"Yok langsung otewe kantin cusss..." ucap Ara semangat 45.
Karena kantin sekolah tidak begitu luas, ditambah siswa siswi sekolah penuh kayak antrian sembako. Jadi perlu bersabar untuk ke kantin karena penduduk sekolah keluar semua. Tapi kami berdua memlih kantin bude ujungg. Tempat paling favorit kalau mau ke kantin mah. Karena Aurell lapar tingkat tinggi dia langsung lari ninggalin Ara dibelakang . Karna Aurell gak ada sarapan pagi, jadi ya begini.
Sampai Kantin Bude...
"Bude....pesan nasi goreng... tapi double telur nya ya bude, nasi nya jugak banyakin yah" ucap Aurell sambil tersenyum.
"Aurelll... lo lapar atau apaaan sih?" ucap Ara yang baru sampai menyusulnya.
"Lapar...lapar...lapar.. gue lapar Araa" ucap Aurell sambil mencubit pipinya.
Menuju meja kantin dengan memawa piring nasgor plus teh es nya. Ara mengikuti Aurell. Mereka duduk berdampingan. Ara yang kebingungan dengan tingkah teman nya ini. melihat di piring nasgornya Aurell.
"Rell.. rel.. gue gak tau lagi kalau lo lapar, berubah jadi singa yang belum di kasih makan daging tau ngak?" keheranan Ara sambil melihat piring yang sudah setengah piring ia makan.
"Hahahaha.. ngelawak lu ra" Aurell tertawa.
"Ya, lo sih makan nasi goreng telurnya double" menyenggol bahu Aurell.
"Biar cepat kenyang Ara" jawabnya.
"Lo, ceramahin gue, tu makanan lo anggurin" melihat ke arah piring Ara.
"Iya ni gue makan" langung melahap makananya.
"Ahehhhhhh" sendawa Aurell yang hanya terdegar oleh Ara.
"Haaaah, nasgor lo udah habis aja rel?" tanya Ara, sambil melotot.
"Allhamdulillah gue kenyang" memegang perut yang sudah terisi.
"Itu perut apa gentong? tanya Ara yang mulai bercanda.
"Hahahha namanya lapar ra.. ra.. untung aja gue gak makan lo kan?" tersenyum sinis.
"Oh, kanibal lo?" jawab Ara.
"Yakali gue makan teman gue sendiri, nanti yang marahin gue siapa kalau enggak lo?" sambil tertawa dan merangkul ara.
"Yalah, yalah" ucap Ara.
Ketika sedang asik bicara, Aurell dan Ara melihat rombongan di ujung kantin Pak Udin. Ya mereka geng anak famous di sekolah. Termasuk 3 cowo itu, Vandi, Rendi, dan Daniel, karena mereka slalu ber-tiga. Isi-isi geng mereka cowok ganteng semua.
"Rel, isi geng mereka itu, cogan semua. Kalau lo mau gebet mereka gue persilahkan. Pilih aja mana tau ada yang minat kan?" Menatap Aurell dan menganggunya.
"Percuma gue dapat cowo ganteng tapi suka nyakitin, Phpin cewe, yaa dia begitu karna modal tampang aja, dah hapal gue mah"mulai mengeluarkan ilmu tentang cowo.
"Rel, itu yang hoodie hitam, cowo yang di jadi idaman di sekolah ini, hampir semua cewe di sekolah ini suka sama dia rel" ucap Ara sambil menunjuk ke arah Vandi.
"Hooh, gantengan aja tuh... tanggung jawab nya gk ada ya percuma. Lo tau dia yang buat gue sekarang begini ra, gak ada mintak maaf lagi, emang terkutuk dia tuh jadi cowo"
"Jadi yang nerobos kita tadi tu dia rel?" tanya Ara.
"Iyaa Araa... hampir jatuh gue ditangga. Awas aja gue balas nanti" sambil mengepal tangannya.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...