Hari ini tepat jadwal pelajaran Olahraga. Siswa-siswi yang mengikuti mata pelajaran olahraga wajib menganti seragam olahraga dan langsung berkumpul di lapangan pagi itu.
Aurell dan Ara mengganti baju di WC, karena mereka agak telat, lebih tepatnya mereka paling akhir masuk ke wc karena tadi mereka masih mencari pakaian olahraganya Ara.
"Ra.. cepetan.. mereka udah ngumpul tuh di bawah" ucap Aurell yang panik.
"iya iya ra, gak bakal lari mereka kalau kita telat" jawab Ara yang merapikan kerah bajunya.
"huffftt..." ucap Aurell sambil memegang lutut nya dengan nafas yang belum stabil.
"Rel lo cepet banget larinyaa kayak atlit" sambil menepuk punggung Aurell.
Aurell dan Ara berbaris setelah itu mereka diarah kan untuk permainan bola besar. Jadi mereka disuruh untuk bermain volly. Masing-masing memiliki pasangan masing -masing.
"Pak saya belum punya pasangan pak, saya kan gak punya pacar pak" ucap Aldi yang slalu berulah yang membuat orang yang di sekitarnya tertawa.
"Pasangan untuk kamu ajak main berdua bukan harus pacar Aldi" pak Alif memegang kepalanya sambil menggelengkan kepalanya karena tingkah siswa nya ini.
Sedangkan Aurel dan Ara mereka memang slalu berdua. Jadi apa-apa berdua, sampai kelompok pelajaran pun mereka selalu satu kelompok karena nama absen mereka berdekatan. Dan banyak orang yang bilang mereka berdua itu kayak anak kembar beda ibu bapak.
"Rel, biasa... lo sekelompok sama gue?" lirik Ara melihat Aurell.
"Gak, gue udah ada kelompok, jadi husttt sana" melihat sinis ke arah Ara.
"Lah... trus gue sama siapa? emang lo sama siapa rel?" ucap ara yang penasaran dengan siapa Aurell berkelompok.
"Yah, lagian masih nanya mulu, emang kalau gak sama lo sama siapa? Monyet utan? Mana bisa.. mukul bola aja kaga ngerti" ucap Aurell
"Okelah, yok kita main volly" dengan hati senang Ara mengambil bola dan melemparnya ke Aurell.
"Nih rell" sambil melempar bola ke arah Aurel
"Nih gue tangkap" Aurell
"Ahhhh... sakit rell" meringis kesakitan karena tangan Ara gak terbiasa megang bola volly karna pertama kali mencobanya, Ara ngerasa tangan nya belum kuat passing bola. Karena bolanya terlepas dari tangan Ara. Aurell harus mencari bole itu yang entah kemana perginya. Yah, ia melihat bola itu diambil oleh seseorang cowo yang tak asing oleh nya. Ya siapa lagi kalau bukan geng serangkai.
"Woi, balikin bolanya" ucap Aurell yang meminta agar bola itu dikembalikan.
"Lo minta bola nya ke siapa?" ucap Vandi.
"Ya siapa lagi yang megang bola selain lo?" jawab kesal oleh Aurell'
"Kalau gue gak mau?" ucap Vandi dan melihat sinis ke Aurell.
"Ya tinggal gue bilang lo ambil bola sekolah dan mengganggu siswa lain yang sedang berolahraga" ucap Aurell menantang.
"Ooh" jutek Vandi.
"Sini bolanya.." merampas bola dari tangan Vandi,tanpa ia sadari.
"Lo gak sopan ya sama gue" jawab Vandi yang melihat Aurell dengan tatapan sinis.
"Emang lo udah tua, ngapain gue sopan sama lo?" ia pergi meninggal kan mereka bertiga. Daniel dan Rendy hanya melihat aksi Vandi berdebat ama cewe jutek seperti Aurell.
"Eh, biasa aja kali.. emosian amat lo, namanya aja cewe bisa aja dia lagi PMS kan? mood nya berubah-ubah"ucap Daniel.
"Ah.. bodo amat!!" ucap Vandi
Daniel, Vandi, Rendy adalah cowo yang termasuk ganteng dan famous. Bukan ganteng nya saja subbahanallah . Tapi mereka berprestasi, duhhhh tipe-tipe cowo yang berkelas. Mereka bertiga slalu saja dikejar oleh cewe-cewe yang menyukainya. Tapi mereka bertiga masih tetap jomblo.
"Van, tumben gini lo respon cewe?" tanya rendy yang melihat ke arah Vandi.
"Iya... dia gak apa-apa kan?" saut Daniel.
"Gak , gak, gak gue yang nyembuhin dia kemarin, dia yang ngurus lukanya sendiri,ngapain gue ngurus cewe"ucap Vandi.
"Iss, tega banget lo van, pantes aja lo belum ada pacar...opsss" ucapa Rendy.
"Ehh lo ren, dengarin gue ya,bukanya gue gak ada cewe, tapi ya belum ada yang cocok sama gue".ucap Vandi.
"hahaha...bukanya belum dapat yang cocok, tapi cinta itu datang karna terbiasa Van, lo harus perlu ngehargai orang, coba lo di posisi mereka, lo pasti bakal mikir dua kali kalau nyakitin orang" ucap Daniel yang menasehati teman degilnya ini , Daniel orang yang paling dewasa di antara mereka bertiga.
"Hmmmm.."sambil menganggukan kepalanya.
Ketika mereka asik berbicara, terlihat dari jauh Aurell dan Ara berjalan menuju kantin yang tidak jauh dari posisi geng serangkai itu. Aurell dan Ara sudah tau kalau mereka sudah diliatin sama geng serangkai tu, tapi mereka pura-pura tidak tau dan menuju ke kantin.
"Van, Van.... noh cewe lo... Tuh berdua ama teman-nya" ucap Rendi yang menganggunya.
"Oh"singkat Vandi
"Eittssss... jutek amat lo kampret, awas lo suka ama dia ya, gue tandai lo"jawab Rendy
"Emang kalian tau dia siapa?"tanya Daniel.
"Ntah.. gak tau"serentak Rendy dan Vandi.
"Emang siapa?" ucap Vandi.
"Yhaaaa, kepo lu.. katanya gak mau tau" ledek Rendy ke Vandi..
"Auahhh gelap"ucap Vandi
*HIIII GAISSS...
SEMOGA KALIAN MASIH KEPO KELANJUTAN CERITANYA...
Oh ya jangan lupa follow wattpad aku dan kasihvote ya... biar aku semangat terus
terimakasih-
KAMU SEDANG MEMBACA
Relvan 🦋 SELESAI ✅
Teen FictionAURELLIA PRICILLA, yang akrab disapa Aurel, ia harus pindah sekolah karna tuntutan orang tuanya harus pindah kerja dan alasan tersendirinya untuk menghindari masa lalu nya. Di sekolah barunya ia mendapatkan sahabat bernama Ara , yang slalu mendukung...