Karena Vandi

49 10 0
                                    

"Dengan cara ini gue biasa lebih dekat dengan lo Rel"

-Vandi

Part sebelumnya..

"Karena lo enggak jenguk gue di rumah sakit. Gue harus kasih hukuman untuk lo" ucap Vandi sambil memegang pundak Aurell.

"Apaaaann ini lagi ahhh..." ucap Aurrll sambil memegang kepalanya.

"Lo harus ngelakuin hal ini titik!!!!" ucap Vandi dengan nada besar.

"Hal apaaaaaa???" jawab Aurell yang masih terkejut. Ia penasaran apa yang harus ini lakukan ke Vandi.

****

"Lo harus janji ke gue dulu" ucap Vandi

"Ya, Gue janji. Gue mau cepet pulang" ucap Aurell sambil mengecek tasnya.

"Ohhh oke berarti lo setuju ya?" jawab Vandi sambil tertawa kecil.

"Setuju apa? Gue gak ngeri Van.." jawab Aurell sambil kebingungan.

"Lo harus rawat gue sampai sembuh. Titik!!" ucap Vandi dengan santai.

"Loh kok gue sih? Bunda lo kan ada? Gue kesini niatnya cuma ngejenguk lo... Bukan jadi baby sitter lo... Lo udah gede Vandi. Gak usah kayak anak kecil" dengan kesak Aurel mrmperlihatkan muka kesalnya.

"Lo udah janji ke gue. Jadi gak bisa cencel" sambil mengejek Aurell.

"Hisssszzz lo buat gue kesel Vandi. Nyesal gue jenguk lo" ucap Aurell.

"Dan janji gak bisa nego lagi neng" ucap Vandi.

"Hehhhh cobaan apa lagi ini" gumam di dalam hati Aurell.

"Rel... Gue haus nih... Lo ambilin minun di bawah ya bawain untuk gue" perinta Vandi.

"Lo ambil sendiri ngapa? Manja banget jadi orang" ucap Aurell dengan kesal.

"Kan gue lagi sakit Rel, inisiatif sendiri ngapa?" ucap Vandi.

Aurell mekangkah keluar dari kamar Vandi. Dan merjalan menuruni tangga, menuju dapur.

"Demi demi... Gue malas banget dah ahhh.. Ngelayani Vandi..." ucap Aurel.

Aurell mengambil gelas dan berjalan ke arah dispenser untuk mengambik air segelas untuk Vandi.

Setelah penuh Aurell berjalan menuju tangga. Tapi ia berhenti melihat foto anak kecil laki-laki dan perempuan yang ada di meja tamu itu.

Aurell melihat dengan tatapan fokus. Melihat foto yang familiar baginya.
Seperti ia pernah melihat foto ini di rumahnya. Dan ia tersontak mendengar Vandi memanggilnya Lagi.

"Aurell... Lama banget sih.. Lo bawa minum atau bawa galon, lama banget sih?" ucap Vandi teriak sampai terdengar oleh Aurell di bawah.

"Demi apa, gue kayak body guard dia... Haduh sabar Aurell cuma tiga hari doang" gumam Aurell di dalam hati.

Aurell melangkah menaiki tangga dan mengarah ke kamar Vandi lagi.

"Ini minumanya nyonya" ucap Aurell sambil sinis.

"Oh okey beb.." ucap Vandi sambil mengambil air di tangannya Aurell.

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang