Jalan bareng Ara

47 11 0
                                    

"Gak papadeh gue gak punya pacar. Asal ada sahabat, lo gak bakal sepi. Karena nyatanya sahabat itu lebih ngertiin kita dan tau sifat kita. Dia akan selalu membantumu dan membelamu jika ada yang menyakitimu"

****

Lebih asik sambil dengeri lagu dari Yura Yunita yang judulnya "Harus bahagia"

Part sebelumnya....

"Gak gue mau turun. Sekarang!!!" ia yang nekat membuka pintu mobil terpaksa berhenti di gang yang diminta Aurell tersebut.

"Rel, kaki lo sakit. Gak usah nekat kali" sambil meraih tangan Aurell tapi ia lepas dan keluar dari mobil.

"Yang penting kaki gue gak cacat" ketus Aurell sambil membuka pintu mobil dan mengambil bunga mawar itu.

"Oh yaa besok senin jangan lupa berangkat sama gue, jangan telat bangun Aurelllllllll..." ucap Vandi dengan nada keras.

Aurell berjalan dengan kaki yang masih sakit. Tapi ia menahanya.

****

Keesokan harinya. Ara datang ke rumah Aurell. Hari ini mereka berencana pergi jalan-jalan berdua lagian mereka pada jomblo jadi kalau mau pergi-pergi pasti mereka berdua.

Ara berengkat dari rumahnya sekitar 15 menit dari rumahnya. Naik Gojek dan tidak lupa memakai helm.

Saat masih dalam perjalanan. Ara membuka ponsel dan membuka instagramnya. Terpampang foto seorang cowo yang memakai baju basket dan memperlihatkam senyum manisnya. Ara melihatnya sambil tersenyum dan mematikan ponselnya.

Sampai lah Ara tepat di depan pagar rumah Aurell yang bercat putih. Ara membuka ponselnya lagi dan menelpon Aurell.

"tit..tit.." bunyi telpon dari whatsapp

"Rel, gue dah di depan rumah lo. Bukain napa pagarnya heleh" ucap Ara sambil bercanda dan melihat ke arah jendela kamar Aurell.

Aurell membuka jendelanya dan melambaikan tangannya sambil melihat Ara yang masih di depan rumahnya.

"Iya iya bawel. Nih gue lompat jendela biar cepet. Puas lo?" ucap Aurell sambil menaikan kakinya ke arah jendela dan melompat.

"Idihhh... Kayak tarjan tapi punya rumah lo ya. Lancar bener lompat" ucap Ara sambil memegang pagar rumah Aurell.

"Wkwkwkw tarzan di hutan masih punya rumah kali, gak mungkin gue disamain sama tarzan. Kan gue cantik" ucap songong Aurell sambil membuka gembok pagarnya.

"Serahlo" saut Ara.

Ara menuju rumah Aurell. Bertemu Mama Dila. Dan menuju kamar Aurell sambil menunggi Aurell siap-siap.

Ara menuju tempat tidur Aurell yang rapi dan suasana kamarnya yang membuat tenang bisa bisa nih Ara ketiduran di sini.

Karena bosan. Aurell mengambil ponsel Aurell. Dan terlihat dari layar ponsel berisi pesan dari Vandi.

"Eh ada pesan nih dari cowo lo" ucap Ara sambil memperlihatkan ponsel Aurell.

"Apa? Gue gak punya cowo kali" jawab Aurell.

"Iya gak ada cowo. Tapi temen rasa pacar ada kan?" ucap Ara sambil mengedipkan matanya.

"Udah gak usah bahas itu napa?" jawab Aurell yang lagi makai bedak.

"Trus lo kemaren masih di kejar Putra Rel?" tanya Ara yang masih terbaring di tempat tidur Aurell.

"Hahaha.. Gue lupa cerita sama lo Ra" jawab Aurell sambil menepuk keningnya.

"Yaa elo yang gak ada cerita ke gue" jawab ketus Ara.

"Ya maap, tu bunga mawar yang di meja gue itu Putra yang kasih" jawab Aurell sambil menunjukan bunga mawar.

"Lo dikasih bunga mawar sama Putra? Lo tau kan kalau Putra itu fakboy. Mantan dia berjibun di sekolah ini. Dia cuma jual tampang doang" ucap Ara.

"Iya Ra, gue gak tau dia. Yang gue tau dia anak OSIS jadi cuma tau namanya. Lo taukan gue lebih sering sama lo. Kalau cowo kalau gak sama Vandi, Daniel" Ujarnya.

"Trus gimana?" tanya Ara lagi.

"Ya dia nembak gue. Pas gue mau jawab Vandi datang" jawab Aurell yang masih merapikan rambutnya.

"Trus lo jawab apa Rel" tanya Ara lagi yang masih penasaran.

"Ya gue gak jawab pas udah datang Vandi gue pergi tapi gue masih megang bunganya" jelas Aurell

"Hahahah gue kok feeling ya. Kalau Vandi tu suka sama lo. Dia gak mau orang lain dekat selain dia" ucap Ara.

"Hahahaha" Aurell yang tertawa dengan nada tidak ikhlas.

"Haduhh lama banget lo dandan. Gak kepikir kalau lo mau nikah seribet apa?" Ara yang memegang rambutnya dan mengambil tasnya yang berada di ujung kasur.

"Sabar atuh, lo aja kalau cari jodoh kudu sabar. Ingat cewe itu paling berat tantangannya ya menunggu. Karna disitu semua di uji. Kesabaran. Keikhlasan seseorang, dan betapa sanggupnya ia menjalani yang namanya setia" lirih Aurell dengan menggabungkan kedua tanganya di sisi lengan tanganya.

"Asekkk udah dewasa dia.. Lo mau nunggu jodoh lo" tanya Ara.

"Gak ah, males gue nunggu buang buang waktu tau gak.. Paling Zayn malik lamar gue auto gur terima" ucap Aurell yang mulai menghayal.

Saking menghayalnya Aurell. Isi ponselnya walpapernya semua foto Zayn!!

"Gue doain deh Zayn peka. Alias Vandi" Ucap Aurell sambil menutup mulutnya dan berlari mengelilingi kamar Aurell.

"Vandi Vandi. Gue tabok lo bilang itu lagi" ucap Aurell dengan nada kesal dan mencari sesuatu di lemarinya.

"Hayolo... Benci jadi cinta. Mampuslu kalau dia udah jodoh lo" ucap Ara yang masih berlari di sudut dinding dekat jendela kamar Aurell.

"Ngomong lagi lu" tepat di tangan Aurell ada kotak kecil, jadi Aurell melemparnya. Tapi tak tepat sasaran.

"Kalau Allah udah berkata lo gak bisa nolak sis. Gue pantengin ajahh" ucap Ara yang senang menganggu Aurell.

"Yaudah lah bodo amat gue mah, belum mau nikah gue. Yuk otewe" ucap Aurell sambil mengambil tas kecilnya yang berwarna dongker.

****

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang