Perjanjian

53 10 0
                                    


"Maaf jika aku terlampau marah. Maksudku bukan begitu, yang ku mau hanya bertemu dengamu"

***

Part sebelumya...

Room chat

Dari @Aurelliap_
Rencana gue mau jenguk dia besok Daniel...
Makasih Daniel lo udah udah shareloc

Dari @Daniel.abia

Oh ya Rel udah malam
Lo gak tidur??

Dari @Aurelliap_

Wkwkkw
Iya gue mau tidur
Oh ya kemaren gue gak balas chat kalian, soalnya Handphone gue rusak
Bukan gue gak mau jenguk...

*****

Pagi harinya....

"Ma... Aurell mau pergi dulu" ucap Aurell sambil mengarah ke ruang makan mengambil roti dan langsung berpamitan ke Mamanya.

"Kamu mau kemana Rel?" tanya Mamanya yang masih di dapur.

"Aurell mau pergi ma, mau jenguk Vandi. Kemaren pas pulang dari rumah kita, Vandi kecelakaan" ucap Aurell yang bergegas ingin pergi.

"Asstafirullah.. Kok bisa?" dengan terkejut Mama Aurell jalan ke arah Aurell.

"Ini uang beli buah atau roti yang penting kamu ada bawa sesuatu kesana" Mama Aurell memberikan selembar uang merah dan meletaknya di tangan Aurell.

"Oke ma, Aurell mau pergi dulu" sambil menaruh uang di dalam tas kecil yang ia bawa.

Aurell pergi dengan motor birunya sambil memakai helm. Di jalan ia mencari toko buah untuk dibelinya. Setelah selesai membeli roti dan buah. Aurell mengambil Handphone Mamanya yang dia bawa diam diam untuk mengecek lokasi rumah Vandi.

Membuka google maps dan mencari arah rumah Vandi. Karena rumah Vandi komplek perumahan mewah. Jadi ia harus melewati satpam penjaganya dan bertanya rumah Vandi dimana.

"Assalamualaikum pak. Mau nanya" ucap Aurell sambil membuka helmnya.

"Walaikumsalam dek, kenapa dek?" jawab pak satpam itu.

"Pak disini ada rumah Vandi?" tanya Aurell sekali lagi.

"Oh nak Vandi ya. Itu rumahnya nomir dua paling ujung yang cat rumahnha warna cream" jawab bapak itu sambil menunjuk ke arah rumah Vandi.

"Oh oke pak, makasih ya pak. Assalamualaikum pak" ucap Aurell sambil mengenakan helm di kepalanya.

"Walaikumsalam"

***

Sampai tepat di depan rumah Vandi. Aurell turun dari motornya. Dan membawa buah dan roti yang sudah ia beli.

Dan mengarah ke pintu rumah Vandi. Dan mengetuknya.

"Tok tok tok. Assalamualaikum" ucap Aurell sambil mengetuk pintu rumah Vandi.

Tiba-tiba pintu terbuka. Dan keluar seorang perempuan. Sambil memakai jilbab hitam panjang.

"Walaikumsalam. Iya ada apa nak?" tanya seorang perempuan itu.

"Saya temennya Vandi buk. Saya baru tau kalau Vandi masuk Rumah Sakit" ucap Aurell.

"Oh, silahkan masuk nak" jawab perempuan itu.

"Kamu satu sekolah dengan Vandi?" tanya perempuan itu alias Bunda Vandi.

"Iya buk, kami juga satu organisasi" jawab Aurell sambil berjalan di rumah Vandi.

"Vandi ada di kamarnya. Itu di atas dekat arah tangga itu kamar Vandi. Bunda mau pergi dulu" ucap Bunda.

"Okeh bun. Bunda mau pergi ya?" tanya Aurell.

"Iya nak. Kamu jangan pulang sebelum bunda pulang ya" ucap Bunda sambil mengambil tasnya di meja.

"Iya bunda. Vandi biar saya jagain bun" ucap Aurell.

Aurell berjalan menaiki tangga. Dan mengerah ke kamar Vandi.
Di rumah suasana sepi. Sepertinya di rumah hanya ada Vandi. Dan ia mengetuk pintu kamar Vandi.

Tok..tokk..tok

"Masukkk Bun" ucap Vandi yang masih berguling di kasur yang menghadap ke jendela.

Aurell membuka pintu dan melihat Vandi masih tertidur di kasur. Karena terdengar suara pintu Vandi berbalik badan.

Aurell terkejut dengan kondisi Vandi yang tidak memakai baju. Aurell terkejut dan membalikan badan. Begitu sebaliknya Vandi yang melihat seorang perempuan masuk ke kamarnya. Yang ia belum melihat wajahnya.

"Lo jangan balik badan sebelum gue pakai bajuuuu" ucap tegas Vandi sambil mengambil baju di mejanya.

"Dah lo bisa balik badan" jawab Vandi

Aurell membalikan badan. Dan diam melihat Vandi. Yang sudah duduk di tempat tidurnya.

Vandi yang melihat Aurelk sudah ada di depanya terdiam melihat. Mereka saling bertatap diam sejenak.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Vandi

"Gue mau jenguk lo lah, ngapain gue kesini kalau gak jenguk lo?" jawab Aurell sambil mengarah ke Vandi dan duduk di sebelah Vandi.

"Ngapain lo duduk sebelah gue... Ini kamar cowo lo cewe gak sopan!" jawab Vandi dengan mata sinis.

Meraka berjarak hanya 30cm di tempat tidur.

"Gue kemaren gak tau kalau lo masuk rumah sakit Van.. Gue minta maaf ya" ucap Aurell.

"Paling lo gak peduli sama gue, makanya lo gak ngejenguk" jawab Vandi.

"Bukan gitu Van, dengerin alasan gue. Gue kemaren tiga hari pergi ke rumah saudara gue. Dan pas itu hape gue mati dan gak bisa hidup" jawab Aurell sambil menatap Vandi.

"Ya terus gue udah pulang. Ngapain jenguk gue" jawab lagi oleh Vandi.

"Oh gue gak bole liat lo ya. Yaudah gue pulang" Aurell langsung berdiri dan melangkah.

Ketika ia hendak berjalan. Vandi langsung mengengam tangan nya. Dan Aurell terkejut dan jatuh di badan Vandi.

Ketika itu Aurell dan Vandi sambil menatap dengan jarak dekat. Yang tak pernah mereka lihat.

Aurell sontak berdiri dan duduk di samping nya. Aurell hanya diam dan menyatukan tangannya.

"Makasih" ucap Vandi.

"Hmmmm" Aurell masih terdiam tanpa melihat Vandi.

"Karena lo enggak jenguk gue di rumah sakit. Gue harus kasih hukuman untuk lo" ucap Vandi sambil memegang pundak Aurell.

"Apaaaann ini lagi ahhh..." ucap Aurrll sambil memegang kepalanya.

"Lo harus ngelakuin hal ini titik!!!!" ucap Vandi dengan nada besar.

"Hal apaaaaaa???" jawab Aurell yang masih terkejut. Ia penasaran apa yang harus ini lakukan ke Vandi.

****

Apa yang harus dilakuin Aurell ya?
Kamu penasaran gak?
Tunggu part selanjutnya...
Ehhh jangan jadi sider ya gais...
Jangan lupa kasih vote ya agar Author semangat publish oke..

Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang