Ruangan

82 16 0
                                    

Pagi itu , Aurell ingin melupakan sejenak masa lalu yang menyakitkan oleh nya. Ia ingin memulai lembaran yang baru, dan bisa menghilangankan sedikit demi sedikit kenangan buruk yang ia alami. Aurell ingin menjalani hidup seperti biasa. Pagi ini ia agak kurang semangat, karena tadi malam dia tidak tidur, hanya 3 jam. Ia berjalan ke kelas nya dan bertemu dengan Daniel.

"Hai rel, pagi" sapa Daniel.

"Eh Daniel, pagi jugak" jawab sapaan dari Daniel.

"Hari ini lo ada keluar? atau ada kesibukan gitu?" tanya Daniel.

"Hmmm kayak nya enggak.. kenapa Daniel?" Jawab Aurell yang kebingungan.

"Nanti sore abis pulang sekolah, lo temenin gue ke toko buku mau?" ajak Daniel.

"Oh, boleh gue juga pengen beli sesuatu " jawab Aurell.

"Oh oke, gue tunggu pulang sekolah"sambil memperlihatkan jempol nya.

Aurell menganggukan kepala. Dan menuju ke kelas, dan melewati tangga yang membuat nya tambah lelah. Ya bayangin aja lo tidur 3 jam, trus di paksa badan itu untuk gerak. Kantong mata Aurell mulai berbicara kalau iya kurang tidur. Sampai di kelas ia memejamkan mata lagi melanjutkan mimpi indah nya yang belum sempat terlanjutkan...

Di kelas...

"Hoaaaaaaa" menguap Aurell karena kantuk nya belum sempat terlunaskan.

Ia memejamkan matanya, dan menundukan kepalanya. Tempat duduk Aurel sangat strategis di ujung dekat dinding. Jika ia menunduk ia tidak terlihat sedang tidur karena ia tertutup oleh teman nya. Karena biasanya ia pagi udah nyamperin Ara, kali ini ia tidak ada menghampiri ara karena udah ngantuk berat. Dari jauh Ara melihat seorang gadis yang memakai jaket maron terlelap tidur dengan nyenyak nya. Ara menghampiri teman nya itu dengan keheranan karena biasa nya Aurell pagi-pagi udah ngerusuh emang anak nya gak bisa diam.

"Bhaaaa...." mengejut kan Aurell dengan memegang bahunya. Sontak Aurell langsung terbangun dan melihat siapa yang membangunkan nya dimimpi indah nya.

"Hmmmm..."Melihat dengan mata yang hanya 5 watt, ia melihat orang yang mengejutkan nya tadi yang terlihat masih tidak jelas.

"Asstafirullah Rel, mata lo ngapa, kok berkantong mata gitu? Lo kurang tidur ya?"tanyaAra penasaran.

"Ha..apa?" Aurell yang menjawab masih mengumpulkan nyawa.

"Ha..kan lo kurang tidur" sambil memegang kening Aurell yang agak panas. Biasanya orang yang jarang bergadang sekali bergadang dia bisa demam. Ya kali ini dirasakan oleh Aurell.

"Iya ra, gue tadi cuma tidur 3 jam, ini gue aja masih ngantuk" jawab Aurell.

"Dah lanjutin aja tidur lo, mumpung pagi ini pak alif gak datang jadi kita free" meninggal kan Aurell yang melanjutkan tidur ya.

teng tong teng...(bel berbunyi)...

Perempuan itu seperti nya masih lelah dan hampir melupakan kalau Vandi menyuruh dia untuk ke ruangan OSIS. Sampai Ara mengingatkan nya, dan menyuruh nya segera pergi menemui Vandi.

"Rel.....rel...gue lupaa bangunin lo tadi" sambil mengoyangkan bahu nya Aurell.

"Apaann raaa...gue masih ngantuk" jawab Aurell sambil memicingkan mata.

"Lo kan ada janjian ama Vandi kan?" tanya Ara.

"Haduhhhh ra... gue lupaaaa.. jamber sekarang?" tanya Aurell sambil memegang kepalanya.

"Noh..lo udah telat 15 menit rel, cepet buru-buru nanti lo dimarahi lagi ama Vandi.

"Iya.. iyaa ni gue pergi dulu" sambil berlari buru-buru karena ia sudah telat.

Sampai di ruangan... 

Membuka pintu dan terlihat seorang cowo yang memakai hodie dongker. Sambil memainkan handphone nya. Ketika Aurell membuka pintu, cowo itu beralih pandang dari Handphone nya ke arah pintu masuk. Sejak tadi ia menunggu Aurell dari 15 menit tadi baru datang. Hanya mereka berdua di ruangan itu. Sekali berbicara langsung terdengar keras. Vandi yang mulai kesal karena Aurell terlambat menemuinya.

"Aurell, gue kemaren bilang ke lo kan, habis keluar main lo ke ruangan?" ucap seorang laki-laki yang dari tadi menunggunya.

"Iya, gue tadi.." langsung di potong omongan nya oleh Vandi.

"Oh... banyak alasan lo ya Rel, gue gak suka anggota gue lelet kayak lo, dan gue gak suka lo banyak omong" Vandi berbicara dengan tegas kepada Aurell.

Tiba-tiba Daniel datang ke ruang itu. Dan menghentikan amarah nya Vandi

"Udahla Van cuma hal kecil lo gede gedein, bilang baik-baik aja ke dia, cewe gak suka di kasarin Van" ucap Daniel yang menenangkan suasana.

"Kalau lo perlu apa-apa ke gue chat aja gue, ini nomor nya" ucap Aurell yang menundukan kepala nya karena ia teringat masa lalu nya yan dulu karena ia dibentak.

"Oh, oke" ucap Vandi.

"Lo kenapa sih Van, kasar banget sama Auell? Kenapa? Lo dendam sama dia?" tanya Daniel.

"Gak tau gue, dia beputar putar di kepala gue Daniel".

Kok Aurell bisa berputar-putar di kepala Vandi ya???



HII GAIS JANGAN LUPA

FOLLOW DAN VOTE YA AKUN AKU

BAKALAN PANJANG NIH KISAH RELVAN

JADI HAPPY READING.





Relvan 🦋 SELESAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang